1715600405583.jpg
Korporasi

Saham CUAN Melonjak 17 Persen Didukung Rencana Stock Split, Tapi Investor Asing Justru Net Sell

  • Manajemen CUAN menjelaskan bahwa keputusan melakukan stock split didasari oleh kenaikan performa keuangan perseroan yang sangat signifikan sejak IPO pada 2023.

Korporasi

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melonjak signifikan pada perdagangan Selasa, 20 Mei 2025, seiring dengan rencana stock split atau pemecahan saham perseroan. Menariknya, investor asing justru melepas saham ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham CUAN ditutup di level Rp11.675 per saham, yang mencerminkan kenaikan 17,34%. Dengan demikian, penurunan year to date saham ini telah menyusut menjadi 1,06%.

Sementara itu, di tengah pengumuman pemecahan saham, investor asing tercatat melakukan net sell terhadap saham ini dengan transaksi senilai Rp137 miliar. Artinya, kenaikan saham CUAN didorong oleh investor domestik yang mencoba peruntungan di tengah aksi korporasi tersebut.

Dari sisi broker summary, Stockbit Sekuritas dengan kode broker XL menjadi yang paling atraktif dalam transaksi saham ini, dengan nilai mencapai Rp42 miliar. Posisi berikutnya ditempati oleh Mirae Asset Sekuritas dan Mandiri Sekuritas, dengan total transaksi masing-masing sebesar Rp37,7 miliar dan Rp22,3 miliar.

Sebagai informasi, CUAN berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:10. Saat ini, nilai nominal saham perseroan adalah Rp200 per saham dengan jumlah saham sebanyak 11,24 miliar lembar. Setelah stock split, nilai nominal saham akan menjadi Rp20 per saham, sementara jumlah saham beredar meningkat menjadi 112,41 miliar lembar.

Rencana stock split ini telah disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui surat resmi pada 28 April 2025 dan memperoleh persetujuan prinsip dari BEI pada 9 Mei 2025. Langkah ini sesuai dengan Peraturan OJK (POJK) Nomor 15 Tahun 2022 tentang pemecahan saham.

Manajemen CUAN menjelaskan bahwa keputusan melakukan stock split didasari oleh kenaikan performa keuangan perseroan yang sangat signifikan sejak IPO pada 2023. Pada 2024, perseroan mencatatkan pendapatan tumbuh hingga 719% dibandingkan tahun sebelumnya, sementara laba neto naik 929%.

Stock split juga diharapkan dapat menurunkan harga saham sehingga lebih terjangkau bagi investor ritel, memperluas basis investor, serta meningkatkan likuiditas perdagangan saham CUAN di Bursa Efek Indonesia. Dengan bertambahnya jumlah saham beredar, aktivitas perdagangan saham perseroan diperkirakan akan semakin aktif.

Untuk mewujudkan rencana ini, Petrindo Jaya Kreasi akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 26 Juni 2025 guna meminta persetujuan para pemegang saham terkait stock split tersebut.

Tim riset Henan Putihrai Sekuritas menilai saham CUAN saat ini diperdagangkan dengan Price to Earnings Ratio (P/E) sebesar 54,63 kali, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata historis tiga tahunnya sebesar 167,65 kali.

Hal ini menunjukkan adanya diskon valuasi terhadap saham CUAN. Akuisisi strategis yang dilakukan CUAN berhasil memperluas portofolio pendapatan dan meningkatkan integrasi operasional di lini usaha pertambangan dan jasa. 

Perusahaan juga didukung oleh cadangan batu bara yang kuat dengan valuasi EV/Reserve sebesar 0,37 kali, serta memiliki rencana ekspansi ke sektor tambang emas dan pasir silika di masa mendatang.

CUAN memiliki struktur biaya yang efisien dan lokasi operasional strategis, memberikan keunggulan kompetitif. Prospek industri tambang batu bara cukup positif, dan perusahaan berada dalam posisi kuat untuk menghadapi perubahan tren energi di masa depan.

Berdasarkan kondisi tersebut, tim riset kembali merekomendasikan beli saham CUAN dengan target harga Rp16.100. Hal tersebut juga didukung oleh fundamental perusahaan yang kokoh pada akhir tahun lalu. 

Pada 2024, CUAN mencatat laba bersih sebesar US$160,78 juta, meningkat 929% dari tahun sebelumnya, dengan pendapatan US$801,72 juta atau melonjak 718%, didukung penjualan batu bara, konstruksi, dan jasa pertambangan. Pelanggan besar CUAN antara lain PT Freeport Indonesia dan PT Kideco Jaya Agung.

Kinerja kuat ini mengubah posisi laba ditahan perusahaan dari rugi US$36,4 juta menjadi laba US$124,1 juta. Kenaikan ini juga mendorong pengumuman dividen perdana sebesar Rp2,93 per saham pada April 2025, menandai tonggak penting dalam strategi pengembalian pemegang saham CUAN.