<p>Tenaga kesehatan melakukan tes usap antigen COVID-19 kepada warga di Sekretariat Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat, di kawasan Ampera, Jakarta, Minggu, 14 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Nasional

Tracing Bakal Gencar, Siap-Siap Kasus COVID-19 Melonjak Tajam

  • Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menyatakan akan fokus meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment) seiring dengan berjalannya pandemi COVID-19 selama setahun terakhir.

Nasional

Reky Arfal

JAKARTA – Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono menyatakan akan fokus meningkatkan 3T (testing, tracing, treatment) seiring dengan berjalannya pandemi COVID-19 selama setahun terakhir.

Dante menyebut tracing menjadi pekerjaan yang besar, apalagi Indonesia belum mendapatkan rasio standar WHO sebanyak 30 orang pada setiap satu orang yang terinfeksi.

Pemerintah terus meningkatkan jumlah laboratorium untuk meningkatkan testing dan tracing kasus COVID-19.

Saat ini, kata Dante, sudah ada 637 laboratorium yang sudah dapat melakukan konfirmasi kasus positif dengan PCR test.

“Dengan proses tracing tersebut, kami harapkan tingkat kematian juga turun karena pasien ke rumah sakit dalam stadium yang dapat diobati sehingga dapat mencegah kematian,” kata Wamenkes pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021, Selasa 9 Maret 2021.

Meski begitu, Dante mengingatkan dengan meningkatkan tracing maka potensi kenaikan jumlah kasus tinggi. Sebab orang-orang yang sebelumnya tidak mempunyai gejala COVID-19 datang ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pemeriksaan.

“Yang harus dilihat adalah flattening the curve [mendatarkan kurva] setelah kita melakukan ekspansi laboratorium yang semakin baik. Kami harus melakukan testing yang lebih masif lagi untuk mengurangi tingkat penularan,” ungkapnya.

Untuk itu, pemerintah melatih sekitar 80.000 Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dan Bintara Pembina Keamanan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) Polri yang dapat menggantikan tenaga surveilans di puskesmas yang jumlahnya sangat sedikit.

“Kalau 80.000 orang disebar ke 10.000 puskesmas di Indonesia, maka proses tracing akan jadi lebih baik,” imbuhnya.

Sementara dari segi pengobatan atau treatment, Dante meyakini para dokter telah melakukan evaluasi pengelolaan dan pengobatan COVID-19 berdasarkan bukti (evidence based) dari pengalaman selama setahun terakhir. (SKO)