WhatsApp Image 2025-05-02 at 18.36.10.jpeg
Tren Leisure

Putri Menko Airlangga Pimpin Drama Musikal “Unravelled”: Refleksi Humanis Anak Muda di Era Teknologi

  • Unravelled bukan sekadar pementasan seni. Drama musikal ini mengangkat kisah Cahya dan sahabat-sahabatnya yang bergulat dengan tekanan sosial, krisis identitas, serta tantangan hidup di tengah dunia digital yang semakin kompleks. Kisah ini diramu dengan nuansa estetika steampunk dan era Victorian, menciptakan perpaduan visual dan naratif yang unik.

Tren Leisure

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Dalam momentum Hari Pendidikan Nasional, panggung Ciputra Artpreneur Theatre di Jakarta Selatan menjadi saksi kehadiran sebuah karya seni yang istimewa. Drama musikal bertajuk Unravelled, karya siswa-siswi BINUS School Simprug, berhasil mencuri perhatian publik. 

Tak hanya karena kisahnya yang menyentuh dan produksi yang megah, tetapi juga karena sosok di balik kesuksesan ini: Natalie Airlangga Hartarto, putri dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Sebagai ketua penyelenggara, Natalie memimpin lebih dari 150 siswa dalam proses produksi yang berlangsung hampir satu tahun. Keberhasilan ini menjadikannya simbol kepemimpinan muda yang inspiratif, sekaligus penanda bahwa pendidikan berbasis kreativitas dan kolaborasi mampu melahirkan karya luar biasa.

Unravelled: Kisah Persahabatan di Dunia Steampunk

Unravelled bukan sekadar pementasan seni. Drama musikal ini mengangkat kisah Cahya dan sahabat-sahabatnya yang bergulat dengan tekanan sosial, krisis identitas, serta tantangan hidup di tengah dunia digital yang semakin kompleks. Kisah ini diramu dengan nuansa estetika steampunk dan era Victorian, menciptakan perpaduan visual dan naratif yang unik.

“Inspirasi utamanya sih kita mau bikin cerita tentang persahabatan, dan kita memadukan estetika Steampunk dan Victorian,” jelas Natalie kepada media seusai pementasan Unravelled di Ciputra Artpreneur Theatre Jakarta, Jumat, 2 Mei 2025. 

Estetika tersebut tidak hanya terlihat dari latar cerita, tetapi juga dari tata panggung, kostum, dan visual artistik yang dipamerkan sepanjang pertunjukan. Hal ini menunjukkan perhatian mendalam terhadap detail dan konsistensi artistik dalam menyampaikan pesan.

Dari Konsep hingga Panggung: Peran Sentral Natalie

Peran Natalie dalam Unravelled jauh melampaui sekadar simbolik. Ia terlibat langsung dalam seluruh proses kreatif, mulai dari penulisan naskah, desain artistik, hingga koordinasi antar-departemen produksi. Sebagai ketua panitia, ia memimpin ratusan siswa dari berbagai jenjang dalam proses panjang selama hampir 10 bulan.

“Tantangan terbesarnya adalah mengatur komite yang terdiri dari lebih dari 150 siswa,” ungkapnya.

Meski begitu, Natalie menilai proses ini sangat berharga. Selain sebagai ajang menyalurkan kreativitas, ia juga mendapatkan pelajaran penting dalam manajemen proyek, komunikasi lintas usia, serta tanggung jawab kolektif.

Dukungan Sekolah dan Peran Kolaboratif Siswa

Meskipun produksi ini sepenuhnya digagas dan dikerjakan oleh siswa, pihak sekolah memberikan dukungan penuh, terutama dari segi logistik dan finansial. Arvia, salah satu panitia sekaligus Director pementasan, menyampaikan bahwa semua elemen produksi adalah hasil murni kerja keras siswa.

“Dari penulis naskah, sampai desain kostum, penataan panggung, sistem suara, semuanya hasil dari karya dan visi siswa-siswa,” jelas Arvia.

