
Reuni Penuh Emosi, BLACKPINK Kembali Bersatu Bawakan Lagu Baru JUMP
- BLACKPINK resmi memulai tur yang sangat dinantikan, DEADLINE, pada 5 Juli. Girl group besutan YG Entertainment ini kembali tampil bersama setelah dua tahun berfokus pada karier solo masing-masing, menyusul berakhirnya kontrak individu mereka dengan agensi tahun lalu.
Tren Leisure
JAKARTA – BLACKPINK resmi memulai tur yang sangat dinantikan, DEADLINE, pada 5 Juli. Girl group besutan YG Entertainment ini kembali tampil bersama setelah dua tahun berfokus pada karier solo masing-masing, menyusul berakhirnya kontrak individu mereka dengan agensi tahun lalu.
Tur ini menjadi reuni pertama mereka sejak kesuksesan besar BORN PINK World Tour. BLACKPINK kembali tampil di atas panggung dengan gemilang, menghibur total 78.000 penggemar selama dua hari di Goyang Sports Complex, Provinsi Gyeonggi.
Dilansir dari The Korea Herald, konser DEADLINE yang sangat dinanti-nantikan ini bukan hanya menjadi ajang reuni resmi mereka setelah hampir dua tahun berpisah, tetapi juga menegaskan kembali posisi BLACKPINK sebagai girl group tersukses dalam sejarah K-pop.
- Duel Rights Issue Raksasa: WIFI (Hashim) vs TOWR (Djarum), Kamu Ikut Mana?
- Trump Naikkan Tarif Impor, Gen Z Makin Sulit Checkout Shopee?
- Sekolah Rakyat Buka! Simak Syarat dan Cara untuk Daftar
Momen emosional saat keempat anggota, Jennie, Jisoo, Rosé, dan Lisa, kembali tampil bersama di atas panggung begitu terasa bagi 39.000 penonton yang memenuhi stadion pada Minggu.
Sejak mereka menandatangani kontrak eksklusif hanya untuk kegiatan grup dengan YG Entertainment pada Desember 2023, banyak yang meragukan apakah mereka akan tampil bersama lagi. Kini, dengan kembalinya formasi lengkap BLACKPINK secara resmi, momen tersebut terasa sangat bersejarah.
Dilansir dari Elle, dalam konser di Seoul, mereka membawa kejutan spesial untuk para penggemar, yaitu lagu baru berjudul JUMP. Lagu enerjik ini menjadi semacam penghormatan untuk momen seru bersama sahabat perempuan saat berpesta.
Dengan irama cepat dan mudah diingat, lagu ini sangat cocok untuk berdansa. Liriknya menggambarkan kebebasan dan keseruan bersenang-senang bersama teman, sementara ada seseorang yang tak mampu mengikuti energi mereka.
Namun, lagu baru mereka berjudul JUMP yang dirilis saat konser pembuka di Seoul justru menuai reaksi beragam. Meski penggemar internasional menyambut antusias energi upbeat dan sentuhan rock dalam lagu tersebut, warganet Korea tampak kecewa bahkan terkejut.
Banyak yang menganggap lagu ini tidak mencerminkan ciri khas BLACKPINK dan menyebutnya sebagai lagu kelas dua atau “B-side.”
Lagu Baru BLACKPINK JUMP Gagal Memenuhi Ekspektasi Penggemar
Selama masa kegiatan solo mereka, keempat anggota BLACKPINK sukses merilis album masing-masing bahkan mendirikan label pribadi. Namun, antusiasme untuk comeback sebagai grup utuh berada di level yang jauh lebih tinggi.
Sebelum lagu dirilis, YG Entertainment hanya membagikan cuplikan teaser berdurasi 17 detik di media sosial. Klip tersebut menampilkan beat cepat dengan dentuman bass yang kuat, dan diakhiri suara misterius yang mengucapkan “Jump.”
Dilansir dari Indian Express, meski tidak banyak informasi yang terungkap dari teaser itu, penggemar sudah berharap akan hadirnya anthem baru khas BLACKPINK seperti “BLACKPINK in your area.”
Rosé pun sempat membangun antusiasme lewat Instagram dengan menulis, “Blinks, kami akan kembali besok.” Selama berminggu-minggu, ekspektasi terhadap lagu ini terus meningkat.
Bahkan, BLACKPINK sempat memposting peta kota Seoul di situs resmi mereka dengan tanda-tanda seperti “Do Not Jump,” yang langsung membuat penggemar berspekulasi bahwa sesuatu yang besar sedang dipersiapkan.
Namun, begitu BLACKPINK membawakan lagu JUMP secara langsung di atas panggung Goyang Sports Complex, reaksi publik tidak seantusias yang diharapkan, internet justru menjadi sunyi, dan tidak semua orang merasa terkesan.
Cuplikan konser dengan cepat menyebar luas. Di forum Korea TheQoo, sebuah unggahan yang mengkritik lagu tersebut masuk ke halaman HOT dan mengumpulkan lebih dari 1.000 komentar. Banyak netizen Korea menilai lagu tersebut tidak memenuhi standar kualitas BLACKPINK.
Ada yang menyebutnya sebagai “lagu kelas B,” bahkan ada yang mengatakan “saking jeleknya sampai lucu.” Beberapa penggemar mempertanyakan mengapa mereka memilih lagu ini sebagai lagu comeback setelah vakum cukup lama.
