<p>Perusahaan jasa pertambangan PT Petrosea Tbk (PTRO) / Dok. Petrosea</p>
Korporasi

RUPS Kelar, Petrosea (PTRO) Siap Bagi Dividen Bulan Mei

  • Perusahaan jasa pertambangan milik Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), sepakat membagikan dividen sebesar Rp16,4 per saham dengan yield 0,7%. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Senin, 21 April 2025.

Korporasi

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Perusahaan jasa pertambangan milik Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), sepakat membagikan dividen sebesar Rp16,4 per saham dengan yield 0,7%. Keputusan tersebut ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta, Senin, 21 April 2025. 

Pembayaran dividen tunai disepakati sebesar US$10 juta atau setara US$0,00099147 per saham. Dividen itu akan dibayarkan kepada 10,08 miliar saham yang beredar. Dividen berasal dari laba bersih 2024 sebesar US$9,7 juta dan tambahan US$301 ribu dari laba ditahan. Dividen per saham (DPS) setara Rp16,36 dengan asumsi kurs Rp16.500 per dolar AS. 

Mengacu harga saham PTRO sebesar Rp2.350, dividen yield tercatat sebesar 0,7%. “Menyetujui penetapan penggunaan laba untuk dividen tunai sebesar US$10 juta atau US$0,00099147 per saham dengan nilai tukar berdasarkan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 2 Mei 2025,” demikian tertulis dalam keterangan di RUPS.

Sebagai informasi, cum date atau hari terakhir pembelian saham untuk mendapatkan dividen dijadwalkan pada 29 April 2025. Sementara ex date dijadwalkan pada 30 April 2025. Adapun masa pembayaran dividen pada 22 Mei 2025. 

Laba Tertekan

Merujuk laporan keuangan 2024, PTRO membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$9,69 juta. Perolehan ini ambles 20,74% yoy dibandingkan laba tahun sebelumnya yang mencapai US$12,2 juta pada 2023. Meski laba bersih tertekan, pendapatan PTRO tumbuh 19,59% yoy menjadi US$690,81 juta dari US$577,61 juta pada 2023. 

Kontributor utama pendapatan berasal dari segmen konstruksi dan rekayasa sebesar US$299,17 juta, penambangan US$290,15 juta, jasa US$34,62 juta, penjualan batu bara US$64,17 juta, serta lain-lain US$2,68 juta.   

Berdasarkan profil klien, pendapatan terbesar PTRO pada 2024 disumbang oleh PT Freeport Indonesia sebesar US$166,09 juta, disusul PT Kideco Jaya Agung sebesar US$125,97 juta, dan BP Berau Ltd. sebesar US$69,39 juta.

Baca Juga: Saham PTRO Melaju Kencang Usai Stock Split, Bakal Sampai Mana?

Sementara itu, pada tahun ini Petrosea menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Bara Prima Mandiri (BPM) dan PT Niaga Jasa Dunia (NJD) pada 26 Februari 2025. Mereka memperoleh kontrak jasa pertambangan senilai sekitar Rp4,03 triliun. 

Dalam kesepakatan ini, PTRO bertindak sebagai kontraktor jasa pertambangan, sementara BPM merupakan pemegang izin usaha pertambangan operasi produksi (IUP-OP), dan NJD ditunjuk oleh BPM untuk mengoperasikan tambang tersebut. Perjanjian ini mulai berlaku sejak tanggal efektif term sheet, yaitu 5 November 2024, hingga 31 Desember 2032. 

Selain itu, PTRO menandatangani kontrak Onshore Early Works EPC untuk proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) dengan nilai Rp4,6 triliun dan masa kerja 24 bulan.  Kerja sama terbaru dibuat PTRO dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). PTRO meraih kontrak jasa pertambangan baru bernilai jumbo dengan total mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp16,29 triliun.