trump putin.jpeg
Tren Global

Trump Ancam Konsekuensi Berat jika Putin Halangi Perdamaian Ukraina

  • Poin kedua yang sangat jelas sebagaimana diungkapkan oleh Trump adalah bahwa wilayah milik Ukraina tidak dapat dinegosiasikan dan hanya akan dinegosiasikan oleh Presiden Ukraina.

Tren Global

Amirudin Zuhri

JAKARTA, TRENASIA.ID- Presiden Amerika Donald Trump mengancam akan memberikan konsekuensi berat jika Vladimir Putin dari Rusia tidak menyetujui perdamaian di Ukraina. Tetapi juga mengatakan pertemuan antara mereka dapat segera diikuti oleh pertemuan kedua yang akan melibatkan pemimpin Ukraina.

Trump tidak merinci apa saja konsekuensinya, tetapi ia telah memperingatkan sanksi ekonomi jika pertemuannya dengan Putin di Alaska pada hari Jumat 15 Agustus 2025 tidak membuahkan hasil.

Komentar Trump dan hasil konferensi virtual  Trump dengan para pemimpin Eropa dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada  Rabu 13 Agustus 2025 dapat memberikan dorongan bagi Kyiv. Ini setelah adanya kekhawatiran bahwa pertemuan puncak Alaska dapat berakhir dengan mengkhianati Ukraina dengan membagi wilayahnya.

Namun Rusia kemungkinan besar akan menolak dengan keras tuntutan Ukraina dan Eropa. Sebelumnya Rusia mengatakan pendiriannya tidak berubah sejak pertama kali dijabarkan oleh Putin pada bulan Juni 2024 .

Ketika ditanya apakah Rusia akan menghadapi konsekuensi apa pun jika Putin tidak setuju untuk menghentikan perang setelah pertemuan hari Jumat Trump menjawab: "Ya, mereka akan menghadapinya."

Ketika ditanya apakah konsekuensinya berupa sanksi atau tarif, Trump menjawab  “Saya tidak perlu mengatakannya. Akan ada konsekuensi yang sangat berat.”

Presiden Trump juga menjelaskan tujuan pertemuan antara kedua pemimpin di Alaska sebagai menyiapkan meja untuk tindak lanjut cepat yang akan mencakup Zelenskiy. Menurutnya jika yang pertama berjalan lancar,  mereka akan segera melakukan yang kedua. Dan Trump mengatakan ingin melakukannya dengan segera.

Para pemimpin Eropa dan Zelenskiy sebelumnya telah berbicara dengan Trump dalam panggilan terakhir yang diselenggarakan oleh Jerman. Pertemuan  untuk menetapkan garis merah menjelang pertemuan Alaska.

Trump mengatakan mereka melakukan pembicaraan telepon yang sangat baik. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Trump setuju Ukraina harus dilibatkan dalam diskusi apa pun tentang penyerahan tanah. Sementara Zelenskiy mengatakan Trump telah mendukung gagasan jaminan keamanan dalam penyelesaian pascaperang. "Amerika Serikat ingin mencapai gencatan senjata pada pertemuan di Alaska ini.” Kata Macron

Poin kedua yang sangat jelas sebagaimana diungkapkan oleh  Trump adalah bahwa wilayah milik Ukraina tidak dapat dinegosiasikan dan hanya akan dinegosiasikan oleh Presiden Ukraina.

Perubahan Perbatasan

Kanselir Jerman Friedrich Merz, yang menjadi tuan rumah pertemuan virtual mengatakan prinsip bahwa perbatasan tidak dapat diubah dengan paksa harus terus berlaku. “Jika tidak ada gerakan dari pihak Rusia di Alaska, maka Amerika Serikat dan  Eropa harus  meningkatkan tekanan. Dan Presiden Trump memahami posisi ini,” katanya dikutip Reuters.

Trump dan Putin akan membahas cara mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga setengah tahun dan menjadi  konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II. Trump sebelumnya mengatakan kedua belah pihak harus bertukar wilayah untuk mengakhiri pertempuran yang telah merenggut puluhan ribu nyawa dan membuat jutaan orang mengungsi.

Pada hari diplomasi yang intens, Zelenskiy terbang ke Berlin untuk konferensi virtual dengan para pemimpin Eropa dan kemudian dengan Trump.  Dia dan para pemimpin Eropa khawatir bahwa pertukaran tanah dapat membuat Rusia memiliki hampir seperlima wilayah Ukraina. Ini  merupakan imbalan atas upayanya selama hampir 11 tahun untuk merebut tanah Ukraina dan  tiga tahun terakhir dalam perang habis-habisan. Jika berhasil hal ini membuat Putin semakin berani untuk memperluas wilayahnya lebih jauh ke barat.

Pasukan Rusia telah melancarkan serangan tajam ke Ukraina timur dalam beberapa hari terakhir. Langkah yang diperkirakan sebagai upaya untuk meningkatkan tekanan pada Kyiv agar menyerahkan wilayahnya. Zelensky mengaku telah memberi tahu Trump dan para pemimpin Eropa bahwa Putin menggertak. Dia mencoba memberikan tekanan sebelum pertemuan di Alaska di seluruh wilayah front Ukraina. Rusia mencoba menunjukkan bahwa mereka mampu menduduki seluruh Ukraina.

Persetujuan Trump pekan lalu untuk KTT tersebut merupakan perubahan mendadak. Ini  setelah berminggu-minggu ia menyuarakan rasa frustrasinya terhadap Putin karena menolak inisiatif perdamaian Amerika . Trump mengatakan utusannya, Steve Witkoff, telah membuat kemajuan besar dalam perundingan di Moskow.

Jajak pendapat Gallup yang dirilis pekan lalu menemukan bahwa 69% warga Ukraina mendukung penyelesaian perang melalui negosiasi sesegera mungkin. Namun jajak pendapat juga menunjukkan bahwa warga Ukraina tidak menginginkan perdamaian dengan cara apa pun jika itu berarti konsesi yang signifikan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Alexei Fadeev sebelumnya mengatakan sikap Moskow tidak berubah sejak tahun lalu.  Sebagai syarat untuk gencatan senjata dan dimulainya perundingan, Putin menuntut Ukraina menarik pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia sebagai miliknya tetapi tidak sepenuhnya dikuasainya. Selain itu secara resmi membatalkan rencana untuk bergabung dengan NATO. Kyiv dengan cepat menolak persyaratan tersebut karena dianggap sama saja dengan menyerah.