Ilustrasi wanita sedang berbicara di depan umum.
Tren Leisure

Suka Gugup? Ini 8 Cara Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Menurut Universitas Harvard

  • Berbicara di depan umum, baik saat menyampaikan presentasi, melakukan penawaran, maupun memimpin diskusi kelompok dapat membuat pemimpin yang paling percaya diri pun merasa gugup.

Tren Leisure

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Berbicara di depan umum, baik saat menyampaikan presentasi, melakukan penawaran, maupun memimpin diskusi kelompok dapat membuat pemimpin yang paling percaya diri pun merasa gugup.

Namun, kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan sikap tenang, percaya diri, dan penuh keyakinan adalah keterampilan kepemimpinan yang sangat penting. Menguasai kemampuan public speaking dan presentasi akan membantu Anda menginspirasi audiens serta membangun kepercayaan dan kredibilitas.

Melalui presentasi lisan dan aktivitas kelompok kecil, Anda akan mempraktikkan teknik serta alat public speaking yang terbukti efektif, mencoba pendekatan baru, dan belajar berkomunikasi dengan jelas dan percaya diri.

Pelajari cara menyusun materi secara efektif dengan menggabungkan konten analitis dan emosional menjadi sebuah cerita yang menarik, serta memasukkan pembukaan yang dinamis dan penutupan yang berkesan dalam presentasi Anda.

Bagi Anda yang masih sering gugup atau takut berbicara di depan umum, ini di acara yang bisa Anda ikuti menurut Universitas Harvard.

Cara Meningkatkan Kemampuan Public Speaking Menurut Universitas Harvard

Dilansir dari Professional & Executive Development Harvard Division of Continuing Education, berikut tips public speaking yang bisa Anda tiru:

1. Rasa Gugup Itu Wajar

Setiap orang pasti mengalami reaksi fisik seperti jantung berdebar atau tangan gemetar. Jangan langsung menganggap reaksi ini sebagai tanda bahwa Anda akan gagal atau mempermalukan diri sendiri. Justru, rasa gugup bisa berdampak positif.

Lonjakan adrenalin yang membuat Anda berkeringat juga dapat membantu Anda lebih waspada dan siap memberikan penampilan terbaik.

Cara terbaik untuk mengatasi rasa cemas adalah dengan mempersiapkan diri dengan matang dan latihan berulang. Luangkan waktu untuk membaca dan memahami materi Anda berkali-kali. Setelah merasa cukup menguasai, lakukan latihan sebanyak mungkin. Rekam diri Anda saat berlatih, atau mintalah teman untuk memberikan masukan atas penampilan Anda.

2. Kenali Audiensi Anda

Sebelum mulai menyusun materi pidato, penting untuk memahami siapa audiens yang akan Anda hadapi. Pelajari sebanyak tentang calon pendengar Anda. Pemahaman ini akan membantu Anda dalam memilih kata-kata yang tepat, menyesuaikan tingkat informasi yang disampaikan, menentukan alur penyampaian, serta menyusun kalimat-kalimat yang mampu memotivasi dan menyentuh mereka.

3. Susun Materi dengan Efektif

Buat kerangka dasar dari pidato yang akan disampaikan. Tuliskan topik, tujuan umum, tujuan khusus, gagasan utama, serta poin-poin penting yang ingin disampaikan. Pastikan untuk menarik perhatian audiens dalam 30 detik pertama agar mereka langsung tertarik dan fokus pada apa yang Anda sampaikan.

4. Perhatikan dan Menyesuaikan Diri dengan Umpan Balik

Fokuslah pada Audiens. Perhatikan reaksi mereka, sesuaikan pesan Anda, dan tetaplah fleksibel. Menyampaikan pidato secara kaku tanpa memperhatikan respons audiens justru bisa membuat Anda kehilangan perhatian mereka, bahkan dari pendengar yang paling antusias sekalipun.

Oleh karena itu, penting untuk terus mengamati reaksi audiens dan menyesuaikan cara penyampaian agar tetap relevan dan menarik.

5. Gunakan Humor

Sisipkan humor lucu dalam presentasi Anda untuk menarik perhatian audiens. Secara umum, audiens menyukai sentuhan pribadi dalam sebuah pidato. Menyampaikan cerita atau pengalaman lucu dapat menciptakan kedekatan dengan pendengar dan membuat penyampaian Anda terasa lebih menarik serta mudah diingat.

6. Kuasai Kerangka, Minimalkan Membaca

Membaca dari naskah atau slide dapat merusak hubungan dengan audiens. Dengan menjaga kontak mata, Anda membantu audiens tetap fokus pada diri Anda dan pesan yang ingin disampaikan. Gunakan catatan singkat sebagai pengingat agar Anda tetap berada pada jalur pembahasan tanpa kehilangan arah atau kesan personal dalam penyampaian.

7. Tarik Perhatian di Awal, dan Tutup dengan Manis

Apakah Anda senang mendengar pidato yang dimulai dengan kalimat “Hari ini saya akan membahas tentang X”? Kebanyakan orang tidak.

Sebagai gantinya, mulailah dengan data mengejutkan, anekdot lucu, atau kutipan singkat yang bermakna. Akhiri pidato Anda dengan rangkuman poin-poin penting dan quotes, atau statement yang membekas di ingatan para audiens.

8. Gunakan Alat Bantu Visual Secara Bijak

Terlalu banyak media visual justru bisa mengganggu hubungan langsung dengan audiens. Oleh karena itu, gunakan secukupnya. Alat bantu ini sebaiknya digunakan untuk memperjelas isi materi, memperkuat pesan yang disampaikan, atau membantu menarik dan mempertahankan perhatian pendengar.

Itu di acara meningkatkan public speaking menurut Universitas Harvard yang bisa Anda ikuti. Komunikasi yang baik tidak harus sempurna, dan tidak ada yang mengharapkan Anda sempurna.

Namun, dengan meluangkan waktu yang cukup untuk persiapan, Anda akan mampu menyampaikan pidato dengan lebih baik. Meskipun Anda mungkin tidak bisa sepenuhnya menghilangkan rasa gugup, Anda bisa belajar untuk menguranginya seminimal mungkin.