
Studi Menunjukkan Hampir 40% Penderita COVID-19 Masih Alami Gejala Persisten Setelah 12 Minggu
Studi menunjukkan hampir 40% penderita COVID-19 masih alami gejala persisten setelah 12 minggu
Tren Leisure
JAKARTA – Hampir 40% orang dengan COVID-19 akan terus mengalami gejala terus menerus selama 12 minggu atau lebih. Seperti yang dikutip dari The Independent, para peneliti di Imperial College London mengatakan prevalensi gejala jangka panjang lebih tinggi pada wanita daripada pria, dan risikonya meningkat seiring bertambahnya usia.
Sebagai bagian dari studi Imperial’s React-2, 508.707 orang di Inggris ditanya apakah mereka memiliki Covid-19 pada tahap pandemi apa pun.
Relawan juga menjawab pertanyaan tentang durasi 29 gejala berbeda yang terkait dengan pengalaman mereka terhadap Covid.
- Modernland Realty Raup Marketing Sales Rp341 Miliar pada Kuartal I-2021
- Waskita Karya Raih Kontrak Pembangunan Jalan Perbatasan RI-Malaysia Rp225 Miliar
- Pengelola Hypermart (MPPA) Berpotensi Meraih Rp670,85 Miliar Lewat Private Placement
Hasilnya ditemukan bahwa 76.155 orang memiliki gejala COVID-19 antara awal pandemi dan Februari 2021.
Dari jumlah tersebut, 28.713 atau 37,7 persen mengalami setidaknya satu gejala selama 12 minggu atau lebih.
Ketika ditimbang untuk keseluruhan populasi Inggris, hal ini berarti dua juta orang.
- Baru Saja Rilis, Fitur Fleets Justru akan Dihapus dari Twitter
- Booming Tren Daring (Serial 4): Peluang Kerja di Era Digital
- Studi Terbaru Menemukan Kekebalan Manusia Dapat Dilatih untuk Melawan Infeksi
Sekitar 11.241 peserta penelitian, sebanyak 14,8 persen memiliki setidaknya tiga gejala selama periode yang sama.
Gejala termasuk kelelahan, nyeri otot, kelelahan, sulit tidur dan nyeri dada.
COVID-19 kemungkinan besar juga menimbulkan kerusakan organ, seperti fibrosis paru-paru.
Namun, pada umumnya banyak orang yang sembuh dari COVID-19 setelah empat atau 12 minggu kemudian.