
UMKM Perempuan Naik Kelas Lewat AI: Inilah Cerita di Balik SisBerdaya & DisBerdaya 2025
- Berawal dari pelatihan hybrid, ribuan peserta SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 mendapat kurikulum padat namun praktis. Mereka tidak hanya diajari soal Business Model Canvas atau pembayaran digital, tetapi juga dikenalkan pada AI untuk mendukung strategi marketing dan operasional bisnis. Salah satu kisah inspiratif datang dari Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm asal Jabodetabek.
Tren Inspirasi
JAKARTA, TRENASIA.ID — Apa jadinya jika ribuan UMKM perempuan diberi akses teknologi dan pelatihan langsung dari ahlinya? Jawabannya: mereka berkembang pesat, jadi lebih percaya diri, dan siap bersaing di era digital. Inilah yang terjadi dalam program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang diinisiasi oleh DANA Indonesia bersama Ant International.
Program bertema ‘Memajukan Bisnis dengan Teknologi’ ini secara resmi mengumumkan 35 pemenang dari UMKM perempuan di seluruh Indonesia, yang sukses menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) dan teknologi digital bisa diandalkan untuk meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan keberlanjutan bisnis mereka.
Acara penghargaan digelar di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, sebagai bentuk apresiasi terhadap kerja keras dan inovasi para pelaku usaha perempuan inspiratif.
- Manusia Makin Kecanduan AI, 700 Juta Orang Gunakan ChatGPT per Minggu
- Mengukur Potensi Pasar Bank Muhammadiyah: Sanggupkah Jadi Kekuatan Baru?
- Waspada Dark Patterns: Ancaman Tersembunyi di Balik Pesatnya Ekonomi Digital RI
Transformasi Digital yang Mengubah Hidup Perempuan Pelaku UMKM
Berawal dari pelatihan hybrid, ribuan peserta SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 mendapat kurikulum padat namun praktis. Mereka tidak hanya diajari soal Business Model Canvas atau pembayaran digital, tetapi juga dikenalkan pada AI untuk mendukung strategi marketing dan operasional bisnis. Salah satu kisah inspiratif datang dari Iis Sadiyah, pemilik Alfazza Farm asal Jabodetabek.
“Sebelum ikut SisBerdaya, saya cuma jualan ke tetangga sekitar. Tapi sekarang saya bisa pasarkan produk lewat media sosial dan marketplace. Pesanan makin banyak, dan yang paling penting, saya jadi lebih percaya diri,” ujar Iis, yang berhasil jadi salah satu dari 30 Pemenang SisBerdaya 2025 melalui pernyataan tertulis dari DANA yang diterima TrenAsia, dikutip Jumat, 8 Agustus 2025.
Cerita Iis hanyalah satu dari ribuan kisah perempuan tangguh yang berhasil mengintegrasikan teknologi ke dalam bisnis rumahan mereka.
Peningkatan Signifikan: Lebih dari 5.000 Peserta dan 100 Penyandang Disabilitas Terlibat
Antusiasme terhadap SisBerdaya 2025 mencetak sejarah baru. Tercatat lebih dari 5.000 pelaku UMKM perempuan dari berbagai wilayah — mulai dari Sumatera, Kalimantan, hingga Papua — ikut serta, meningkat 176% dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, program DisBerdaya yang menyasar perempuan penyandang disabilitas juga mengalami lonjakan besar: empat kali lebih banyak dibanding tahun 2024, dengan lebih dari 100 peserta.
Para peserta ini melewati proses seleksi dan penjurian ketat, dinilai dari proposal bisnis, potensi dampak sosial, strategi pertumbuhan, serta pemanfaatan teknologi digital.
35 Pemenang Diumumkan, Total Hadiah Rp750 Juta untuk Kembangkan Bisnis
Di puncak acara yang diselenggarakan Kamis, 7 Agustus 2025, diumumkan bahwa 30 UMKM perempuan terpilih sebagai pemenang SisBerdaya 2025, dan 5 UMKM disabilitas perempuan memenangkan program DisBerdaya 2025.
