unnamed (2).png
Tren Inspirasi

Sukses dengan Jualan ‘Alas’ Foto, Anak Muda Ini Buktikan Inovasi Tidak Harus Rumit

  • Lahir dari ide sederhana namun relevan dengan kebutuhan pasar, Alasfotoprops hadir sebagai solusi estetik bagi UMKM, fotografer, food stylist, dan content creator. Tak sekadar aksesoris pemanis, alas foto buatan Ferdi telah menjadi senjata utama para pebisnis digital dalam menciptakan citra produk yang menarik.

Tren Inspirasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Di tengah derasnya arus digitalisasi, ketika satu klik bisa menentukan pilihan konsumen, visual adalah segalanya. Tampilan produk yang estetik bukan lagi sekadar nilai tambah, tapi sudah jadi kebutuhan utama, khususnya bagi para pelaku bisnis online. 

Makin menarik visualnya, makin besar pula peluang produk itu dilirik dan dibeli. Fenomena ini menjadi peluang besar bagi mereka yang jeli melihat perubahan zaman. Dan salah satu anak muda yang berhasil memanfaatkannya adalah Ferdi, pendiri Alasfotoprops.

Lahir dari ide sederhana namun relevan dengan kebutuhan pasar, Alasfotoprops hadir sebagai solusi estetik bagi UMKM, fotografer, food stylist, dan content creator. Tak sekadar aksesoris pemanis, alas foto buatan Ferdi telah menjadi senjata utama para pebisnis digital dalam menciptakan citra produk yang menarik.

Cinta Fotografi yang Berbuah Inovasi

Semua berawal dari kecintaan Ferdi terhadap dunia fotografi. Sejak remaja, kamera sudah jadi sahabatnya. Namun kecintaannya itu bukan hanya soal estetika semata, tapi juga soal melihat peluang. Di tahun 2017, saat usianya masih 21 tahun, Ferdi menyadari satu hal penting: banyak pelaku UMKM belum punya akses ke alat bantu visual yang memadai. 

Di tengah tren belanja online yang semakin naik daun, kebutuhan akan tampilan produk yang menarik jadi semakin mendesak.

“Banyak teman-teman UMKM kesulitan bikin foto produk yang menarik karena alatnya terbatas. Dari situ saya kepikiran, gimana kalau saya bantu mereka dengan sesuatu yang simpel dan terjangkau,” ujar Ferdi melalui siaran pers yang dibagikan Shopee kepada TrenAsia, dikutip Rabu, 9 Juli 2025.

Dari situlah lahir ide Alasfotoprops—produk alas foto yang tidak hanya fungsional tapi juga estetik. Bayangkan, hanya dari satu lembar alas yang dirancang dengan tekstur dan warna yang pas, tampilan produk bisa langsung naik kelas seperti difoto oleh profesional.

Bisnis Rumahan yang Tumbuh dari Eksperimen dan Semangat Belajar

Ferdi memulai segalanya dari rumah. Ia merancang, memproduksi, hingga memasarkan produknya sendiri. Tidak ada jalan instan. Prosesnya penuh uji coba—bereksperimen dengan bahan, ukuran, hingga desain. Tentu saja tak langsung laris manis. Tapi setiap pesanan dan feedback pelanggan jadi bahan belajar untuk menyempurnakan produk.

Konsistensi jadi kunci utama. Sedikit demi sedikit, Alasfotoprops mulai dikenal. Ferdi tak ingin sekadar menjual alas foto, tapi menciptakan solusi visual yang praktis dan terjangkau. Ia menghadirkan produk yang ringan namun kokoh, tahan air, tidak mudah kusut, dan pastinya menghasilkan hasil foto yang optimal. 

Desainnya pun kekinian: ada motif kayu rustic, marmer, warna pastel, hingga format gulung, lipat, atau papan—semuanya dirancang untuk memudahkan siapa pun yang ingin bikin konten visual yang kece.

Shopee Jadi Titik Balik Perjalanan Alasfotoprops

Peka terhadap perubahan tren digital, Ferdi memilih untuk memasarkan Alasfotoprops lewat Shopee sejak awal. Menurutnya, Shopee bukan cuma marketplace, tapi juga ekosistem yang memberi ruang bagi UMKM untuk berkembang.

Mulai dari kampanye tanggal kembar, fitur Shopee Live, Shopee Video, hingga laman Shopee Pilih Lokal dan program affiliate—semuanya ia manfaatkan maksimal.

Hasilnya? Fantastis. “Setiap ada kampanye tanggal kembar, penjualan bisa naik lebih dari tiga kali lipat. Dari situ kami bisa tambah kapasitas produksi dan buka lapangan kerja baru di sekitar rumah,” ungkap Ferdi.

Kini, Shopee bukan hanya kanal jualan utama, tapi juga partner strategis dalam pertumbuhan Alasfotoprops. Produk Ferdi semakin dikenal luas, tak hanya di kalangan UMKM, tapi juga di kalangan content creator dan fotografer profesional.

Baca Juga: Kisah Para Single Mom yang Berjuang dari Titik Nol sebelum Sukses Besar

Inovasi Tanpa Henti: Merancang Masa Depan yang Lebih Estetik

Di usia 29 tahun, Ferdi tidak berpuas diri. Tahun 2025 ini, ia tengah mempersiapkan koleksi terbaru yang lebih dinamis dan inovatif. 

Rancangannya memadukan tekstur, warna, serta ukuran yang lebih fleksibel—menyesuaikan kebutuhan branding visual yang terus berubah di era digital. Tak hanya itu, ia juga mengembangkan strategi pemasaran di Shopee lewat promo bundling hingga kolaborasi dengan para content creator.

Ferdi membuktikan bahwa inovasi tak harus lahir dari laboratorium besar atau modal miliaran. Kadang, cukup dari keresahan kecil yang kita temui di sekitar. Dan jika dijalani dengan konsistensi, solusi sederhana bisa tumbuh jadi bisnis besar yang menjangkau banyak orang.

Belajar dari Jatuh Bangun: Kunci Bertahan di Dunia Usaha

Menjadi pengusaha muda bukan berarti bebas dari tantangan. Ferdi mengakui, masa-masa awal membangun Alasfotoprops penuh dengan trial and error. 

Ia belajar sendiri soal produksi, pelayanan pelanggan, hingga mengelola tim. Minimnya pengalaman jadi pelajaran paling berharga.

“Waktu itu saya banyak salah ambil keputusan, tapi justru dari situ saya belajar banyak. Yang penting mau terus belajar dan nggak takut gagal,” katanya.

Ferdi juga membangun budaya kerja yang inklusif dan terbuka. Ia percaya, keberhasilan bisnis bukan hanya soal produk, tapi juga bagaimana membangun tim yang kompak dan saling mendukung.

Pesan untuk Anak Muda: Mulailah dari Masalah Kecil di Sekitarmu

Kisah Ferdi adalah bukti bahwa ide sederhana bisa membawa perubahan besar. Bermodalkan kreativitas, kemauan belajar, dan semangat membantu sesama, ia berhasil mengubah hobinya menjadi bisnis yang berdampak.

Untuk anak muda yang ingin memulai langkah serupa, Ferdi punya pesan yang mengena: “Jangan tunggu semua sempurna. Mulai aja dulu dari apa yang ada. Dengarkan kebutuhan sekitar, dan maksimalkan platform seperti Shopee untuk memperluas jangkauan. Kadang peluang besar justru datang dari masalah kecil yang belum banyak orang sadari.”