
Siapa Bob Vylan? Musisi Punk yang Visanya Dicabut AS Usai Hujat Israel
- Duo punk-rock dan hip-hop asal Inggris, Bob Vylan, tidak akan bisa tampil di Amerika Serikat, tempat mereka dijadwalkan menjadi pembuka tur penyanyi Amerika, Grandson, pada Oktober dan November mendatang. Hal ini menyusul penampilan kontroversial mereka di Festival Glastonbury di Inggris akhir pekan lalu.
Tren Leisure
JAKARTA – Duo punk-rock dan hip-hop asal Inggris, Bob Vylan, tidak akan bisa tampil di Amerika Serikat, tempat mereka dijadwalkan menjadi pembuka tur penyanyi Amerika, Grandson, pada Oktober dan November mendatang. Hal ini menyusul penampilan kontroversial mereka di Festival Glastonbury di Inggris akhir pekan lalu.
Wakil Menteri Luar Negeri AS Christopher Landau mengumumkan melalui X pada Senin, 30 Juni 2025, Departemen Luar Negeri telah mencabut visa duo tersebut “karena seruan penuh kebencian mereka di Glastonbury, termasuk memimpin massa dalam nyanyian bernada kematian.”
“Warga asing yang mengagungkan kekerasan dan kebencian bukanlah tamu yang diterima di negara kami,” imbuhnya, dilansir dari Time.
- Ketua Komisi XI DPR Soal PP 28/3034: Ancam Sektor Padat Karya
- Siap-Siap! Ada Ribuan Lowongan Kerja di Pabrik Baterai EV Terintegrasi dari Halmahera sampai Karawang
- Pajak E-commerce Jangan Sampai Rugikan Ekosistem
Dalam penampilannya di Festival Glastonbury, yang disiarkan setiap tahun oleh BBC, salah satu anggota Bob Vylan, Bobby Vylan, memimpin penonton pada hari Sabtu untuk meneriakkan, “Kematian bagi IDF,” merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel. Seruan tersebut mengejutkan penyelenggara maupun para penonton.
Duo ini mendapat gelombang kritik di Inggris, dan pihak kepolisian setempat menyatakan tengah meninjau rekaman video insiden tersebut untuk menyelidiki kemungkinan pelanggaran hukum pidana.
Kedutaan Besar Israel di Inggris menyatakan sangat terganggu oleh retorika penuh kebencian dan provokatif yang disampaikan di atas panggung, serta menambahkan bahwa ketika pesan-pesan semacam itu disampaikan di hadapan puluhan ribu penonton festival dan mendapat sambutan tepuk tangan, hal itu menimbulkan keprihatinan serius terhadap normalisasi bahasa ekstremis dan pemuliaan kekerasan.
“Kami sangat terkejut dengan pernyataan yang disampaikan dari panggung West Holts oleh Bob Vylan kemarin,” ujar Emily Eavis, salah satu penyelenggara Festival Glastonbury sekaligus putri pendirinya, dalam sebuah pernyataan.
“Seruan mereka jelas telah melewati batas, dan kami segera mengingatkan seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan festival bahwa tidak ada tempat bagi antisemitisme, ujaran kebencian, atau hasutan untuk melakukan kekerasan di Glastonbury.”
Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, mengecam tindakan Bob Vylan di panggung Glastonbury, dengan menyatakan bahwa tidak ada pembenaran untuk ujaran kebencian yang mengerikan seperti ini. Ia juga menuntut penjelasan dari BBC terkait penayangan pernyataan kontroversial tersebut.
“Pernyataan yang disampaikan Bob Vylan sangat tidak dapat diterima dan tidak seharusnya disiarkan di saluran kami,” sebut BBC dalam pernyataan.
“Penampilan tersebut tetap ditayangkan karena tim mereka sedang menangani situasi langsung, namun mereka mengakui bahwa dengan pertimbangan ulang, seharusnya kami menghentikan siaran saat penampilan berlangsung,” jelas BBC.
