naveed-ahmed-9Dt4WutvwDs-unsplash.jpg
Tren Global

Tak Bisa Diremehkan, India Kembangkan Teknologi AI Mandiri

  • India mulai mengukuhkan posisi sebagai pusat global rekayasa AI dengan talenta teknologinya, infrastruktur digital, dan Misi IndiaAI yang berfokus pada inovasi, chip GPU lokal, serta ekosistem AI inklusif.

Tren Global

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - India mulai mengukuhkan dirinya sebagai “back office” global untuk kebutuhan rekayasa kecerdasan buatan (AI), seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi dunia.  Berbagai indikator menunjukkan bahwa negara tersebut memainkan peran krusial dalam menopang ekosistem AI global melalui suplai talenta teknologinya.

India selama ini dikenal sebagai pusat outsourcing teknologi informasi global. Setiap tahun, lebih dari 1,5 juta insinyur baru lulus dari berbagai universitas dan institut teknologi di seluruh negeri, menjadikannya salah satu negara dengan populasi insinyur terbesar di dunia. 

Meskipun tidak semua lulusan memiliki keahlian spesifik di bidang AI, banyak dari mereka bekerja pada proyek yang mencakup pembelajaran mesin, analitik data, hingga pemodelan algoritma berbasis AI.

Hal ini didukung oleh kemampuan bahasa Inggris yang mumpuni dan struktur biaya tenaga kerja yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara Barat. Banyak perusahaan teknologi besar, mulai dari raksasa perangkat lunak, perbankan, hingga sektor e-commerce dan penerbangan, mengandalkan tenaga kerja India untuk pengembangan sistem berbasis AI. 

Kota-kota di India seperti Bangalore, Hyderabad, Pune, dan Gurugram telah menjadi lokasi favorit pendirian pusat R&D oleh perusahaan multinasional yang ingin memanfaatkan keunggulan kompetitif tersebut.

Infrastruktur & Kolaborasi Global

India juga mendapat dorongan besar dari kemajuan infrastruktur digital dan ekosistem software pendukung. Misalnya, alat pengembangan seperti Qt, yang memungkinkan efisiensi dalam desain UI dan pengujian otomatis, digunakan secara luas di berbagai proyek AI dan software cerdas. Tools ini semakin mempermudah kolaborasi antara tim engineer India dan tim global lainnya dalam pengembangan produk berbasis AI.

Selain itu, India menjalin kolaborasi internasional dalam pengembangan AI, termasuk kemitraan dengan negara seperti Indonesia untuk membangun ekosistem AI di bidang pariwisata, ekonomi berbasis pengetahuan, dan ketahanan pangan. Perekrutan talenta India oleh perusahaan global seperti Google juga memperkuat citra negara ini sebagai rumah bagi para ahli teknologi canggih.

Pemerintah India tidak tinggal diam melihat potensi besar ini. Lewat program ambisius seperti Misi IndiaAI, negara ini tengah mendorong pengembangan AI untuk berbagai sektor, mulai dari pertanian, kesehatan, pendidikan, hingga pertahanan.

Misi IndiaAI Mission merupakan upaya India untuk membangun ekosistem kecerdasan buatan nasional yang inklusif, bertanggung jawab, dan berkelanjutan. 

“Misi ini mendorong pertumbuhan ekosistem AI India yang bertanggung jawab dan inklusif melalui tujuh pilar berikut,” tulis Pemerintah India dilaman resmi mereka, dikutip Selasa, 22 Juli 2025.

Program ini memiliki dua tujuan utama, yaitu “Making AI in India” untuk mendorong pengembangan teknologi AI buatan dalam negeri, serta “Making AI Work for India” agar teknologi tersebut memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian India.

“Misi IndiaAI bertujuan untuk membangun ekosistem komprehensif yang mendorong inovasi AI dengan mendemokratisasi akses komputasi, meningkatkan kualitas data, mengembangkan kapabilitas AI lokal, menarik talenta AI terbaik, memungkinkan kolaborasi industri, menyediakan modal ventura bagi startup," tambah laporan tertulis tersebut. 

India juga berencana mengembangkan chip Graphics Processing Unit -nya   (GPU) sendiri dalam tiga hingga lima tahun ke depan, serta meluncurkan ribuan server AI untuk memperkuat infrastruktur komputasi nasional.

"Kami sedang bekerja pada tiga opsi utama. Salah satunya adalah menggunakan chipset open-source atau yang tersedia secara berlisensi, lalu mengembangkannya lebih lanjut untuk membangun GPU buatan India," jelas Menteri Persatuan India, Ashwini Vaishnaw, dikutip Indian Today.

Di sisi inovasi, India menunjukkan keseriusan dengan menciptakan solusi AI untuk kebutuhan lokal, seperti Agri Stack untuk pertanian cerdas, sistem pengawasan berbasis AI di perbatasan, hingga platform pendidikan yang memanfaatkan personalisasi berbasis AI. Upaya ini bertujuan tidak hanya untuk melayani pasar global, tetapi juga memperkuat ketahanan teknologi dalam negeri.

Di balik peluang besar, India juga menghadapi sejumlah tantangan signifikan. Meningkatnya penggunaan AI generatif, yang mampu menulis kode dan memecahkan masalah secara otomatis, menjadi ancaman bagi pekerjaan berbasis pemrograman rutin yang selama ini mendominasi sektor outsourcing. Hal ini mendorong kebutuhan untuk peningkatan kualitas dan spesialisasi, bukan hanya kuantitas tenaga kerja.

Di sisi lain, regulasi global seperti EU Cyber Resilience Act (CRA) mulai mempengaruhi standar keamanan software yang harus dipenuhi oleh tim pengembang, termasuk yang berbasis di India. Ini memicu tuntutan agar insinyur India terus meningkatkan kompetensi dan kepatuhan terhadap standar internasional.