Gojek Sambut Presiden - Panji 5.jpg
Bursa Saham

Saham GOTO Melemah Jelang Demonstrasi 25 Ribu Driver Ojol, Apa Tuntutannya?

  • Saham emiten teknologi di sektor ride-hailing dan financial technology, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), terpantau melemah menjelang aksi demonstrasi besar-besaran yang akan digelar oleh asosiasi pengemudi ojek online pada Selasa, 20 Mei 2025. Dalam aksi tersebut, para pengemudi berencana menyuarakan lima tuntutan utama.

Bursa Saham

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Saham emiten teknologi di sektor ride-hailing dan financial technology, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), terpantau melemah menjelang aksi demonstrasi besar-besaran yang akan digelar oleh asosiasi pengemudi ojek online pada Selasa, 20 Mei 2025. Dalam aksi tersebut, para pengemudi berencana menyuarakan lima tuntutan utama.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga akhir sesi pertama perdagangan pada Senin, 19 Mei 2025, saham GOTO tercatat turun 1,37% ke level Rp72 per saham. Selama periode tersebut, sebanyak 2,08 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi transaksi mencapai 15.282 kali dan nilai transaksi sebesar Rp149,48 miliar.

Sejak 8 Mei 2025, pergerakan saham GOTO belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Tidak sekalipun mencatatkan penguatan, saham ini cenderung bergerak di zona merah dan hanya dua kali stagnan. Dalam sepekan terakhir, nilai saham GOTO telah terkoreksi hingga 11,11%.

Di tengah tekanan terhadap kinerja saham, tekanan dari sektor pekerja informal digital turut meningkat. Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, menyatakan bahwa lebih dari 25.000 pengemudi ojek dan taksi online roda dua maupun roda empat akan turun ke jalan secara serentak pada 20 Mei. 

“Aksi unjuk rasa besar-besaran gabungan ojol roda dua dan roda empat akan digelar pada Selasa, 20 Mei 2025, dan diperkirakan dihadiri lebih dari 25.000 pengemudi dari berbagai kota,” ujar Igun dalam keterangannya, Senin 19 Mei 2025.

Igun bilang aksi ini akan berlangsung di berbagai kantor aplikator layanan transportasi online serta instansi pemerintahan, seperti Kementerian Perhubungan, Istana Merdeka, dan DPR RI. Demonstrasi dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB dan akan berlanjut hingga tuntutan para pengemudi diterima oleh pemerintah, DPR, dan pihak aplikator. 

“Aksi juga dilakukan melalui mogok kerja massal dengan mematikan aplikasi mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB pada hari yang sama, sehingga layanan pemesanan penumpang, makanan, dan pengiriman barang akan lumpuh secara nasional,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan layanan aplikasi selama aksi berlangsung sebagai bentuk solidaritas. “Kami, ojol R2 dan R4, sedang memperjuangkan hak dan keadilan atas ketidaktegasan regulator, dalam hal ini Pemerintah RI, yang terus membiarkan pelanggaran regulasi sejak 2022. Maka, Selasa, 20 Mei 2025, adalah puncak kekecewaan kami.”

Dalam aksi tersebut, para pengemudi menuntut agar Presiden RI dan Menteri Perhubungan memberikan sanksi tegas kepada perusahaan aplikasi yang melanggar regulasi, sesuai Permenhub PM No. 12 Tahun 2019 dan Kepmenhub KP No. 1001 Tahun 2022. Mereka juga meminta DPR RI Komisi V segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan dengan Kemenhub, asosiasi pengemudi, dan aplikator. 

Selain itu, para pengemudi mendesak agar potongan aplikasi dibatasi maksimal 10 persen dan skema tarif penumpang yang dianggap merugikan seperti aceng, slot, hemat, dan prioritas dihapus. Mereka juga menginginkan penetapan tarif layanan pengantaran makanan dan barang yang melibatkan asosiasi pengemudi, regulator, aplikator, dan YLKI guna menciptakan sistem yang lebih adil dan transparan.