Hal senada disampaikan oleh Shourya, School Production Director. Ia menekankan bahwa tantangan dalam proses produksi justru menjadi sarana pembelajaran kolektif yang sangat berharga untuk masa depan para siswa.

“Setiap tantangan menjadi bagian dari pembelajaran kolektif yang akan kami bawa ke masa depan,” tuturnya.

Baca Juga: Melihat Teknologi Mengubah Tren Kesehatan Anak Muda

School Production: Ruang Aman untuk Belajar Kepemimpinan dan Empati

Unravelled merupakan bagian dari program tahunan School Production dalam kerangka Journeys Programme milik BINUS School Simprug. Program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai karakter kepada siswa secara menyeluruh melalui pendekatan pembelajaran berbasis pengalaman dan kolaborasi.

Menurut Principal BINUS School Simprug, Isaac Koh, pementasan ini adalah refleksi nyata bagaimana siswa belajar tidak hanya dari buku pelajaran, tetapi juga dari kehidupan dan kerja sama.

“Pekerjaan ini dimulai seawal tahun lalu. Saya pikir hampir seluruh tahun mereka menyelesaikan hal ini. Mereka bahkan membuat lagu sendiri. Ini benar-benar menunjukkan kreativitas dan passion dari pelajar kita,” kata Isaac.

Ia juga menambahkan bahwa siswa tidak hanya belajar bekerja keras, tetapi juga belajar saling menjaga satu sama lain. Nilai-nilai inilah yang menurutnya penting untuk terus ditanamkan dalam dunia pendidikan saat ini.

Pesan Sosial: Menjawab Kegelisahan Generasi Z

Yang membuat Unravelled semakin relevan adalah narasinya yang membumi. Tokoh utama, Cahya, menghadapi tekanan sosial, tuntutan akademik, dan ekspektasi media sosial yang begitu besar—fenomena nyata yang banyak dirasakan oleh generasi muda saat ini. Kisah ini menawarkan solusi melalui kekuatan empati, komunikasi, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri.

Drama musikal ini menjadi wadah refleksi sosial bagi penonton, sekaligus sarana edukatif bagi para siswa untuk memahami lebih dalam isu-isu psikologis dan sosial yang mereka hadapi sehari-hari.

“Unravelled adalah bukti bahwa kami bisa tumbuh bersama, dengan semangat dan rasa saling percaya,” ujar Arvia.

Pendidikan Holistik yang Menyentuh Aspek Kemanusiaan

Melalui Unravelled, BINUS School Simprug menegaskan pentingnya pendidikan yang menyeluruh, yang tidak hanya menekankan nilai akademik, tetapi juga aspek emosional, sosial, dan artistik. Karya ini menjadi bukti bahwa ruang-ruang belajar alternatif seperti panggung seni dapat menjadi tempat efektif untuk mengembangkan karakter, empati, serta kreativitas.

Menurut Patrick Lorenzo Carbonell, Subject Head Arts MYP di BINUS School Simprug, proses kreatif ini sudah dimulai sejak siswa duduk di kelas 10, dan hasil akhirnya terlihat matang ketika mereka mencapai kelas 11.

“Dari story-nya, dari konsep cerita, mereka sudah mulai dari kelas 10 dan selesai di kelas 11. Kami dari sekolah mendukung mimpi dan tujuan mereka untuk berbagi cerita kepada publik,” ungkap Patrick.

Simbol Pendidikan yang Adaptif dan Inspiratif

Pementasan Unravelled juga menjadi penanda bahwa pendidikan dapat dan harus adaptif terhadap zaman. Di tengah disrupsi teknologi dan maraknya kecerdasan buatan (AI), pementasan ini mengingatkan kembali bahwa manusia—dengan empati, kreativitas, dan kemampuannya menjalin hubungan emosional—tetap menjadi pusat dari setiap perubahan sosial dan budaya.

Melalui pertunjukan ini, BINUS School Simprug memperlihatkan wajah pendidikan masa depan yang lebih berorientasi pada pembentukan manusia seutuhnya: kritis, kolaboratif, kreatif, dan penuh empati.