Tren Kurban Ramah Lingkungan, Ini Tips yang Bisa Diterapkan Generasi Muda

JAKARTA – Hari Raya Iduladha atau biasa disebut hari raya kurban menjadi momentum umat Islam melaksanakan pemotongan hewan kurban seperti sapi, kambing, domba atau kerbau. Biasanya, pemotongan hewan kurban telah dibentuk panitia penyelenggara di masjid atau mushala sekaligus pendistribusiannya.

Namun Iduladha bukan hanya soal berkurban, tetapi juga menjadi momen untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Generasi muda yang digadang-gadang sebagai agen perubahan bisa ambil peran penting dalam mewujudkan kurban yang lebih ramah lingkungan.

• Beda Arah Ara dan Fahri Hamzah Soal Rumah Subsidi
• Jumlah Pekerja Rontok, Sampai Mana Pembentukan Satgas PHK?
• 5 Brand Makeup Lokal yang Sering Dikira dari Luar Negeri

Mengapa Harus Peduli Lingkungan?

Lingkungan adalah utama kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Polusi udara, air, dan tanah berkontribusi signifikan terhadap berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit pernapasan, gangguan reproduksi, dan kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa polusi udara menyebabkan sekitar 7 juta kematian dini setiap tahun.

Upaya perlindungan lingkungan dapat mencegah penyakit dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Lingkungan yang rusak mengancam produksi pangan global.

Degradasi tanah, pencemaran air, dan hilangnya keanekaragaman hayati dapat mengganggu pertanian dan perikanan, yang merupakan sumber utama makanan bagi miliaran orang. Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) menekankan pentingnya menjaga ekosistem untuk memastikan ketahanan pangan jangka panjang.

Bagaimana Menjaganya Saat Iduladha?

Salah satu masalah yang kerap muncul saat Iduladha adalah tingginya volume sampah plastik dan limbah hewan, terutama jeroan yang dibuang sembarangan, bahkan ke sungai.

Berikut beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan saat pelaksanaan kurban:

Bawa Wadah Sendiri
Alih-alih membungkus daging dengan kantong plastik sekali pakai, kamu bisa membawa wadah sendiri dari rumah saat mengambil jatah daging kurban. Selain lebih aman, cara ini juga membantu mengurangi limbah plastik yang sulit terurai.

Gunakan Kantong Ramah Lingkungan
Jika wadah tidak memungkinkan, panitia bisa mengganti plastik dengan alternatif seperti daun pisang, besek bambu, atau kantong kertas daur ulang yang lebih mudah terurai secara alami.

Sejak 2023 melalui Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Nomor: SE.6/MENLHK/PSLB3/PLB.3/6/2023 tentang Pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa Sampah Plastik. Ada alternatif lain yang bisa digunakan sebagai pengganti kantong plastik dalam membungkus daging kurban yakni daun dan besek.

Manfaat menggunakan daun dan besek adalah bahan kemasan tersebut juga memberikan aroma tertentu pada makanannya. Ragam pengemasan pangan yang sering dijumpai seperti daun pisang, daun jati, daun kelapa, daun jambu air. Daun digunakan secara luas, bersifat aman mudah terurai secara alami.

Kelola Limbah Hewan dengan Benar
Salah satu masalah utama saat kurban adalah pembuangan jeroan atau sisa hewan ke sungai atau saluran air. Kebiasaan ini dapat mencemari lingkungan dan menimbulkan bau tak sedap.

Panitia sebaiknya mengubur limbah organik di tanah yang aman atau mengolahnya menjadi kompos jika memungkinkan. Sementara bagian jeroan yang masih layak konsumsi bisa dibersihkan dan dimasak.

Gunakan Air Secukupnya
Penyembelihan hewan biasanya memerlukan air dalam jumlah besar. Gunakan air secara bijak, hindari pemborosan, dan usahakan tidak membuang limbah pencucian ke saluran umum tanpa penyaringan.

Pisahkan Sampah Organik dan Non-Organik
Saat pemotongan hewan, penting bagi panitia untuk menyediakan dua tempat sampah terpisah agar sampah lebih mudah dikelola dan tidak bercampur.

Ajak Komunitas dan Edukasi Warga
Generasi muda juga bisa berperan dengan mengajak komunitasnya untuk membuat kampanye kurban hijau. Sosialisasi kecil tentang pentingnya menjaga lingkungan saat Iduladha bisa berdampak besar.