Mereka tidak hanya membawa pulang sertifikat dan pengakuan, tetapi juga total hadiah senilai Rp750 juta, yang ditujukan untuk pengembangan usaha, peningkatan kapasitas, dan adopsi teknologi lebih lanjut dalam bisnis mereka.
Dukungan OJK: UMKM Perempuan Adalah Katalis Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Rony Ukurta Barus, Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK, menyebut program ini sebagai katalis perubahan nyata dalam ekosistem UMKM di Indonesia.
“Pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas seperti SisBerdaya dan DisBerdaya menciptakan dampak nyata dan terukur. Perempuan pelaku usaha, termasuk yang dari kelompok disabilitas, punya peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif,” ujarnya dalam acara penganugerahan pemenang program SisBerdaya dan DisBerdaya, Kamis, 7 Agustus 2025.
DANA dan Ant International Perkuat Komitmen Dukung UMKM Perempuan
Bagi DANA, keberhasilan SisBerdaya adalah bagian dari komitmen berkelanjutan dalam membangun ekonomi digital yang inklusif. CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara, menyampaikan pentingnya pengakuan terhadap peran perempuan dalam sektor UMKM.
“64% pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Mereka berjuang dari dapur rumah atau warung kecil. Teknologi harusnya menjadi jembatan, bukan penghalang bagi mereka,” ucap Vince.
Sementara itu, Wilson Siahaan, Senior Director dari Ant International, menegaskan bahwa kemitraan strategis ini merupakan bagian dari pilar keberlanjutan mereka.
“Transformasi digital bukan sekadar alat ekonomi, tapi juga pemberi harapan dan kepercayaan diri bagi perempuan Indonesia,” katanya.
Merambah Seluruh Indonesia: Dari Kuliner hingga Pertanian Berbasis Teknologi
SisBerdaya dan DisBerdaya tahun ini menjangkau tiga wilayah utama:
- Area I: Sumatera, Kalimantan, dan seluruh Jawa (kecuali Jakarta)
- Area II: Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, dan Papua
- Area III: Jabodetabek
Jenis usahanya pun beragam, dari kuliner tradisional, produk kerajinan, layanan kecantikan, pertanian berkelanjutan, hingga startup berbasis teknologi.
Hal ini menunjukkan bahwa perempuan Indonesia siap memimpin transformasi ekonomi dari berbagai lini, dengan sentuhan teknologi sebagai senjata utama.
- Menakar Dampak Kenaikan PPh Kripto Bagi Investor Pemula
- Arti Bendera One Piece Jelang 17 Agustus, Simbol Perlawanan atau Ancaman?
- CDIA Bangkit Setelah Dua Hari ARB, Siapa di Balik Aksi Borong?
DANA Bisnis: Digitalisasi UMKM yang Nyata dan Terukur
Sebagai platform dompet digital yang aktif mendorong UMKM naik kelas, DANA telah membantu lebih dari 1 juta pelaku usaha melalui fitur DANA Bisnis.
Bahkan, survei INDEF 2023 menyebut bahwa 98% pelaku UMKM pengguna DANA merasakan dampak positif, seperti pencatatan keuangan yang lebih rapi, transaksi yang lebih cepat, dan akses pemasaran yang lebih luas.
Penutup: UMKM Perempuan Bukan Hanya Bertahan, Tapi Berkembang Pesat
SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 telah membuktikan bahwa dengan akses, pelatihan, dan pendampingan yang tepat, UMKM perempuan bukan hanya bisa bertahan di tengah tantangan digital, tapi juga berkembang pesat dan berdampak besar bagi komunitas.
Kamu pelaku usaha perempuan juga? Jangan ragu untuk ikut gelombang transformasi ini. Manfaatkan teknologi, bangun jaringan, dan jadilah bagian dari perubahan.