
Tingkat Keberhasilan Bayar Nyaris 100 Persen, Intip Strategi AdaKami
- Melalui pendekatan berbasis teknologi dan prinsip kehati-hatian, AdaKami menjaga keseimbangan antara ekspansi layanan dan mitigasi risiko gagal bayar.
Fintech
JAKARTA - PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), salah satu platform fintech lending berizin, menegaskan komitmennya dalam menjalankan praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab dan sesuai prinsip kehati-hatian. Di tengah ketatnya regulasi industri, termasuk implementasi POJK Nomor 40 Tahun 2024, AdaKami berupaya menunjukkan bahwa sinergi antara inovasi teknologi dan tata kelola yang baik adalah kunci pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.
Sebagai perusahaan penyedia layanan keuangan digital yang legal dan berizin, AdaKami memprioritaskan kualitas pendanaan tanpa mengabaikan perluasan akses keuangan. Chief of Public Affairs AdaKami, Karissa Sjawaldy, menyatakan bahwa pendekatan ini berakar pada penerapan prinsip kehati-hatian dan pemanfaatan teknologi terkini.
“Kami percaya bahwa penerapan prinsip kehati-hatian yang konsisten, yang ditunjang teknologi canggih, menjadi landasan yang kuat dalam menjaga kualitas pendanaan yang optimal. Strategi ini memungkinkan kami memastikan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan di tengah dinamika industri saat ini,” ujar Karissa dalam acara Halal Bihalal bersama Media di Jakarta, Selasa, 22 April 2025.
- Tersandera 2 Raksasa: Tantangan Indonesia dalam Pusaran Perang Dagang AS-China
- Masuk Daftar Hitam AS, Ini Sejarah Pasar Mangga Dua
- Kuat di Layanan Colocation, DCII Catatkan Laba Rp418 Miliar di Kuartal I-2025
Menjaga Inklusi Keuangan yang Aman dan Bertanggung Jawab
Komitmen AdaKami terhadap inklusi keuangan tidak hanya berhenti pada memperluas akses, tetapi juga mencakup perlindungan konsumen secara menyeluruh. Head of Government Relations AdaKami, Adelheid Helena Bokau, menjelaskan bahwa layanan yang disediakan harus selaras dengan kapasitas dan kebutuhan masyarakat.
“AdaKami terus berkomitmen menghadirkan layanan keuangan yang aman, transparan, dan inklusif bagi masyarakat Indonesia. Namun bagi kami, inklusi keuangan yang sehat tidak cukup hanya dengan memperluas akses. Yang lebih penting adalah memastikan bahwa masyarakat mendapatkan layanan yang sesuai dengan kemampuan mereka,” jelas Adelheid.
Melalui pendekatan berbasis teknologi dan prinsip kehati-hatian, AdaKami menjaga keseimbangan antara ekspansi layanan dan mitigasi risiko gagal bayar.
Teknologi Sebagai Fondasi dalam Penyaluran Dana
AdaKami memanfaatkan teknologi untuk memastikan setiap proses pinjaman berlangsung cepat, akurat, dan bertanggung jawab. Sistem berbasis mobile platform, integrasi e-KYC, serta analisis data besar (big data) digunakan untuk menilai profil calon peminjam secara menyeluruh.
Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss, menekankan pentingnya teknologi dalam menciptakan pengalaman pinjaman yang adil dan personal.
Baca Juga: Rekam Jejak Bisnis Mardigu Wowiek, dari Fintech hingga Waralaba Mie Pedas
“Dengan teknologi yang kami gunakan untuk memverifikasi identitas dan menganalisis kelayakan kredit, kami dapat menilai calon nasabah secara lebih menyeluruh—bukan hanya dari sisi data, tetapi juga konteks kondisi keuangan mereka,” ungkap Jonathan.
Dengan pendekatan ini, batas pinjaman ditentukan secara tepat sehingga meminimalkan potensi gagal bayar sekaligus menjaga kualitas pendanaan.
Sistem Verifikasi dan Skor Kredit Berbasis AI dan Big Data
Untuk memastikan keabsahan data yang diberikan peminjam, AdaKami menerapkan sistem verifikasi berbasis teknologi yang ketat. Hal ini termasuk pemeriksaan usia minimal 18 tahun, keaslian identitas, serta deteksi terhadap potensi manipulasi berbasis AI oleh pelaku penipuan (fraudster).
Selain itu, sistem credit scoring yang digunakan juga berbasis teknologi canggih seperti AI dan Big Data. Bahkan untuk pengguna yang belum memiliki histori kredit formal, sistem ini dapat mengevaluasi kemampuan finansial mereka secara akurat.
“Kami berupaya menjaga kenyamanan pengguna dan mendorong inklusi keuangan secara tidak langsung di kalangan masyarakat yang sebelumnya kurang terlayani oleh sistem keuangan formal,” jelas Karissa.
Bukti Nyata: Tingkat TKB90 Capai 99,82%
Penerapan prinsip kehati-hatian dan inovasi teknologi telah menunjukkan hasil positif dalam portofolio kredit AdaKami. Pada triwulan I 2025, perusahaan mencatat tingkat keberhasilan bayar (TKB90) sebesar 99,82%, dengan total penyaluran dana mencapai Rp3,94 triliun.
“Capaian ini menjadi bukti bahwa sinergi antara inovasi dan kehati-hatian merupakan jalan terbaik menuju pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Karissa.
- Kembali ke Era Orde Baru
- Bukan di LK21, Layarkaca21 dan LokLok, Berikut Cara Nonton Weak Hero Class 2 dengan Aman
- Fore Coffee (FORE) ARA Tiga Hari Pasca IPO, Siapa Saja Investor di Baliknya?
Membangun Kepercayaan melalui Transparansi dan Kolaborasi
Dalam menghadapi dinamika kebutuhan pengguna dan perkembangan industri fintech, AdaKami terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk regulator dan masyarakat. Pendekatan proaktif dan transparan menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan layanan.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan dalam fintech lending bukan hanya memastikan pelayanan yang cepat, tetapi juga tentang menjalankan setiap langkah dengan penuh tanggung jawab,” pungkas Karissa.