Ilustrasi Bursa - Panji 2.jpg
Bursa Saham

Saham Terjun Bebas Sejak Awal Tahun, PANI Punya Amunisi untuk Rebound!

  • Di tengah koreksi target penjualan, performa keuangan perseroan justru mencatatkan hasil menggembirakan. Margin laba kotor pada 2024 tercatat sebesar 55,9%, melampaui proyeksi awal BCA Sekuritas sebesar 51,5%.

Bursa Saham

Alvin Bagaskara

JAKARTA Saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2 anjlok hingga 40% sejak awal 2025. Meski demikian, prospek saham properti ini tetap menjanjikan, ditopang oleh pembangunan infrastruktur strategis dan kekuatan harga yang masih solid.

Dalam riset terbaru, BCA Sekuritas menilai penurunan target marketing sales PANI pada 2025 lebih dipengaruhi oleh pemberitaan negatif yang marak di awal tahun. “Penurunan target marketing sales PANI tahun 2025 disebabkan oleh maraknya berita negatif di awal tahun,” tulis tim riset BCA Sekuritas, dikutip Senin, 21 April 2025.

Asal tahu saja, PANI membidik marketing sales sebesar Rp5,3 triliun tahun ini, turun 11,7% dari realisasi 2024. Koreksi terbesar berasal dari segmen komersial dan lahan, sedangkan penjualan residensial hanya turun sekitar 1%, yang menandakan permintaan masih bertahan.

Di tengah koreksi target penjualan, performa keuangan perseroan justru mencatatkan hasil menggembirakan. Margin laba kotor pada 2024 tercatat sebesar 55,9%, melampaui proyeksi awal BCA Sekuritas sebesar 51,5%. 

BCA Sekuritas bilang kondisi tersebut mencerminkan kekuatan harga PANI dalam menjaga profitabilitas. “Margin yang lebih tinggi menunjukkan bahwa PANI memiliki pricing power yang kuat meskipun pasar sedang tertekan,” tulis mereka dalam laporan yang sama.

Selain itu, kemampuan perseroan mengonversi cadangan lahan menjadi penjualan dalam waktu cepat dinilai sebagai keunggulan kompetitif. PANI juga memperluas aset melalui anak usaha, seperti PT Citra Bangun Kosambi Tbk (CBDK), guna memperluas diversifikasi kawasan.

Di samping itu, katalis utama yang diprediksi menjadi game changer adalah pengoperasian seksi pertama Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg sepanjang 7 km pada Mei 2025. Tol ini akan menghubungkan langsung Tol Sedyatmo ke pusat bisnis PIK2, tanpa harus melewati dua pulau reklamasi. Proyek ini merupakan bagian dari jaringan tol sepanjang 38,6 km dengan total investasi mencapai Rp8,68 triliun.

BCA Sekuritas menambahkan infrastruktur tersebut akan berdampak langsung terhadap kinerja PANI. “Tol ini akan meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas PIK2, tanpa perlu melewati dua pulau reklamasi. Setelah seksi pertama tol ini beroperasi, perseroan memprediksi marketing sales akan naik mulai Juni 2025 dengan harga lebih tinggi,” ungkap riset BCA Sekuritas.

Meski proyeksi marketing sales dan pendapatan PANI untuk 2025 hingga 2027 masing-masing diturunkan 16,1%, 12,3%, 18,9%, dan 19,5%, BCA Sekuritas tetap mempertahankan rekomendasi buy

Adapum Target harga ditetapkan di level Rp21.000 per saham, atau berpotensi naik lebih dari 120% dari posisi terakhir di Rp9.525 per saham. Dengan pricing power yang terjaga, dukungan infrastruktur, dan ekspansi aset yang progresif, saham PANI dinilai memiliki ruang pemulihan yang kuat dalam jangka menengah hingga panjang.