
Siap-Siap! Ada Ribuan Lowongan Kerja di Pabrik Baterai EV Terintegrasi dari Halmahera sampai Karawang
- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek ini diperkirakan menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja langsung pada tahap penambangan, pengolahan bahan aktif, hingga perakitan sel baterai.
Tren Ekbis
JAKARTA – Indonesia nampaknya makin serius ingin jadi pemain besar di era kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV). Konsorsium ANTAM-IBC-CBL sedang membangun ekosistem industri baterai berbasis nikel yang terintegrasi dari hulu ke hilir, disebut pertama di dunia dan terbesar di Asia Tenggara.
Proyek ini bukan cuma soal gali nikel lalu ekspor mentah, tapi membangun rantai pasok lengkap dari tambang, pengolahan bahan aktif prekursor dan katoda, pabrik sel baterai,hingga daur ulang baterai. Semua tahap dirancang ada di Indonesia, dan bisa menciptakan puluhan ribu lapangan pekerjaan.
Buat generasi muda, ini bukan wacana jauh yang nggak nyambung ke hidup sehari-hari. Industri baterai EV diproyeksikan membuka ribuan lapangan kerja baru, dari teknisi pabrik, operator mesin modern, insinyur metalurgi, hingga peneliti material canggih.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan proyek ini diperkirakan menyerap sekitar 8.000 tenaga kerja langsung pada tahap penambangan, pengolahan bahan aktif, hingga perakitan sel baterai.
- Harga Sembako di DKI Jakarta: Beras Setra I/Premium Naik, Telur Ayam Ras Turun
- Pembukaan LQ45 Hari Ini Dipimpin ARTO, PGEO, dan BRPT
- IHSG Hari Ini 30 Juni 2025 Dibuka Naik 1,66 Poin ke 6.899,06
Bahlil menambahkan, penyerapan tenaga kerja ini juga diharapkan mendorong sektor lain seperti pertanian, perikanan, peternakan, hingga jasa perdagangan dan pariwisata, sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar.
Selain itu, secara total ada estimasi hingga 35.000 tenaga kerja langsung dan tidak langsung yang bakal terserap dalam mendukung rantai pasok mulai dari logistik hingga pemasok kebutuhan sehari-hari di kawasan industri.
“Multiplier effect dari pertumbuhan ekonomi kurang lebih sekitar US$49 miliar. Ini setiap tahun, ketika harga naik, nilainya juga naik,” ujar Bahlil dalam acara peresmian groundbreaking Proyek Ekosistem Industri Baterai Kendaraan Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL di Artha Industrial Hills (AIH), Karawang, Jawa Barat, pada Minggu, 29 Juni 2025.
Proyek Raksasa di Dua Kawasan
Proyek Ekosistem Industri Baterai Listrik Terintegrasi Konsorsium ANTAM-IBC-CBL digarap dengan investasi senilai US$5,9 miliar mencakup area seluas 3.023 hektar. Rinciannya, senilai US$1,2 miliar untuk ekosistem baterai di Karawang dan US$4,7 miliar di Halmahera Timur, Maluku Utara.
Adapun proyek yang baru diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 29, Juni 2025 itu merupakan pengembangan industri dari hulu ke hilir yang terdiri dari enam proyek secara terintegrasi
Sebanyak lima proyek dikembangkan di Kawasan FHT Halmahera Timur, sedangkan satu proyek dikembangkan di Karawang.
Lima proyek berada di kawasan FHT Halmahera Timur, yakni :
1. Proyek pertambangan nikel nikel
2. Proyek Pirometalurgi
3. Proyek Hidrometalurgi
4. Proyek Bahan Baterai
5. Proyek Sel baterai
6. Fasilitas Daur Ulang Baterai
Lebih lanjut, Bahlil berujar, kapasitas baterai yang akan diproduksi dalam ekosistem industri kendaraan listrik ini akan mencapai 6,9 GWh pada tahap pertama atau pada akhir 2026.
Nantinya, industri baterai listrik terintegrasi ini diproyeksikan dapat menyuplai baterai bagi 300 ribu kendaraan yang dapat mengurangi impor BBM hingga 300 ribu kilo liter per tahunnya.
Peluang Buat Anak Muda
- Ribuan lowongan di sektor teknik, produksi, hingga riset.
- Pelatihan dan sertifikasi untuk SDM lokal.
- Potensi pengembangan UMKM penunjang industri.
- Karier di industri yang mendukung ekonomi hijau dan berkelanjutan.
Pemerintah juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga kerja lokal hingga 99% di proyek tambang, pemurnian, dan pabrik baterai ini. Dengan industrialisasi yang terintegrasi, Indonesia berharap mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatkan PDB, dan memperkuat posisi di rantai pasok kendaraan listrik global.