
Saham Perbankan Bangkit, Tarik Hampir Rp3 Triliun Dana Asing
- Tidak hanya bank-bank konvensional, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga menunjukkan performa menonjol. Dalam sebulan terakhir, BRIS menjadi salah satu saham favorit investor asing.
Perbankan
JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan taringnya berkat lonjakan saham sektor perbankan, yang turut menarik aliran dana asing dalam jumlah besar. Saham-saham bank besar, baik konvensional maupun syariah, menjadi incaran investor asing dan mengangkat performa pasar saham Indonesia secara keseluruhan.
Pada perdagangan Rabu, 14 Mei 2025, IHSG tercatat menguat 2,15% atau naik 147,08 poin, berakhir di level 6.979,88. Ini menjadi kenaikan intraday tertinggi sejak 10 April 2025, mencerminkan sentimen positif yang mulai kembali menyelimuti pasar modal domestik.
Kenaikan tajam IHSG kali ini didorong oleh lonjakan harga saham bank-bank besar nasional. Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi motor penggerak utama indeks.
- Harga Sembako di DKI Jakarta Rabu, 14 Mei 2025, Cabe Rawit Ijo Besar Naik, Beras IR. I (IR 64) Turun
- Cilegon dan Proyek-Proyek Industri Raksasa: Antara Pertumbuhan Ekonomi dan Tantangan Tata Kelola
- 10 Negara Penghasil Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Termasuk
Berikut kontribusi masing-masing saham terhadap penguatan IHSG:
- BBRI naik 6,51% dan menyumbang 38,22 poin indeks
- BMRI melonjak 5,87% dan menambah 24,65 poin
- BBCA naik 3,06% dan mendorong 18,73 poin
- BBNI menguat 6,59% dan menyumbang 11,82 poin
Asing Serbu Saham Bank, Net Buy Tembus Rp2,76 Triliun
Lonjakan harga saham emiten perbankan ini juga diiringi oleh aksi beli bersih (net foreign buy) dari investor asing yang cukup masif. Sepanjang perdagangan Rabu, total pembelian bersih asing mencapai Rp2,76 triliun—angka yang mencerminkan 97% dari total net foreign buy seluruh saham pada hari itu.
Kondisi ini menunjukkan bahwa investor global mulai kembali percaya terhadap prospek sektor perbankan Indonesia, yang dinilai memiliki fundamental kuat dan potensi pertumbuhan menarik di tengah dinamika perekonomian global.
Baca Juga: Dividen Jumbo Belum Kerek Saham Grup Astra, Pasar Tunggu Fundamental Pulih?
Namun, meskipun mencatat penguatan signifikan, IHSG masih terkoreksi sebesar 1,41% secara year-to-date (sejak awal tahun hingga 14 Mei 2025), mengindikasikan masih adanya ruang pemulihan lebih lanjut di bulan-bulan mendatang.
- Berapa Dividen Astra (ASII) dalam 10 Tahun Terakhir? Ini Datanya
- Rivan A. Purwantono, Ahli Restrukturisasi yang Kini Menakhodai Jasa Marga
- Jet Rafale India Ditembak Pakistan, Saham Dassault Turun
Bank Syariah Indonesia (BRIS) Ikut Diserbu Investor Asing
Tidak hanya bank-bank konvensional, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga menunjukkan performa menonjol. Dalam sebulan terakhir, BRIS menjadi salah satu saham favorit investor asing.
Investor asing memborong saham BRIS dengan total pembelian bersih mencapai Rp520 miliar selama satu bulan terakhir. Mayoritas transaksi pembelian dilakukan melalui:
- Verdhana Sekuritas Indonesia senilai Rp267,7 miliar
- CGS International Sekuritas Indonesia senilai Rp162,8 miliar
Dukungan kuat dari aksi beli asing ini membuat harga saham BRIS meningkat signifikan. Dalam sebulan terakhir, BRIS mencatat kenaikan sebesar 28,11%, dan kini diperdagangkan di level Rp2.780 per saham.
Kinerja positif ini memperkuat posisi BRIS sebagai bank syariah terbesar di Indonesia yang memiliki daya tarik tersendiri di mata investor global, khususnya bagi mereka yang melihat potensi pertumbuhan keuangan syariah di Tanah Air.