w=1600.jpg
Bursa Saham

Ratusan Investor Global Serbu Obligasi PHE di Bursa Efek Singapura, Oversubcribed Tembus US$2,4 Miliar

  • PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berhasil menerbitkan obligasi global senilai US$1 miliar di Bursa Efek Singapura dengan permintaan investor mencapai US$2,4 miliar. PHE juga menargetkan peningkatan pendapatan 7,2% pada 2025 menjadi US$13,71 miliar.

Bursa Saham

Alvin Bagaskara

JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), subholding upstream PT Pertamina (Persero), mencatatkan kesuksesan dalam penerbitan obligasi global senilai US$1 miliar. di Bursa Efek Singapura. Instrumen ini langsung disambut antusias oleh pasar internasional, dengan total permintaan mencapai lebih dari US$2,4 miliar. Artinya, obligasi mengalami oversubscription sebesar 2,4 kali dari nilai yang ditawarkan.

Minat tinggi dari investor global mencerminkan kepercayaan terhadap fundamental keuangan dan posisi strategis PHE dalam mendukung ketahanan energi nasional. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 142 investor dari berbagai kawasan ikut berpartisipasi. Dari sisi geografis, 43% berasal dari Asia, 30 persen dari Amerika Serikat, dan 27% dari kawasan Eropa, Timur Tengah, dan Afrika (EMEA).

Berdasarkan tipe investor, mayoritas alokasi diberikan kepada manajer aset atau fund manager sebesar 78 persen. Sisanya tersebar pada perusahaan asuransi dan dana pensiun (10 persen), dana investasi negara dan lembaga resmi (5%), bank (4%), serta institusi lainnya.

Direktur Keuangan dan Investasi PHE, Dannif Danusaputro, menyampaikan bahwa antusiasme pasar menunjukkan kepercayaan terhadap arah strategis perusahaan. Ia juga menekankan komitmen kuat PHE terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). 

“Kami berkomitmen menjalankan operasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan menciptakan nilai jangka panjang bagi para pemangku kepentingan,” ujarnya dalam keterannganya pada Senin, 19 Mei 2025. 

Obligasi ini menjadi bagian dari debut PHE di pasar modal internasional. Diterbitkan dalam skema Reg S/144A, obligasi memiliki tenor lima tahun, kupon sebesar 5,25 persen, dan ditawarkan pada harga par. Instrumen ini meraih peringkat Baa2 dari Moody’s dan BBB dari Fitch Ratings.

Sebelum penerbitan, PHE telah meluncurkan Program Global Medium-Term Note (GMTN) pada awal Mei 2025. Perusahaan juga menggelar rangkaian pertemuan daring dengan lebih dari 100 investor dari Asia, Amerika, dan Eropa. Dalam diskusi tersebut, ESG menjadi fokus perhatian utama dari calon investor.

Dana yang diperoleh akan digunakan untuk kebutuhan umum perusahaan, termasuk pelunasan utang yang jatuh tempo serta penguatan belanja modal (capital expenditure/capex). Transaksi obligasi dijadwalkan selesai pada 21 Mei 2025 dan direncanakan untuk dicatatkan di Bursa Efek Singapura. Dalam transaksi ini, Citigroup, Deutsche Bank, HSBC, Mandiri Securities, dan MUFG bertindak sebagai joint bookrunners.

Rencana Kinerja PHE 

Selain keberhasilan di pasar obligasi, PHE juga menargetkan pertumbuhan kinerja keuangan yang signifikan pada tahun 2025. Perusahaan menargetkan peningkatan pendapatan sebesar 7,2 persen menjadi US$13,71 miliar, naik dari capaian pendapatan unaudited tahun 2024 yang sebesar US$12,79 miliar atau sekitar Rp210,3 triliun (dengan asumsi kurs Rp16.450 per dolar AS).

Direktur Utama PHE, Chalid Said Salim, menyebut bahwa pencapaian pendapatan 2024 ditopang oleh harga rata-rata minyak mentah sebesar US$80,48 per barel dan harga gas sebesar US$7,48 per MSCF. Sementara itu, proyeksi dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2025 menetapkan asumsi harga minyak sebesar US$84,16 per barel dan harga gas sebesar US$6,75 per MSCF.

"Di 2025 kami punya target US$13,71 miliar. Ini menjadi tantangan tersendiri kalau kita kaitkan dengan harga minyak per kondisi hari ini," ujar Chalid dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI pada Rabu, 12 Maret 2025.

Tak hanya dari sisi pendapatan, PHE juga menargetkan kenaikan EBITDA sebesar 7,7 persen, dari US$6,83 miliar pada 2024 menjadi US$7,35 miliar pada 2025. Peringkat kredit perusahaan tetap stabil, dengan Baa2 dari Moody’s dan BBB/Stable dari Fitch Ratings.