
Rusia Kemungkinan Singkirkan Satu-satunya Kapal Induk Miliknya
- Hilangnya Admiral Kuznetsov akan membuat Angkatan Laut Rusia tidak memiliki kemampuan penerbangan berbasis kapal induk. Suatu kesenjangan yang sangat kontras dengan armada NATO, China bahkan India yang terus berkembang.
Tren Global
JAKARTA- Satu-satunya kapal induk kebanggaan Rusia Admiral Kuznetsov kemungkinan akan segera dipensiunkan dan dihancurkan. Ini setelah bertahun-tahun upaya modernisasi yang gagal dan serangkaian kecelakaan yang melanda kapal tersebut.
Mengutip sumber informasi surat kabar pro kremlin Izvestia melaporkan pekerjaan perbaikan dan peningkatan kapal tersebut telah dihentikan beberapa waktu lalu. “Komando Utama Angkatan Laut dan United Shipbuilding Corporation akan segera memutuskan apakah masuk akal untuk melanjutkan pekerjaan pada Admiral Kuznetsov dan mengembalikannya ke armada,” demikian tulis Izvestia Minggu 13 Juli 2025.
Admiral Kuznetsov yang ditugaskan pada awal 1990-an telah menjalani perbaikan sejak 2017. Segera setelah tiba di galangan kapal, terdapat indikasi bahwa cakupan pekerjaan dikurangi secara drastis. Langkah yang mempertanyakan nasib kapal perang tersebut. Selama proses perombakan, kapal induk tersebut mengalami beberapa kebakaran dan tenggelamnya dok kering . Pada awal tahun 2021, analisis foto-foto kapal induk menunjukkan bahwa pengerjaan kapal tersebut kurang lebih telah terhenti dalam 12 bulan terakhir.
Foto-foto dari tahun 2024 menunjukkan kapal tersebut masih tertambat dan belum selesai. Pernah menjadi kapal induk utama armada Rusia, kapal induk ini telah mengalami serangkaian kemunduran, termasuk kebakaran besar pada tahun 2019 saat pekerjaan pengelasan. Kebakaran yang melanda area seluas 500 meter persegi itu berlangsung selama hampir 24 jam. Empat belas orang terluka dan dua anggota militer meninggal.
Rencana untuk menghentikan layanan satu-satunya kapal induk milik negara itu didukung oleh tokoh senior Angkatan Laut Rusia. Admiral Sergei Avakyants, mantan komandan Armada Pasifik Rusia, mengatakan kepada Izvestia bahwa Angkatan Laut Rusia tidak membutuhkan kapal induk dalam bentuk klasiknya dalam jangka panjang. Dia menyebut kapal induk sebagai sesuatu yang sudah ketinggalan zaman. “Kapal induk dapat dihancurkan dalam beberapa menit oleh senjata modern. Dan jika keputusan diambil untuk tidak melanjutkan perbaikan, satu-satunya yang tersisa adalah memotong Admiral Kuznetsov menjadi besi tua dan membuangnya,” katanya.
Baca juga:
- Kapal Induk AS Manuver Tajam Hindari Serangan, Satu Jet Tempur Tercebur ke Laut
- Dikabarkan akan Dibeli Indonesia, Inilah Detil Kapal Induk ITS Garibaldi
- Kapal Induk AS Bertabrakan dengan Kapal Kargo
Pada bulan Februari 2023, Kuznetsov akhirnya meninggalkan dok keringnya di Galangan Kapal Angkatan Laut Sevmorput di wilayah Murmansk, Rusia barat laut. Tetapi hanya dua bulan kemudian muncul laporan bahwa awak kapal induk telah dibubarkan. Sesuatu yang menjadi rintangan lain untuk membawa kapal tersebut ke layanan yang berarti.
Di tengah semua masalah ini, tenggat waktu yang sebelumnya ditetapkan untuk mengembalikan kapal induk tersebut ke armada tempur Rusia telah mundur. Kapal tersebut awalnya direncanakan selesai dirombak pada tahun 2021.
