
Tandingi Kapitalis. Prabowo Luncurkan 80.000 Kopdes Merah Putih
- Prabowo menegaskan koperasi sebagai kekuatan tandingan kapitalis besar dan jalan menuju kemerdekaan ekonomi sejati bagi rakyat Indonesia.
Tren Ekbis
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto, meluncurkan program nasional pembentukan 80.081 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih di Desa Bentangan, Klaten, Jawa Tengah.
Program ini menjadi salah satu strategi unggulan pemerintah dalam memperkuat ekonomi kerakyatan, mengurangi ketergantungan pada impor, serta memutus dominasi tengkulak dan rentenir dalam rantai pasok pangan dan energi nasional.
Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan koperasi merupakan alat perjuangan ekonomi rakyat untuk mewujudkan kemerdekaan sejati, bukan hanya dalam bentuk simbol kenegaraan, tetapi juga dalam bentuk kedaulatan ekonomi.
Ia menyebut koperasi sebagai kekuatan tandingan bagi kapitalis besar yang selama ini mendominasi sistem ekonomi global dan nasional. “Gerakan-gerakan seperti ini tidak disukai oleh kapitalis besar, pemodal besar tidak suka. Dalam pengertian mereka, tidak semua tentunya, bahwa dianggap bisa saingan,” ungkap Prabowo saat meresmikan Koperasi Desa di Klaten, Senin, 21 Juli 2025
- 8 Emiten Resmi Ditendang BEI, Gimana Nasib Investor yang Nyangkut?
- Desakan Cabut PP 28/2024 Kian Menguat
Jawaban atas Ketimpangan Ekonomi Desa
Peluncuran program Kopdes Merah Putih ini didasari pada kesadaran akan masih tingginya angka kemiskinan dan kelaparan, meskipun Indonesia telah memiliki struktur kenegaraan yang lengkap.
Menurut Prabowo, hal ini menandakan bahwa kemerdekaan ekonomi belum sepenuhnya tercapai, dan koperasi dapat menjadi motor penggerak untuk mencapainya. “Kita punya semua bentuk kenegaraan DPR, MPR, DPD, gubernur, menteri. Tapi rakyat kita masih ada yang lapar, kita belum merdeka. Rakyat kita masih sangat miskin, kita belum merdeka,” tambah Prabowo.
Program ini juga menyentuh dimensi geopolitik dan hegemoni global, di mana Presiden Prabowo menyatakan bahwa negara-negara besar kerap tidak senang melihat lahirnya kekuatan ekonomi baru dari negara berkembang. Oleh karena itu, membangun kemandirian ekonomi nasional menjadi hal mendesak.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa program Kopdes Merah Putih merupakan wajah baru koperasi Indonesia yang modern, efektif, dan berbasis digital.
Ia menjelaskan bahwa koperasi ini tidak hanya berfokus pada sektor simpan pinjam, tetapi juga berperan sebagai pusat produksi, distribusi, dan penyedia layanan dasar bagi masyarakat desa.
"Satgas percepatan pembentukan Kopdes Merah Putih telah membentuk kopdes di seluruh Indonesia. Hari ini secara hukum sudah terbentuk 80.081 koperasi. Ini melahirkan wajah baru koperasi Indonesia," ungkap Zulkifli Hasan kala peresmian Kopdes Merah Putih di Klaten.
Beberapa unit usaha strategis yang dijalankan Kopdes mencakup outlet LPG 3 kg, klinik dan apotek desa, gudang serta fasilitas pengering hasil panen, unit simpan pinjam, agen pupuk, layanan pembayaran listrik, hingga usaha-usaha berbasis potensi lokal yang mendukung perekonomian desa secara berkelanjutan.
- 8 Emiten Resmi Ditendang BEI, Gimana Nasib Investor yang Nyangkut?
- Desakan Cabut PP 28/2024 Kian Menguat
Pemanfaatan Aset dan Target Operasional
Gedung desa, sekolah tak terpakai, dan aset milik desa lainnya akan dimanfaatkan sebagai kantor Kopdes. Dalam tiga bulan ke depan, pemerintah menargetkan agar seluruh Kopdes aktif dan beroperasi di setiap desa di Indonesia.
Dalam jangka panjang, yaitu dalam waktu tiga hingga empat tahun, koperasi desa ini diharapkan akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi desa serta menciptakan sentra usaha rakyat yang mandiri dan berkelanjutan.
Zulkifli Hasan menyebut program ini sebagai program super cepat, karena pembentukan 80 ribu koperasi ditargetkan selesai hanya dalam waktu dua bulan. Ia juga menyampaikan bahwa koperasi hadir untuk mengisi kekosongan lembaga pelindung petani dan nelayan dari praktik rente, manipulasi harga, serta dominasi pihak luar.