
UNVR Bangkit Lewat Efisiensi dan Distribusi Baru, Sekuritas Ini Naikkan Target Saham
- Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai menunjukkan pemulihan kinerja operasional yang signifikan pada awal 2025. Didukung efisiensi biaya dan strategi distribusi langsung yang agresif, Samuel Sekuritas merevisi naik target harga saham UNVR dari Rp1.400 menjadi Rp2.100 per saham.
Bursa Saham
JAKARTA – Emiten konsumer PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai menunjukkan pemulihan kinerja operasional yang signifikan pada awal 2025. Didukung efisiensi biaya dan strategi distribusi langsung yang agresif, Samuel Sekuritas merevisi naik target harga saham UNVR dari Rp1.400 menjadi Rp2.100 per saham.
Analis Samuel Sekuritas, Jonathan Guyadi, menyebut bahwa kombinasi penurunan harga bahan baku dan keberhasilan program transformasi menjadi kunci utama optimisme tersebut. “UNVR mencatatkan perbaikan margin secara signifikan, baik di level laba kotor maupun EBIT. Ini menunjukkan proses transformasi mulai membuahkan hasil,” ujar Jonathan dalam riset yang dirilis Senin, 19 Mei 2025.
Info saja, emiten bersandikan UNVR sukses membukukan laba bersih sebesar Rp1,2 triliun pada kuartal I-2025. Meski menurun 14,6% dibanding periode sama tahun lalu, angka tersebut melonjak 244,7% secara kuartalan.
- Demo Ojol: Keluhkan Sistem Aceng dan Slot, Apa Itu?
- Drop Rp23.000, Harga Emas Antam Hari Ini jadi Segini
- Harga Sembako di DKI Jakarta Selasa, 20 Mei 2025, Ikan Mas Naik, Beras IR. II (IR 64) Ramos Turun
Sementara itu, pendapatan UNVR mencapai Rp9,5 triliun, tumbuh 22,6% dibanding kuartal sebelumnya namun masih turun 6,1% secara tahunan. Segmen home and personal care menyumbang 61,9% dari total penjualan, sementara segmen Foods and Refreshment berkontribusi 38,1%.
Salah satu faktor utama peningkatan kinerja adalah perbaikan margin. Margin laba kotor naik menjadi 48,2% dari sebelumnya 44,5%, didorong oleh normalisasi program transformasi, penyesuaian harga jual, dan turunnya harga bahan baku seperti minyak sawit. Margin EBIT melonjak dari 6,7% pada kuartal IV-2024 menjadi 17,1% di kuartal I-2025. “Kenaikan margin EBIT terjadi berkat efisiensi SDM dan pengendalian biaya transformasi,” tambah Jonathan.
Selai itu, UNVR juga memperkuat kanal distribusinya melalui program Sahabat Warung. Inisiatif ini berhasil meningkatkan porsi penjualan langsung dari hanya 1% pada kuartal III-2024 menjadi 22% di kuartal I-2025. Kontribusinya diperkirakan menembus 80% pada semester II-2025, seiring pergeseran distribusi menuju kanal yang lebih dekat ke konsumen tradisional.
Di saat yang sama, UNVR juga berhasil menekan rasio biaya operasional terhadap penjualan menjadi 31,0%. Menurut Jonathan, hal ini mencerminkan peningkatan efisiensi struktural pasca-transisi internal perusahaan.
Melihat prospek positif tersebut, Samuel Sekuritas merevisi naik proyeksi laba bersih UNVR untuk 2025 sebesar 22,8% dan untuk 2026 sebesar 23,5%. Laba kuartal I-2025 kini mencerminkan 27,5% dari estimasi laba tahun penuh dan 32% dari konsensus pasar.
Tidak hanya itu, faktor eksternal seperti tren penurunan harga kemasan dan bahan kimia yang mengikuti pelemahan harga minyak global juga turut mendukung proyeksi positif ini. Meski demikian, Jonathan mengingatkan bahwa tantangan masih ada. “Penurunan volume penjualan dan fluktuasi harga bahan baku global masih menjadi risiko yang perlu dicermati,” katanya.
Dari lantai bursa, pada perdagangan sesi pertama Selasa, 20 Mei 2025, saham UNVR bergerak melemah 1,13% ke level Rp1.745 per saham. Sementara itu, secara year to date saham ini masih mengalami pelemahan 4,63%.