Dukung Bisnis Lokal Jakarta, Bank DKI Tingkatkan Rasio Kredit UMKM Hingga Dua Persen
Perbankan

Siap IPO, Bank DKI Bagi Dividen Rp249,31 M dan Umumkan Pengurus Baru

  • Dari jumlah tersebut, Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham mayoritas menerima sebesar Rp249,26 miliar, sementara Perumda Pasar Jaya mendapatkan bagian sebesar Rp56 juta.

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA — PT Bank DKI selangkah lebih dekat untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar baru-baru ini, para pemegang saham menyetujui rencana strategis bank pembangunan daerah (BPD) tersebut untuk melantai di bursa melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). 

Dalam agenda rapat yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 30 April 2025, Bank DKI mendapat restu para pemegang saham untuk memulai proses IPO. Persetujuan ini menandai langkah besar perusahaan dalam mendorong transformasi dan ekspansi usaha ke depan. 

Tidak hanya itu, rapat juga menyepakati sejumlah aksi korporasi lain, termasuk pembagian dividen dan penguatan struktur manajemen. 

Bagikan Dividen Rp249,31 Miliar dari Laba 2024 

Salah satu keputusan penting dalam RUPST adalah pembagian dividen kepada para pemegang saham. Dari total laba bersih tahun buku 2024 yang tercatat sebesar Rp779,10 miliar, Bank DKI menetapkan dividend payout ratio sebesar 32%. 

Dengan rasio tersebut, total dividen yang dibagikan mencapai Rp249,31 miliar. Dari jumlah tersebut, Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham mayoritas menerima sebesar Rp249,26 miliar, sementara Perumda Pasar Jaya mendapatkan bagian sebesar Rp56 juta. 

Sisa laba bersih sebesar Rp529,79 miliar atau 68% ditetapkan sebagai saldo laba ditahan. Dana ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan usaha dan memperkuat struktur permodalan perusahaan ke depan. 

Baca Juga: Pertumbuhan Bank Syariah Lampaui Konvensional, Market Share BSI Semakin Menguat

Penyegaran Manajemen untuk Dukung Transformasi 

Selain aksi korporasi, Bank DKI juga melakukan restrukturisasi di tingkat manajemen guna memperkuat transformasi bisnis. RUPS menyetujui perubahan komposisi dewan komisaris dan direksi setelah melalui proses konsultasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Dalam struktur baru, Anang Basuki ditunjuk sebagai Komisaris Utama (Independen) menggantikan Bahrullah Akbar. Sementara dua nama lainnya, Michael Rolandi C Brata dan Kiryanto, tetap mempertahankan posisi masing-masing sebagai Komisaris dan Komisaris Independen. 

Pada jajaran direksi, Agus H. Widodo tetap dipercaya untuk memimpin sebagai Direktur Utama, didampingi oleh Ateng Rivai yang melanjutkan perannya sebagai Direktur Kepatuhan. 

Pemprov DKI Jakarta juga menunjuk empat nama baru untuk mengisi jajaran direksi, yakni Daniel Setiawan Subianto, Basaria Martha Juliana, Dipo Nugroho, dan Prihanto Herbowo. Keempatnya akan menjalani proses fit and proper test atau uji kemampuan dan kepatutan dari OJK sebelum resmi menjabat. 

Berikut adalah susunan terbaru Dewan Komisaris dan Direksi Bank DKI pasca RUPST: 

Dewan Komisaris: 

Komisaris Utama (Independen): Anang Basuki 

Komisaris: Michael Rolandi C Brata 

Komisaris Independen: Kiryanto 

Direksi

Direktur Utama: Agus H. Widodo 

Direktur Kepatuhan: Ateng Rivai 

Direktur: Daniel Setiawan Subianto 

Direktur: Basaria Martha Juliana 

Direktur: Dipo Nugroho 

Direktur: Prihanto Herbowo