Penuh Masalah
Bahkan sebelum perombakan dimulai, Kuznetsov telah mengalami banyak kecelakaan. Yang paling menonjol adalah kebakaran di kapal di lepas pantai Turki pada tahun 2009 yang mengakibatkan meninggalnya beberapa awak kapal. Pada tahun 2016, dua jet tempurnya hilang hanya berselang beberapa hari saat mendukung kampanye militer Moskow di Suriah. Karena seringnya bermasalah, kapal ini dikatakan sebagai kapal terkutuk
Seiring bertambahnya usia Kuznetsov manfaat dari pekerjaan perbaikan berkelanjutan menjadi semakin dipertanyakan. Perbaikan yang mencakup peningkatan pada mesin dan peralatan elektroniknya seharusnya dapat mempertahankan layanan kapal induk tersebut selama mungkin satu dekade lagi atau lebih. Tetapi semakin lama prosesnya, semakin tidak masuk akal secara ekonomi.
Meskipun ada peningkatan seruan untuk menghentikan pekerjaan pada Kuznetsov lebih cepat daripada sebelumnya, perlu dicatat bahwa ada juga rencana resmi yang dapat mengganggu hal ini. Sebagaimana tercantum dalam artikel Izvestia dinyatakan pada 2030 Armada Utara dan Pasifik masing-masing harus memiliki kapal induk. Terlepas dari pendanaannya, ambisi tersebut sangat ambisius. Lagipula meskipun Kuznetsov dapat dikembalikan ke status operasional Armada Utara, tidak ada rencana yang berarti untuk membangun kapal induk lain sebelum tahun 2030. Rencana sebelumnya untuk memulai pengerjaan desain kapal induk bertenaga nuklir baru telah lama tertunda.
- Tanpa Roda, China Pamer Kereta Melayang 650 Km/ Jam!
- Makin Kinclong, Harga Emas Menguat jadi Segini
- Riset Mengejutkan: Asisten AI Coding Justru Perlambat Programmer Berpengalaman
Dalam hal pembangunan kapal perang, Rusia masih mengerjakan kapal serbu amfibi dek besar pertama dari Proyek 23900 yang juga dikenal sebagai kelas Ivan Rogov. Jika Kuznetsov akhirnya dibesituakan, penambahan dua kapal serbu amfibi dek besar baru akan memberikan peningkatan kapabilitas yang penting bagi Angkatan Laut Rusia. Pada akhirnya, kapal serbu amfibi berpotensi jauh lebih fleksibel, bahkan tanpa kekuatan udara sayap tetap konvensional. Proyek 23900 diharapkan mampu mengangkut enam kapal pendarat untuk mengangkut sekitar 75 kendaraan lapis baja, 900 pasukan, dan peralatan pendukung ke pangkalan pantai selama operasi amfibi.
Perkembangan kapal induk yang berkelanjutan di negara-negara seperti China dan India menggarisbawahi fakta bahwa angkatan laut masih melihat tempat bagi kapal induk yang mengangkut pesawat sayap tetap konvensional. Kapal perang ini masih dapat menjadi penentu kekuatan angkatan laut dalam konteks operasional. Sekaligus menjadi titik kunci prestise nasional. Namun, pada titik ini, masa depan satu-satunya kapal induk Rusia tampak semakin tidak pasti. Ini karena argumen untuk melanjutkan upaya agar kapal induk itu kembali beroperasi menjadi semakin lemah.
Pada masa-masa awalnya, Admiral Kuznetsov bermarkas di Krimea. Pada awal 1990-an, ketika Uni Soviet runtuh dan Armada Laut Hitam terpecah, kapal tersebut dipindahkan dengan tergesa-gesa. Ini untuk mencegah pemindahannya ke Ukraina berdasarkan perjanjian redistribusi armada. Selama bertahun-tahun, kapal induk ini menjadi simbol tantangan yang dihadapi infrastruktur angkatan laut Rusia yang menua.
Pada akhirnya jika pensiun, hilangnya Admiral Kuznetsov akan membuat Angkatan Laut Rusia tidak memiliki kemampuan penerbangan berbasis kapal induk. Suatu kesenjangan yang sangat kontras dengan armada NATO, China bahkan India yang terus berkembang.