
Saham Prajogo Pangestu TPIA Dijagokan Terus Menguat, Ini 5 Faktor Pendorongnya
- Situasi ini didasari kombinasi sinyal teknikal, katalis korporasi, dan fundamental bisnis yang solid. Hingga sesi perdagangan hari ini, saham TPIA, yang merupakan entitas milik Prajogo Pangestu ini menguat ke Rp9.900, melanjutkan lonjakan 32% sejak awal tahun.
Tren Pasar
JAKARTA – Saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) diproyeksikan melanjutkan tren positifnya pasca kinerja impresif. BRI Danareksa Sekuritas, dalam risetnya Selasa, 5 Juni 2025, menyematkan rekomendasi beli dengan strategi swing trade, menargetkan potensi kenaikan harga signifikan dalam jangka pendek bagi para investor.
Rekomendasi tersebut didasari kombinasi sinyal teknikal, katalis korporasi, dan fundamental bisnis yang solid. Hingga sesi perdagangan hari ini, saham TPIA, yang merupakan entitas milik Prajogo Pangestu ini menguat ke Rp9.900, melanjutkan lonjakan 32% sejak awal tahun yang menunjukkan kuatnya minat beli di pasar saham saat ini.
- Perjalanan Heroik Greta Thunberg: Remaja Pegiat Lingkungan dan Kemanusiaan yang Ditangkap Israel
- Viral di Media Sosial, Izin 4 Tambang Nikel di Raja Ampat Dicabut
- Dari Arsitek ke Aktor, Begini Perjalanan Karier Song Kang dan Kekayaan Bersihnya
1. Kekuatan Sinyal Teknikal
Berdasarkan riset BRI Danareksa Sekuritas, secara teknikal, TPIA telah berhasil menembus keluar (breakout) dari pola tren menurunnya. Pergerakan penting ini dinilai sebagai sinyal kuat adanya pembalikan momentum yang signifikan, kini menuju pembentukan tren kenaikan (uptrend) yang lebih solid dan berkelanjutan.
Analis menetapkan level support kuat di Rp9.125, dengan resistance terdekat pada Rp9.925. Selama bertahan di atas support, peluang menuju target utama Rp10.625 terbuka. Mitigasi risiko disarankan melalui stop loss ketat di level harga Rp9.100.
2. Sentimen Positif Jelang RUPST
Selain itu, pelaku pasar juga menantikan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 11 Juni 2025 yang dapat menjadi katalis positif. Agenda rapat tersebut diharapkan memberikan kejelasan arah strategis perusahaan dan meningkatkan kepercayaan investor terhadap tata kelola yang dijalankan oleh manajemen.
Beberapa mata acara kunci meliputi persetujuan laporan keuangan 2024, potensi perubahan susunan pengurus, serta laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum terbatas (PUT) III. Persetujuan agenda ini akan menjadi sentimen penting bagi para pelaku pasar modal.
3. Fundamental Diperkokoh Kemitraan Strategis
Dari sisi fundamental, TPIA baru saja mengumumkan kesepakatan bernilai jumbo. Melalui Aster Chemicals and Energy, perusahaan patungannya dengan Glencore, perseroan meneken kontrak strategis dengan Sembcorp Industries, sebuah entitas yang terafiliasi dengan Temasek Holdings Ltd dari Singapura.
Nilai kontrak fantastis ini mencapai lebih dari US$650 juta atau setara Rp8,2 triliun. Kemitraan strategis ini mencakup pasokan gas, listrik, dan utilitas untuk mendukung operasional kompleks penyulingan dan kimia terintegrasi di Pulau Bukom serta Jurong, Singapura.
4. Prospek Pertumbuhan Regional
Kerja sama dengan Sembcorp tidak berhenti pada perjanjian komersial semata. Kedua pihak turut menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjajaki berbagai inisiatif strategis lebih lanjut di masa depan, membuka potensi ekspansi bisnis yang lebih luas bagi perseroan.
Penjajakan kerja sama ini mencakup potensi di Singapura, Indonesia, hingga kawasan Asia Tenggara lainnya. Langkah ini mengindikasikan adanya sumber pendapatan baru yang akan memperkuat profil pertumbuhan jangka panjang dan fundamental bisnis TPIA secara keseluruhan di pasar regional.
5. Skenario Perdagangan Terukur
BRI Danareksa Sekuritas memaparkan skenario perdagangan yang jelas bagi para pemodal berdasarkan analisisnya. Investor disarankan dapat memanfaatkan momentum beli selama harga saham TPIA masih mampu diperdagangkan di atas level support kuat yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan demikian, target realisasi keuntungan dapat dipasang bertahap menuju resistance Rp9.925 hingga target utama Rp10.625. Disiplin perdagangan harus ditegakkan dengan menerapkan batasan risiko kerugian atau stop loss jika harga saham turun menembus level Rp9.100.