
Saham EBT Jadi 'Hidden Gem', Gen Z Pilih Mana? Adu Kuat BREN, PGEO, dan MEDC
- Ingin investasi di saham EBT panas bumi? Pilih BREN, PGEO, atau MEDC? Kenali perbedaan fundamental, risiko, dan potensi mereka di tengah momentum lelang.
Tren Pasar
JAKARTA - Seiring melambungnya harga minyak dunia akibat perang Israel dan Iran pada pertengahan Juni 2025, saham-saham di sektor energi baru terbarukan (EBT) kini menjadi sorotan utama sebagai hidden gem di lantai Bursa Efek Indonesia.
Momentum ini diperkuat oleh langkah agresif pemerintah yang membuka lelang 10 Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) panas bumi oleh Kementerian ESDM. Lelang ini akan diumumkan pada September mendatang, dan bakal menciptakan panggung persaingan bagi para pemain utama di sektor ini.
Sejumlah emiten EBT panas bumi disebut menjadi kontestan utama dalam lelang, di antaranya adalah PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Meskipun demikian, terdapat perbedaan fundamental dan valuasi yang tajam di antara ketiganya.
- Minyak Naik, Saham EBT Bisa jadi 'Hidden Gem' Baru di Bursa
- BRI Tegaskan Komitmen Zero Tolerance terhadap Fraud Usai Kasus Kredit Fiktif di Unit Kebon Baru
- BRI jadi Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia dalam Forbes Global 2000 Tahun 2025
Berdasarkan data yang diolah TrenAsia dari aplikasi IDX Mobile per Rabu, 18 Juni 2025, perbedaan tersebut terlihat jelas: PGEO menonjolkan stabilitas khas BUMN, BREN merefleksikan model bisnis yang agresif, sementara MEDC menawarkan potensi sebagai perusahaan energi undervalued yang tengah bertransformasi.
BREN: Valuasi Langit dengan Struktur Agresif
BREN adalah cerminan dari ekspektasi pasar yang luar biasa tinggi. Valuasinya berada di level ekstrem, dengan Price to Earnings Ratio (PER) mencapai 411,08x dan Price to Book Value (PBV) sebesar 66,39x. Artinya, investor bersedia membayar harga yang sangat premium, jauh melampaui laba maupun nilai buku perusahaan saat ini, demi potensi pertumbuhannya di masa depan.
Daya tarik utama BREN terletak pada profitabilitasnya yang fenomenal, dengan Net Profit Margin (NPM) mencapai 83,56% dan Return on Equity (ROE) yang solid di angka 16,15%. Melalui anak usahanya, Star Energy, BREN telah menjadi pemain utama dengan kapasitas terpasang 886 MW dan terus berinovasi lewat proyek seperti Salak Binary.
Namun, valuasi yang tinggi ini diimbangi dengan risiko signifikan. Struktur permodalan emiten Prajogo Pangestu sangat agresif, tercermin dari Debt to Equity Ratio (DER) sebesar 3,89x, yang menandakan ketergantungan besar pada utang. Meskipun Quick Ratio 1,73x menunjukkan likuiditas jangka pendek yang aman. Namun, level utang yang tinggi tetap menjadi pedang bermata dua yang perlu dicermati investor.
PGEO: Stabilitas BUMN dengan Fundamental Premium
Emiten bersandikan PGEO menawarkan profil yang lebih seimbang. Sebagai entitas PT Pertamina (Persero), valuasinya tergolong premium namun jauh lebih wajar dibandingkan BREN, dengan PER 28,32x dan PBV 1,98x. Valuasi ini didukung oleh posisi perusahaan sebagai benteng likuiditas dan efisiensi.
Kekuatan utama PGEO adalah kesehatan finansialnya yang superior. Perusahaan memiliki DER sangat rendah di 0,48xdan Quick Ratio mencapai 4,36x, menunjukkan neraca keuangan yang kokoh dan kemampuan membayar kewajiban jangka pendek yang sangat kuat. Efisiensi operasionalnya juga impresif dengan Operating Profit Margin 54,42%.
Meski Return on Equity (ROE) berada di level moderat 6,98%, PGEO menunjukkan komitmen pada pemegang saham melalui dividen yang signifikan. Perusahaan terus aktif mengembangkan proyek strategis di WKP Hululais, Lumut Balai, dan Sungai Penuh, serta melakukan eksplorasi baru di Ulubelu Extension 1. PGEO adalah gambaran stabilitas yang didukung fundamental kuat.
MEDC: Kuda Hitam Murah dengan Potensi Transformasi
MEDC hadir sebagai kuda hitam dalam persaingan ini. Dengan bisnis inti di sektor minyak dan gas, MEDC diperdagangkan pada valuasi yang sangat murah, menjadikannya saham kategori undervalued. PER-nya hanya 5,89x dan PBV-nya 0,92x, yang berarti harga sahamnya masih di bawah nilai buku perusahaan.
MEDC menunjukkan fundamental yang solid dengan profitabilitas yang baik (NPM 15,31% dan ROE 15,63%) serta arus kas operasional yang kuat. Namun, sama seperti BREN, investor perlu mencermati tingkat utangnya yang cukup tinggi dengan DER mencapai 2,37x.
Kendati begitu, daya tarik utama MEDC terletak pada potensi re-rating dari transformasi bisnisnya. Melalui Medco Power, perusahaan ini secara serius menggarap panas bumi lewat proyek seperti Medco Cahaya Geothermal di Ijen (2x55 MW) dan baru saja meraih lisensi baru di Sumatera Utara pada September 2024.

Gen Z Pilih Mana?
Di tengah beragam fundamental yang ditawarkan oleh tiga raksasa energi, BREN, PGEO, dan MEDC, perhatian juga tertuju pada lanskap demografi investor yang kini didominasi oleh Generasi Z dan Milenial di Bursa Efek Indonesia. Bagi kelompok ini, pertimbangan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) kerap menjadi prioritas utama dalam mengambil keputusan investasi.
Artinya, memilih antara BREN, PGEO, atau MEDC bukan sekadar soal analisis finansial atau momentum lelang panas bumi, tetapi juga melibatkan dimensi nilai pribadi. ESG bukan hanya jargon, bagi banyak Gen Z dan Milenial, ini menjadi penentu apakah sebuah emiten layak masuk ke dalam portofolio jangka panjang.
Ketiga emiten ini pun menyuguhkan spektrum karakteristik yang kontras. BREN hadir dengan narasi pertumbuhan agresif dan valuasi premium, cocok untuk investor dengan toleransi risiko tinggi. PGEO, sebaliknya, menawarkan stabilitas khas BUMN dan fundamental solid, menjadi opsi konservatif untuk masuk ke sektor ini. Sementara itu, MEDC tampil sebagai saham undervalued dengan agenda transformasi, menarik bagi investor berbasis nilai yang melihat potensi jangka panjang.
Pada akhirnya, tidak ada jawaban tunggal. Preferensi risiko, horizon waktu, serta seberapa besar keselarasan strategi perusahaan, baik sebagai pure-play EBT maupun entitas yang tengah bertransformasi, dengan nilai dan tujuan portofolio pribadi akan menjadi kunci dalam pengambilan keputusan.