
Sulianto Indria Putra: Jadi Crazy Rich di Usia 18 Tahun dari Trading Kripto
- Meski kini dikenal sebagai crypto prodigy, perjalanan Sulianto penuh lika-liku. Ia pernah rugi hingga Rp700 juta dalam sehari karena terpancing FOMO (Fear of Missing Out). Tapi bukannya menyerah, dia justru belajar dari kegagalan itu.
Tren Inspirasi
JAKARTA, TRENASIA.ID - Siapa itu Sulianto Indria Putra, apa rahasianya, dan bagaimana bisa dia menghasilkan puluhan miliar dari trading kripto hanya di usia 18 tahun? Kisah ini bukan fiksi. Di tengah banyaknya anak muda yang masih bingung cari passion, Sulianto melesat jauh lewat dunia cryptocurrency yang penuh risiko dan juga peluang.
Di saat banyak Gen Z fokus ke konten TikTok atau game online, Sulianto justru mempelajari chart, candlestick, dan whitepaper. Hasilnya? Revenue yang bikin mata melotot, lebih dari Rp30 miliar dalam waktu dua tahun saja!
Sulianto mengenal dunia kripto saat usianya masih 15 tahun, gara-gara iseng nonton video YouTube tentang Bitcoin. Saat itu, dia belum tahu apa itu blockchain, tapi rasa penasaran membawanya menelusuri lebih dalam.
Bermodalkan smartphone dan jaringan Wi-Fi rumah, ia mulai mempelajari:
- Cara kerja blockchain
- Fungsi token dan koin
- Analisis teknikal dan fundamental
- Pola pergerakan harga
- Sentimen pasar global
Di saat teman sebayanya main game atau nongkrong di kafe, Sulianto justru sibuk riset proyek-proyek kripto potensial. Ia belajar dari forum Reddit, Discord, dan Twitter. Ia merasa, dunia kripto adalah itu bersifat dinamis dan cocok buat anak muda yang suka tantangan.
Modal Awal Rp2 Juta, Kini Jadi Portofolio Rp30 Miliar
Yang bikin cerita ini makin menarik adalah Sulianto mulai dengan modal kecil—cuma Rp2 juta dari uang angpau Imlek. Ia masuk ke altcoin kecil yang punya potensi naik signifikan. Salah satu langkah besar pertamanya adalah investasi di token yang masih underdog, tapi ternyata naik 40x dalam waktu singkat.
Strategi Sulianto nggak asal nekat. Ia menerapkan:
- Manajemen risiko ketat
- Diversifikasi portofolio
- Riset fundamental proyek
- Teknik "scalping" dan "swing trading"
- Disiplin keluar masuk pasar berdasarkan indikator
Trading Kripto: Jalan Panjang yang Nggak Selalu Mulus
Meski kini dikenal sebagai crypto prodigy, perjalanan Sulianto penuh lika-liku. Ia pernah rugi hingga Rp700 juta dalam sehari karena terpancing FOMO (Fear of Missing Out). Tapi bukannya menyerah, dia justru belajar dari kegagalan itu.
Selain itu, Sulianto juga aktif mengedukasi sesama trader muda lewat kanal YouTube dan akun X (Twitter)-nya. Ia berbagi analisis pasar, opini soal proyek Web3, hingga insight dari forum-forum internasional.
Baca Juga: Trading Saham dan Kripto: Solusi Finansial Generasi Sandwich Bergaji UMR
Tips Sulianto Buat Gen Z yang Mau Coba Dunia Kripto
Kalau kamu tertarik meniru jejak Sulianto, ini beberapa tips yang dia sering bagikan:
Mulai dari kecil: Jangan langsung taruh semua uang kamu di kripto. Gunakan uang “dingin” alias uang yang kalau hilang, nggak bikin kamu stres berat.
Jangan ikut-ikutan: Riset dulu sebelum beli token. Jangan cuma karena viral di TikTok atau trending di Twitter.
Belajar terus: Dunia kripto itu cepat banget berubah. Ikuti update dari proyek yang kamu pegang.
Gunakan tools: Manfaatkan aplikasi analisis seperti TradingView atau CoinMarketCap buat ambil keputusan yang lebih terinformasi.
Sadar risiko: Potensi untung besar = risiko besar juga. Jangan sampai tergoda janji cuan instan dari skema yang nggak jelas.
Aktivitas Lain di Luar Trading: Sulianto Juga Bangun Edukasi Web3
Nggak puas cuma jadi trader sukses, Sulianto juga mendirikan komunitas edukasi Web3 bernama “CryptoCampus” yang sudah punya lebih dari 30 ribu anggota di seluruh Indonesia. Lewat komunitas ini, dia ingin anak muda lebih paham potensi teknologi blockchain, NFT, DeFi, dan metaverse.
Visinya sederhana: blockchain bukan cuma buat cuan, tapi juga buat solusi masalah nyata.
- Mobil Murah, Berkah atau Bencana Konsumen?
- Pentingnya Manajemen Emosi saat Berutang: Tips Ibu yang Gunakan Paylater
- Menakar Dampak Kenaikan PPh Kripto Bagi Investor Pemula
Kisah Sulianto Indria Putra bukan tentang keajaiban, tapi tentang kerja keras, rasa ingin tahu, dan keberanian ngambil peluang di dunia digital. Dari belajar otodidak, mulai dari modal kecil, sampai akhirnya menghasilkan miliaran rupiah di usia yang bahkan belum bisa punya KTP sendiri.
Kalau kamu sekarang lagi scroll artikel ini sambil mikir, “Kapan ya gue bisa sukses?”, mungkin jawabannya bukan besok, tapi bisa mulai sekarang. Peluang digital itu luas—asal kamu tahu cara mainnya.