“Wow... jadi ini lagu yang mereka dapatkan setelah tidak memperpanjang kontrak?” tulis salah satu komentar.
Meski kritik sebagian besar ditujukan kepada pihak agensi, banyak penggemar internasional yang membela BLACKPINK di Twitter. Mereka menyebut JUMP sebagai salah satu lagu paling enerjik dan fresh yang pernah mereka dengar dalam beberapa waktu terakhir.
Di YouTube, jumlah pelanggan kanal BLACKPINK pun meningkat tajam, mendekati angka 97 juta subscriber. Perlu dicatat bahwa versi studio dari lagu ini belum dirilis, sehingga pendapat publik bisa saja berubah setelah audio resminya tersedia.
Dilansir dari Rolling Stone, dalam tur DEADLINE tersebut juga dihadiri oleh anggota BTS, J-Hope. Dalam penampilan tersebut, mereka membawakan total 21 lagu, dengan JUMP ditampilkan menjelang akhir pertunjukan.
Sebelumnya, BLACKPINK telah mengonfirmasi bahwa mereka akan membawakan lagu baru saat konser di Korea Selatan. Pada bulan Juni, YG Entertainment selaku agensi mereka juga mengumumkan bahwa grup ini tengah melakukan proses syuting video musik terbaru.
“Kami sedang syuting di Korea bersama seorang sutradara terkenal dari luar negeri,” ujar YG dalam pernyataan resminya. “Video ini akan menjadi karya ikonik lainnya yang mencerminkan identitas dan warna musik khas BLACKPINK.”
BLACKPINK in your area, slogan ini membuat banyak penggemar K-pop heboh penuh antusias. BLACKPINK bukan sekadar grup vokal perempuan, mereka adalah sebuah gerakan, gaya hidup, sekaligus fenomena budaya.
Sejak debut pada tahun 2016, girl group asal Korea Selatan ini telah menjelma menjadi salah satu ikon pop terbesar yang mendunia, dan peran mereka tidak hanya sebatas musisi. Keempat anggotanya, Jisoo, Jennie, Rosé, dan Lisa juga dikenal sebagai ikon mode, duta merek, serta influencer global.
BLACKPINK dibentuk oleh YG Entertainment, salah satu perusahaan terbesar dalam industri K-pop. Seperti halnya banyak idol di Korea Selatan, para anggota BLACKPINK menjalani masa pelatihan bertahun-tahun yang mencakup vokal, tari, bahasa asing, dan kemampuan tampil di atas panggung.
Mereka memulai debut pada tahun 2016 dengan perilisan dua lagu sekaligus, yaitu Boombayah dan Whistle. Perpaduan antara irama elektronik, gaya vokal campuran antara rap dan nyanyian, serta lirik yang menggunakan bahasa Korea dan Inggris, langsung mencuri perhatian dan meraih popularitas luar biasa, bahkan di luar kawasan Asia.
Dilansir dari Vogue, BLACKPINK menjadi girl group K-pop pertama yang tampil di panggung Coachella dan video mereka menjadi yang pertama dari girl group K-pop yang menembus 1 miliar penayangan di YouTube. Kini, mereka juga tercatat sebagai grup musik dengan jumlah pelanggan terbanyak di platform tersebut.
Selain itu, BLACKPINK juga menjadi girl group pertama dari seluruh dunia yang masuk dalam daftar bergengsi Forbes Asia 30 Under 30.
Pada tahun 2019, BLACKPINK mencetak tiga rekor dunia Guinness melalui single mereka Kill This Love, yang telah diputar lebih dari 312 juta kali di Spotify dan ditonton lebih dari 824 juta kali di YouTube, angka yang hanya sebagian kecil dari total miliaran streaming, unduhan, penayangan, dan pengikut yang mereka miliki.
Di tahun yang sama, mereka juga menggelar tur konser paling sukses secara finansial yang pernah dilakukan oleh grup perempuan asal Korea. Mereka kerap terlihat duduk di barisan depan acara fashion bergengsi dan menjadi wajah dari berbagai merek ternama seperti Chanel, Puma, Louis Vuitton, dan Dior.
Dengan musik mereka, video klip yang digarap secara megah, dan konsep gaya yang sangat khas, BLACKPINK dengan cepat menjelma menjadi salah satu grup K-pop paling sukses sepanjang masa. Kesuksesan mereka menjadi simbol dari Korean Wave, yaitu meningkatnya popularitas budaya Korea Selatan secara global sejak awal tahun 2000-an.
Meski BLACKPINK mencapai pencapaian luar biasa dan boy group BTS bersiap untuk comeback, menurut Adam Zulawnik, peneliti dan pengajar Studi Korea di Universitas Melbourne, genre musik K-pop sendiri tidak mengalami lonjakan besar dalam beberapa tahun terakhir.
- Harga Emas Antam Rabu 9 Juli 2025 Anjlok Segini
- Setelah Pesta IPO, Apa Rencana Jangka Panjang Saham Sultan CDIA?
- 5 Fakta di Balik Debut Fenomenal Saham CDIA Milik Prajogo Pangestu
Namun, ia menambahkan bahwa industri hiburan Korea Selatan sangat tangguh dan terus berinovasi, sebagian besar berkat dukungan khusus dari pemerintah. Tujuan utamanya bukan hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat soft power.
Melalui ekspor budaya seperti K-pop dan serial Korea di Netflix, sektor ini bertujuan membangun citra positif Korea Selatan di mata dunia.