
Saham PTRO Diburu Asing Usai Laba Bersih Kuartal I-2025 Naik Ratusan Persen
- Petrosea mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$920 ribu pada kuartal I-2025.
Korporasi
JAKARTA – Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melonjak 18,37% ke level Rp2.900 pada perdagangan Senin, 28 April 2025. Lonjakan ini terjadi setelah emiten milik konglomerat Prajogo Pangestu tersebut membukukan kinerja keuangan positif pada kuartal I-2025, yang turut diperkuat dengan pengumuman pembagian dividen tunai.
Sepanjang perdagangan, saham PTRO ditransaksikan sebanyak 2,53 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp705,24 miliar. Investor asing juga tercatat melakukan akumulasi saham ini dengan total nilai transaksi sekitar Rp45 miliar, memperlihatkan peningkatan minat terhadap prospek Petrosea ke depan.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Petrosea mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$920 ribu pada kuartal I-2025. Angka ini melonjak 464,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$163 ribu. Pencapaian ini diperoleh di tengah kondisi pendapatan yang sedikit tertekan.
- Tak Hanya QRIS, AS Juga Protes Sistem Pembayaran Lokal di Banyak Negara
- Strategi OJK Perdalam Peran Jasa Keuangan di Daerah lewat Closed Loop Ecosystem
- Pasar Keuangan Dibayangi Perang Dagang, Saatnya Investor Susun Ulang Portofolio
Petrosea membukukan pendapatan sebesar US$154,2 juta, turun tipis dibandingkan US$156,2 juta pada kuartal I-2024. Penurunan pendapatan ini disebabkan oleh ketatnya persaingan di sektor energi dan sumber daya alam. Meski demikian, efisiensi operasional berhasil menjaga profitabilitas perseroan.
Beban usaha langsung Petrosea tercatat turun menjadi US$138,1 juta dari sebelumnya US$140,9 juta. Dengan efisiensi ini, laba kotor meningkat menjadi US$16,09 juta dibandingkan US$15,28 juta pada tahun sebelumnya. Margin laba kotor pun membaik di tengah tekanan harga dan ketatnya margin industri.
Dari sisi beban operasional, beban penjualan dan administrasi berhasil ditekan menjadi US$9,9 juta. Beban bunga dan keuangan juga turun menjadi US$9,1 juta, sementara penghasilan bunga meningkat menjadi US$872 ribu. Meskipun beban pajak final naik menjadi US$1,28 juta, secara keseluruhan pos beban berhasil ditekan menjadi US$12,7 juta dari sebelumnya US$14,4 juta.
Peningkatan efisiensi ini membuat laba sebelum pajak Petrosea melonjak 282,6% menjadi US$3,32 juta dari US$870 ribu. Setelah memperhitungkan manfaat beban pajak penghasilan bersih yang naik menjadi US$2,3 juta dari US$584 ribu, laba bersih periode berjalan tercatat sebesar US$1,02 juta. Sebagai tambahan, total penghasilan komprehensif Petrosea tetap mengalami tekanan akibat rugi kurs, namun kinerja utama operasional perseroan menunjukkan perbaikan signifikan.
Sebelumnya, Petrosea mengumumkan akan membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar US$10 juta kepada para pemegang saham. Pembagian dividen ini mencerminkan komitmen perseroan dalam memberikan nilai tambah kepada investor di tengah fokus penguatan fundamental bisnis.
Dari sisi struktur pemegang saham, PT Kreasi Jasa Persada (KJP), anak usaha dari PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), kini menjadi pemegang saham pengendali Petrosea dengan kepemilikan sebesar 41,5%. Akuisisi ini dilakukan melalui pengambilalihan saham dari PT Caraka Reksa Optima pada 2024, mempererat keterkaitan Petrosea dalam jaringan bisnis grup Prajogo Pangestu.
Dengan posisi keuangan yang menguat, prospek likuiditas yang solid, serta komitmen distribusi dividen, PT Petrosea Tbk dipandang memiliki pondasi yang lebih kuat untuk menghadapi tantangan industri ke depan sekaligus memperkuat posisi kompetitifnya di sektor energi dan jasa pertambangan.