download.webp
Tren Global

Pusat Data AI Habiskan 700.000 Galon Air Sehari Agar Tak Kepanasan

  • Penggunaan AI seperti ChatGPT dan Gemini membutuhkan listrik dan air dalam jumlah besar. Pelatihan model AI bisa setara konsumsi listrik ribuan rumah dan air jutaan liter.

Tren Global

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA - Di balik keajaiban kecerdasan buatan seperti ChatGPT, Gemini, dan DeepSeek, tersembunyi fakta mengejutkan. AI adalah konsumen energi dan air yang sangat besar, bahkan melampaui konsumsi beberapa negara berkembang. Fenomena ini kini menjadi perhatian serius komunitas global karena potensi dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan. 

Dikutip laman Cornel University, dalam jurnal publikasi berjudul "Pertimbangan Energi dan Kebijakan untuk Pembelajaran Mendalam dalam NLP" menyebut, satu kali pelatihan model besar seperti GPT-3 membutuhkan sekitar 1.287 megawatt-jam (MWh) listrik—setara dengan konsumsi listrik 230 rumah tangga di Amerika Serikat dalam setahun. 

Model yang lebih baru dan kompleks seperti GPT-4 dan Gemini Ultra bahkan diperkirakan menyedot energi 10 hingga 100 kali lipat lebih besar, menurut laporan Stanford AI Index 2024. 

Penggunaan sehari-hari juga tak kalah mengejutkan. Layanan seperti ChatGPT diperkirakan mengonsumsi sekitar 500.000 kWh per hari, cukup untuk menyalakan 30.000 rumah. 

Jika seluruh pencarian Google menggunakan teknologi generatif AI, konsumsi energinya akan menembus 29,2 TWh per tahun. Angka ini setara dengan seluruh konsumsi listrik Irlandia, sebagaimana dilaporkan Nature Journal.

Baca juga : Pertimbangan Etika Artificial Intelligence Berdasar Risiko Pemanfaatannya

Konsumsi Air Sebagai Pendingin

Selain listrik, AI juga sangat haus air. Data center yang menjalankan model AI membutuhkan pendinginan intensif, terutama di wilayah dengan iklim panas. Microsoft mengungkap fasilitas AI mereka di Washington menggunakan hingga 700.000 galon air per hari. 

Sementara itu, pelatihan GPT-3 sendiri dikabarkan mengonsumsi air yang cukup untuk mengisi lima kolam renang Olimpiade. Google mencatatkan kenaikan konsumsi air hingga 20% pada tahun 2022, sebagian besar akibat peningkatan beban kerja AI.

Dampak lingkungan AI tidak hanya terbatas pada konsumsi listrik dan air, tetapi juga menyangkut emisi karbon dan limbah elektronik. Pelatihan model Bloom AI, misalnya, menghasilkan emisi karbon yang setara dengan 25 kali emisi sebuah mobil selama masa pakainya. 

Di wilayah-wilayah kering seperti Arizona dan Chile, keberadaan data center AI juga memicu protes warga karena penggunaan air yang berlebihan. Selain itu, perangkat keras yang digunakan untuk menjalankan model AI umumnya memiliki umur pendek dan diganti setiap 3–5 tahun, menciptakan limbah elektronik dalam jumlah besar.

Baca Juga : “Bapak AI” Peringatkan Artificial Intelligence Bisa Mengendalikan Manusia di Masa Depan

Solusi dan Inovasi yang Muncul

Berbagai solusi kini dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan dari AI. Konsep Green AI mendorong pengembangan model yang lebih efisien, seperti Mistral 7B, serta penggunaan teknik komputasi rendah daya seperti FP8 dan INT4 yang mampu memangkas konsumsi energi hingga 80%. 

Di sisi infrastruktur, Google menargetkan semua operasionalnya menggunakan energi bebas karbon 24 jam nonstop pada 2030, sementara Microsoft mengadopsi generator hidrogen dan sistem pendingin berbasis laut. 

Dari sisi regulasi, Uni Eropa lewat AI Act mewajibkan laporan jejak karbon dari perusahaan pengembang AI, dan California mulai membatasi konsumsi air oleh fasilitas data. Hal ini karena AI diprediksi menjadi “raksasa energi baru dunia”. 

Studi dari International Energy Agency (IEA) memperkirakan pada tahun 2030, data center AI dapat menyerap hingga 13% total listrik global, naik tajam dari sekitar 2-3% saat ini. Jika dikombinasikan dengan industri cryptocurrency, angkanya bisa melonjak ke 20-30%.

Namun, ironi terbesar adalah bahwa AI yang rakus energi ini juga berpotensi menjadi solusi untuk tantangan iklim, seperti dalam hal prediksi cuaca ekstrem, optimisasi jaringan listrik, hingga desain material hemat energi.