images (2).jpg
Nasional

Daftar Kebakaran Gedung Lembaga Negara yang Diiringi Kasus Besar

  • Kebakaran di gedung lembaga negara Indonesia sering terjadi bersamaan dengan penyelidikan kasus korupsi besar. Kasus seperti kebakaran di Gedung ATR/BPN, Kejaksaan Agung, dan Bank Indonesia menimbulkan kecurigaan publik tentang adanya pola tertentu, di mana dokumen penting diduga terbakar. Apakah ini kebetulan atau ada skenario besar di baliknya?

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Fenomena kebakaran di gedung - gedung lembaga negara seolah menjadi “ritual” yang tak terhindarkan setiap kali Indonesia menangani kasus korupsi besar.

Yang menarik, tersangka kebakaran ini hampir selalu berujung pada orang kecil seperti office boy (OB) atau kuli. Seolah ada pola yang terus berulang. kasus korupsi besar terungkap, gedung pemerintah kebakaran, dan tersangkanya adalah pihak yang paling tidak berdaya. 

Berikut beberapa kebakaran mencurigakan di gedung pemerintah yang terjadi bersamaan dengan penyelidikan kasus korupsi besar,

Gedung Kementerian ATR/BPN (8 Februari 2025) 

Kebakaran terjadi di ruang humas lantai dasar Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) pada pukul 23.09 WIB. Api berhasil dipadamkan pada pukul 00.35 WIB tanpa korban jiwa, tetapi dokumen dan peralatan di ruangan tersebut hangus terbakar. 

Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, menyatakan kebakaran disebabkan oleh kesalahan teknis dan membantah kaitannya dengan isu pagar laut yang sedang ramai dibicarakan. Namun, publik skeptis, kebakaran ini terjadi di tengah sorotan kasus mafia tanah dan proyek pagar laut yang diduga melibatkan oknum pejabat. 

Gedung Kejaksaan Agung (22 Agustus 2020) 

Kebakaran melanda gedung SDM Kejaksaan Agung pada 2020. Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan tidak ada berkas perkara yang terbakar. 

Namun, publik mengaitkan kejadian ini dengan kasuskasus besar yang sedang ditangani Kejagung, seperti kasus Djoko Tjandra, jaksa Pinangki Sirna Malasari, korupsi Jiwasraya, skandal Bank Bali, hingga kasus korupsi importasi tekstil senilai Rp1,6 triliun di Bea Cukai. 

Api melahap gedung utama, termasuk kantor Jaksa Agung dan beberapa biro penting. Meski begitu, penyelidikan kebakaran ini tidak pernah mengungkap keterlibatan pihak - pihak besar. 

Gedung Bank Indonesia (8 Desember 1997) 

Kebakaran di lantai 23, 24, dan 25 gedung Bank Indonesia (BI) pada tahun 1997 menewaskan 15 orang, 9 di antaranya ditemukan tewas di dalam lift. 

Kebakaran ini terjadi di tengah sorotan skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Meski Gubernur BI saat itu membantah ada dokumen penting yang terbakar, publik tetap curiga. 

Gedung BPKP (12 Oktober 2000) 

Gedung Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terbakar pada tahun 2000. Kebakaran terjadi di lantai 3, tempat penyimpanan arsip BLBI. Sebelum api berkobar, tercium bau bahan bakar di lokasi. Ruang arsip, ruang kepala BPKP, dan ruang deputi khusus hangus dilalap api. 

Polisi menetapkan seorang karyawan BPKP, Zainul Arifin, sebagai tersangka dengan motif pemecatan akibat kasus pemerasan.

Gedung Kementerian ESDM (19 September 2014) 

Kebakaran terjadi di gudang penyimpanan barang elektronik dan lemari baru Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Kejadian ini terjadi beberapa hari setelah Menteri ESDM Jero Wacik ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerasan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Gudang tersebut diketahui menyimpan dokumen terkait kasus korupsi yang menjerat Jero Wacik. Kebakaran ini terjadi tepat saat KPK sedang menyelidiki kasus penyalahgunaan dana operasional menteri dan gratifikasi. 

Pola yang Terus Berulang 

Fenomena kebakaran di gedunggedung lembaga negara ini seolah mengikuti pola yang sama: terjadi saat kasus korupsi besar sedang diusut, dokumen penting diduga terbakar, dan tersangkanya selalu orang kecil seperti OB atau kuli. Publik pun semakin skeptis, menganggap kebakaran ini bukan sekadar kebetulan. 

Cuma di Indonesia, setiap ada kasus besar, gedung lembaga negara kebakaran, dan tersangkanya itu - itu saja. Apakah ini kebetulan atau ada skenario besar di baliknya? Hanya waktu yang akan menjawab.