ac7b835d-8a85-4e80-b4c8-e40928248051_43.png
Tren Leisure

Resmi Bubar, Sum 41 Putar So Long Goodbye

  • Kiprah Sum 41 di belantika musik dunia resmi berakhir usai mereka menyelesaikan tur perpisahan pada akhir Januari 2025 lalu. Pada Selasa, 4 Februari 2025, Sum 41 membagikan foto-foto di tur terakhir sembari diiringi lagu andalan mereka, “So Long Goodbye”.

Tren Leisure

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Kiprah Sum 41 di belantika musik dunia resmi berakhir usai mereka menyelesaikan tur perpisahan pada akhir Januari 2025 lalu. Pada Selasa, 4 Februari 2025, Sum 41 membagikan foto-foto di tur terakhir sembari diiringi lagu andalan mereka, “So Long Goodbye”. 

Foto yang diunggah di akun Instagram @sum41 itu sekaligus menjadi perpisahan resmi Deryck Whibley dkk. usai berkarya selama 28 tahun. Sebagai informasi, Sum 41 menggelar konser pamungkas mereka di Ontario, Kanada, 30 Januari 2025 lalu. 

Konser itu menjadi penutup tur final mereka yang digeber sejak awal 2024. Sebelum bubar, band punk rock asal Ontario Kanada, itu juga sempat singgah di Indonesia. Mereka menggelar konser di Jakarta dan Jogja pada awal Maret 2024. 

Vokalis sekaligus pentolan Sum 41, Deryck Whibley, merasakan perjalanan yang luar biasa selama hampir tiga dekade bersama band. “Waktu yang liar. Dari menjadi anggota band sekolah menengah yang berhasil, hingga menaklukkan dunia dan meraih semua yang pernah saya impikan. Itu surga, neraka, dan segala hal di antaranya, tetapi saya tidak akan mengubahnya sedikit pun,” ujar Deryck di akun Instagramnya. 

Lewati Masa Sulit

Deryck mengaku belajar banyak hal dalam perjalanannya bersama band punk rock asal Ontario, Kanada, itu “Hal-hal baik tidak terasa menyenangkan tanpa saat-saat buruk. Dan tanpa melewati saat-saat buruk, saya tidak akan menjadi orang yang saya banggakan saat ini. Masa-masa sulitlah yang membuat hidup menjadi menarik,” tutur mantan suami Avril Lavigne itu.

Deryck pun sedikit bicara soal masa depannya, meski dia belum dapat memastikan apapun. “Saya sangat bersemangat untuk perubahan dan pertumbuhan dan tidak sabar untuk melihat ke mana arah hidup selanjutnya. Pada titik ini dalam hidupku, aku hanya mengkhawatirkan apa yang berada dalam kendaliku dan membiarkan hidup berjalan sebagaimana mestinya,” kata dia.

Sebelum bubar, Sum 41 sempat meluncurkan album bertitel Heaven and Hell pada 2024. Pelantun In Too Deep itu total memiliki sembilan album selama berkiprah di dunia musik rock. Sum 41 melalui bongkar pasang personel sejak terbentuk tahun 1996. 

Baca Juga: Rekaman Lensa Final Tour Sum 41 di Stadion Kridosono, Jogja

Line up yang melambungkan nama band tersebut yakni Deryck Whibley (vokal, gitar), Dave Baksh (gitar), Cone McCaslin (bas) dan Steve Jocz (drum). Kuartet itu memproduksi deretan album terkenal macam All Killer No Filler (2001), Does This Look Infected? (2002) dan Chuck (2004). 

Selain merilis sembilan album, mereka telah tampil lebih dari 300 kali dalam setahun di berbagai festival dunia. Sum 41 juga pernah  memenangkan dua kali titel Group of the Year dan satu Rock Album of the Year dari Juno Awards, serta satu nominasi Best Hard Rock/Metal Performance Grammy Awards 2012 untuk Blood in My Eyes. 

Anggota terakhir Sum 41 yakni Deryck Whibley, Dave Baksh, Cone McCaslin, Tom Thacker, dan Frank Zummo. “Menjadi Sum 41 sejak 1996 membawa sejumlah momen terbaik dalam hidup kami. Kami selalu bangga kepada para penggemar baik yang lama maupun yang baru, yang telah mendukung kami dalam berbagai cara,” tulis Sum 41 di akun Instagramnya beberapa waktu lalu. So long goodbye, Sum 41!