
Sepak Terjang Bos Sritex Iwan Setiawan Lukminto yang Ditangkap Kejagung
- Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Kurniawan Lukminto terkait dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas kredit bank kepada PT Sritex.
Nasional
JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) menangkap Direktur Utama PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Iwan Setiawan Lukminto terkait dugaan korupsi dalam pemberian fasilitas kredit bank kepada PT Sritex.
“Betul,” kata Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Febrie Adriansyah, Rabu, 21 Mei 2025.
Iwan ditangkap di Solo, Jawa Tengah. “Malam tadi ditangkap di Solo,” ujarnya.
Hingga kini, Kejagung belum menjelaskan kasus yang menjadi dasar penangkapannya. Meski demikian, lembaga tersebut diketahui sedang menyelidiki dugaan korupsi terkait pemberian fasilitas kredit kepada PT Sritex.
Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar mengatakan kasus dugaan korupsi ini telah memasuki tahap penyidikan, meskipun masih bersifat umum dan belum menetapkan tersangka.
Adapun, Harli menjelaskan meskipun Sritex merupakan perusahaan swasta, penyelidikan dugaan korupsi tetap dilakukan karena fasilitas kredit diberikan oleh bank milik negara.
Ia menambahkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, disebutkan secara jelas bahwa keuangan daerah termasuk dalam lingkup keuangan negara.
Dengan merujuk pada ketentuan tersebut, Harli menegaskan jika ditemukan pelanggaran hukum dalam proses pemberian kredit kepada perusahaan milik keluarga Lukminto, maka hal itu dapat dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi.
Sebelumnya, nama Iwan Setiawan Lukminto menjadi sorotan publik dalam beberapa bulan terakhir setelah perusahaan yang didirikan oleh ayahnya dinyatakan pailit.
Hal tersebut sesuai pada putusan Pengadilan Niaga (PN) Semarang pada Oktober 2024, yang mengabulkan permohonan dari PT Indo Bharat Rayon selaku kreditur terhadap PT Sritex.
Perusahaan tekstil tersebut dinyatakan pailit setelah pengadilan membatalkan perjanjian damai dalam proses penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) yang sebelumnya telah disepakati.
Sepak Terjang Iwan Setiawan Lukminto
Iwan Setiawan Lukminto merupakan sosok penting di balik kesuksesan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), perusahaan tekstil terbesar di kawasan Asia Tenggara. Ia lahir di Solo pada 24 Juni 1975, anak pertama dari almarhum HM Lukminto, pendiri Grup Sritex yang memulai usahanya dari toko batik kecil di Solo pada tahun 1966.
Iwan meraih gelar Bachelor’s Degree in Business Administration dari Suffolk University, Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, pada tahun 1997. Ia juga merupakan alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Angkatan ke-20, institusi strategis yang telah melahirkan banyak pemimpin bangsa.
Latar belakang pendidikan Iwan mencerminkan bahwa ia mempersiapkan diri tidak hanya di bidang bisnis, tetapi juga dalam hal kepemimpinan strategis. Hal ini menjadi modal penting yang memperkuat perannya dalam menjalankan dan mengembangkan perusahaan peninggalan keluarganya.
Perjalanan karier Iwan di dunia bisnis, khususnya industri tekstil dimulai sejak usia muda. Ia memulai kariernya di Sritex sebagai Asisten Direktur pada tahun 1997. Dua tahun berselang, pada 1999, ia dipercaya naik jabatan menjadi Wakil Direktur Utama.
Perjalanan kariernya terus berkembang hingga akhirnya ditunjuk sebagai Direktur Utama pada tahun 2006. Ia menjabat posisi tersebut hingga Maret 2023, sebelum beralih ke posisi Komisaris dan digantikan oleh sang adik.
Selama lebih dari 20 tahun berkecimpung aktif di Sritex, Iwan telah membawa perubahan besar bagi perusahaan. Ia tidak hanya memperluas jangkauan pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri, tetapi juga berhasil menjadikan Sritex sebagai produsen pakaian militer terbesar di Asia Tenggara, termasuk untuk seragam militer NATO.
Di masa pandemi, di bawah arahannya, Sritex mampu beradaptasi dengan cepat melalui produksi masker dan pakaian pelindung.
Adapun, Iwan menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) untuk periode 2020-2021, kemudian melanjutkan perannya sebagai Dewan Penasihat AEI sejak 2021.
Ia juga terlibat sebagai anggota Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) pada bidang Pengembangan Pasar Modal dan Investasi untuk periode 2020-2023. Selain itu, ia dipercaya sebagai Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) serta menjadi bagian dari Dewan Kehormatan Pengurus Besar Wushu Indonesia.
Selain kesibukan bisnis dan organisasi, grup usaha yang dipimpin oleh Iwan juga mengalami pertumbuhan pesat, termasuk dalam sektor properti dengan kepemilikan jaringan hotel di berbagai kota seperti Solo, Yogyakarta, dan Bali, termasuk Holiday Inn Express di Bali.
Pada tahun 2020, ia tercatat sebagai salah satu dari 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes, dengan total kekayaan sebesar US$515 juta atau sekitar Rp7,81 triliun menurut nilai tukar saat itu. Ia menempati posisi ke-49 dalam daftar tersebut dan mempertahankan peringkat tersebut hingga tahun 2021.
Di samping itu, ia juga dikenal sebagai sosok yang aktif dalam berbagai organisasi dan telah menerima sejumlah penghargaan. Berdasarkan laporan Quarterly Update Sritex untuk semester I tahun 2017, Iwan terpilih sebagai finalis EY World Entrepreneur of The Year 2015 yang diselenggarakan oleh Ernst & Young, serta dinobatkan sebagai Best CEO dalam ajang Bisnis Indonesia Award 2015.