Istimewa
Nasional

Reshuffle Kabinet, Prabowo Beri Sinyal untuk Bahlil?

  • Kabinet Merah Putih besutan Prabowo baru saja melalui 100 hari kerja dengan beragam tantangan. Terkini, muncul protes massal terkait kelangkaan LPG 3 Kg yang menyudutkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Nasional

Chrisna Chanis Cara

JAKARTA—Presiden Prabowo Subianto menegaskan tak akan segan mendepak menteri atau pejabat yang tidak serius bekerja untuk rakyat. Pernyataan itu merespons isu terkait reshuffle kabinet dalam waktu dekat. 

Diketahui, Kabinet Merah Putih besutan Prabowo baru saja melalui 100 hari kerja dengan beragam tantangan. Terkini, muncul protes massal terkait kelangkaan LPG 3 Kg yang menyudutkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. 

“Kepentingan hanya untuk bangsa, untuk rakyat. Tidak ada kepentingan lain. Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya akan saya singkirkan,” ujar Prabowo usai menghadiri Harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025, dikutip dari Antara. 

Dia mengatakan rakyat selalu menuntut pemerintahan yang bersih dan benar. “Jadi saya ingin tegakkan itu,” ujar Prabowo. Disinggung apakah reshuffle kabinet akan dilakukan dalam waktu dekat, Presiden tak menjawab tegas. 

Sikat yang Bandel

Dalam pidato peringatan Harlah NU, Prabowo mengaku tak akan pandang bulu terhadap para pembantunya yang “bandel” di 100 hari pertama. “Saya sudah beri peringatan berkali-kali. Siapa yang bandel, siapa yang dablek, siapa yang tidak mau ikut dengan aliran besar ini dengan tuntutan rakyat, pemerintah yang bersih, siapa yang tidak patuh akan saya tindak,” tegasnya. 

Ketua Umum Gerindra itu juga memperingatkan aparat untuk bersih-bersih sendiri sebelum “dibersihkan”. “Kalau kau tidak setia, kalau kau menghalangi kebijakan-kebijakan untuk membantu rakyat Indonesia, saya akan tindak saudara-saudara sekalian,” ujar Prabowo.

Pada bagian lain, desakan-desakan untuk mencopot Bahlil Lahadalia dari kursi Menteri ESDM mulai muncul usai kisruh LPG 3 kg. Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh bahkan telah turun ke jalan untuk merespons sengkarut distribusi elpiji melon, Rabu, 5 Februari 2025. 

Dalam tuntutannya, massa aksi mendesak Prabowo segera memecat Bahlil karena dinilai tidak kompeten dalam menjalankan tugas. Presiden KSPI dan Partai Buruh, Said Iqbal, menilai Bahlil telah menyalahgunakan kekuasaan dengan melarang penjualan LPG 3kg oleh pengecer. 

Baca Juga: Kacaunya Distribusi LPG 3 Kg karena Kurangnya Perencanaan

Ketika pengecer dilarang berjualan LPG bersubsidi, masyarakat harus bersusah payah membeli gas melon tersebut. Mereka harus antre panjang, berkeliling untuk mencari elpiji, bahkan ada yang sampai meregang nyawa. 

“Apapun alasan Bahlil, faktanya terjadi kelangkaan LPG 3 Kg dalam satu pekan terakhir hingga Prabowo mengumumkan pengaktifan kembali penjualan LPG 3 Kg bagi para pengecer.”

Said mengatakan KSPI dan Partai Buruh tegas menolak kebijakan menghilangkan peran pengecer LPG 3 Kg dalam mata rantai pasok penjualan gas bersubsidi. Ke depan, mereka mendesak pemerintah memperbaiki rantai pasok penjualan LPG 3 Kg khususnya dengan menggunakan teknologi. “Bukan melalui kekuasaan,” tegas Said.