
Rugi Tak Lagi Dalam, Tiga Emiten E-Commerce Mulai Bernapas Lega
- Tren pemangkasan kerugian oleh ketiga emiten mencerminkan arah baru sektor e-commerce nasional. Setelah era ‘bakar uang’ yang masif, kini fokus mulai bergeser ke efisiensi, perbaikan margin, dan penciptaan nilai jangka panjang.
Korporasi
JAKARTA – Kuartal I-2025 menjadi titik cerah bagi emiten-emiten e-commerce Tanah Air. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) sama-sama mencatatkan penyusutan rugi. Bahkan, Bukalapak sukses membalikkan kerugian menjadi laba bersih.
Bukalapak membukukan laba bersih Rp110,6 miliar pada kuartal I-2025, berbanding terbalik dari rugi Rp41,9 miliar pada periode sama tahun lalu. Lonjakan ini ditopang pendapatan keuangan Rp233,1 miliar dari bunga deposito dan obligasi, serta efisiensi beban yang mendorong perbaikan kinerja usaha.
Pendapatan Bukalapak naik 24,62% YoY menjadi Rp1,46 triliun, didorong oleh lini gaming Rp1,1 triliun, O2O Rp254,9 miliar, dan ritel Rp88,7 miliar. Meski beban pokok melonjak 38,23% YoY, rugi usaha menyusut tajam dari Rp286,9 miliar menjadi Rp94,3 miliar. Neraca perseroan tetap sehat dengan liabilitas turun ke Rp978,1 miliar.
- Group Huayou Tambah Investasi Hingga Rp335 Triliun
- Mengapa Negara Skandinavia Sangat Transparan Terhadap Publik?
- Dirut BRI Sebut Danantara Bisa Meningkatkan Daya Saing Bank Himbara di Tingkat Global
Sementara itu, GOTO memangkas rugi bersih hingga 67,13% YoY dari Rp861,91 miliar menjadi Rp283,33 miliar. Perusahaan juga mencatat EBITDA yang disesuaikan positif Rp393 miliar, berbalik dari minus Rp146 miliar pada tahun lalu. Efisiensi biaya dan penguatan segmen fintech menjadi penopang pemulihan.
Pendapatan bersih GOTO naik 4% YoY menjadi Rp4,23 triliun, sementara total beban turun hampir 12%. Segmen fintech mencatat lonjakan pendapatan 90% menjadi Rp1,21 triliun, didorong oleh pertumbuhan pinjaman. Segmen on-demand services juga tumbuh 33% YoY menjadi Rp3,01 triliun, dengan peningkatan margin berkelanjutan.
Demikian juga Blibli (BELI) yang menunjukkan perbaikan, meski belum lepas dari kerugian. Rugi bersih BELI tercatat Rp638,14 miliar, menyempit 7,69% dari tahun lalu. Pendapatan naik 19,64% YoY menjadi Rp4,69 triliun, ditopang kontribusi ritel online Rp2,42 triliun dan toko fisik Rp1,58 triliun.
BELI mencatat laba kotor Rp874,39 miliar, namun masih terbebani oleh beban umum dan administrasi yang mencapai Rp952,59 miliar. Di sisi lain, total aset naik menjadi Rp17,69 triliun, tetapi kas dan setara kas anjlok 44,35% secara tahunan menjadi Rp1,64 triliun, mencerminkan tekanan arus kas jangka pendek.
Tren pemangkasan kerugian oleh ketiga emiten mencerminkan arah baru sektor e-commerce nasional. Setelah era ‘bakar uang’ yang masif, kini fokus mulai bergeser ke efisiensi, perbaikan margin, dan penciptaan nilai jangka panjang. Pasar menanti, siapa yang akan paling cepat mencapai profit berkelanjutan?
Sejalan dengan kinerja tersebut, Mandiri Sekuritas dalam riset terbarunya merekomendasikan Buy untuk saham Bukalapak dengan target harga Rp184. Analis mencatat bahwa meskipun tren operasional di luar segmen gim masih lemah, BUKA menunjukkan sinyal pemulihan melalui pertumbuhan pendapatan dan rugi bersih yang menyempit.
Adapun untuk GOTO, Mandiri Sekuritas juga mempertahankan rekomendasi Buy dengan target harga Rp106. Kinerja kuartal I-2025 dianggap solid karena berhasil melampaui ekspektasi pendapatan dan EBITDA, bahkan dalam kuartal yang biasanya lemah secara musiman. Manajemen GOTO tetap mempertahankan panduan keuangan di tengah kondisi makro yang menantang.