Sebelumnya, Starmer menyatakan kehadiran trio rap asal Irlandia, Kneecap, yang menuduh Israel melakukan genosida di Gaza serta menuding AS dan Inggris turut berperan dalam hal tersebut, “tidaklah pantas” untuk tampil di festival tersebut.
BBC pun telah memutuskan sejak awal untuk tidak menayangkan penampilan Kneecap secara langsung demi memastikan bahwa siaran mereka tetap sesuai dengan pedoman editorial.
Bob Vylan tampil sebelum penampilan Kneecap, di mana para penonton festival telah berkumpul sambil membawa bendera Palestina. Vokalis Bobby Vylan awalnya memimpin massa meneriakkan, “Bebaskan, bebaskan Palestina!”
Kemudian ia menyela dengan berkata, “Oke, tapi kalian sudah dengar yang satu ini belum?” sebelum memimpin seruan, “Kematian bagi IDF!”
Seruan tersebut mengingatkan pada slogan-slogan seperti “Kematian bagi Israel” dan “Kematian bagi Amerika” yang kerap diteriakkan di Iran, serta “Kematian bagi Arab” yang pernah diserukan oleh sebagian warga Israel.
“Saya sudah bilang apa yang ingin saya sampaikan,” tulis Bobby Vylan di Instagram setelah kontroversi mencuat.
“Mengajarkan anak-anak kita untuk berani menyuarakan perubahan yang mereka inginkan dan butuhkan adalah satu-satunya cara untuk menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik,” katanya.
Siapa Itu Bob Vylan?
Bob Vylan adalah duo yang terdiri dari vokalis sekaligus gitaris Bobby Vylan dan drummer Bobbie Vylan, dan mereka menyebut diri mereka bersama sebagai the Bobs. Keduanya menggunakan nama panggung demi menjaga privasi, meskipun beberapa media di Inggris telah mengidentifikasi Bobby Vylan sebagai Pascal Robinson-Foster, yang berusia 34 tahun.
Duo Bob Vylan, yang terbentuk di Ipswich pada tahun 2017 dan kini memiliki lebih dari 200.000 pendengar bulanan di Spotify, dikenal lewat musik dan penampilan mereka yang sarat kritik sosial dan politik.
Menurut laporan The Independent, lagu-lagu mereka sering menyuarakan penolakan terhadap rasisme, homofobia, maskulinitas toksik, serta ideologi sayap kanan ekstrem. Dalam beberapa penampilannya, Bobby kerap membuka lagu “Pretty Songs” dengan pernyataan bahwa “kekerasan adalah satu-satunya bahasa yang bisa dipahami sebagian orang.”
Media tersebut juga mencatat bahwa Bobby sengaja bersikap provokatif dalam aksi panggungnya, seperti mengayunkan tongkat baseball ke arah penonton atau mengenakan jersey klub sepak bola yang merupakan rival dari kota tempat mereka tampil.
Pada tahun lalu, dalam wawancaranya dengan Irish Times, Bobby menyampaikan kekesalannya terhadap band-band yang tidak bersuara soal situasi di Gaza. Ia mengatakan respons pemerintah Inggris dan AS, serta masyarakatnya, “akan selalu dikenang dan tercatat dalam sejarah.”
- Akhirnya Bangkit! Harga Emas Antam Hari ini Menguat Rp16.000
- Adira & Mandala Bersatu, Buka Peluang Pembiayaan Anak Muda Seluruh Indonesia
- Harga Sembako di DKI Jakarta Selasa, 01 Juli 2025, Daging Kambing Naik, Cabe Rawit Merah Turun
Ia menambahkan, “Jika kalian pernah bertanya, ‘Apa yang akan saya lakukan saat masa perbudakan? Saat Holocaust berlangsung?’ Jawabannya: kalian sedang melakukannya sekarang, dengan apa yang terjadi di Palestina, itulah respons kalian.”
Sejak penampilan mereka di Glastonbury, duo Bob Vylan dilaporkan telah dikeluarkan dari daftar artis yang diwakili oleh United Talent Agency.