Ilustrasi SPBU Shell - Panji 3.jpg
Energi

Profil Citadel Pacific dan Sefas Group, Pemilik Baru SPBU Shell Indonesia

  • Bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Indonesia mencakup jaringan SPBU Shell beserta aktivitas suplai dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).

Energi

Distika Safara Setianda

JAKARTA – Shell Indonesia telah sepakat untuk menjual kepemilikan bisnis SPBU-nya kepada perusahaan patungan antara Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. 

Shell Indonesia yang sebelumnya dimiliki oleh Shell plc (Shell), menegaskan operasional bisnis SPBU Shell akan tetap berjalan normal hingga proses pengalihan kepemilikan yang ditargetkan selesai pada tahun depan.

“Setelah proses pengalihan kepemilikan ini selesai, merek Shell akan tetap berada di Indonesia melalui perjanjian lisensi merek, produk BBM akan dipasok melalui Shell dan pelanggan akan terus memiliki akses untuk menggunakan produk BBM berkualitas tinggi,” tulis manajemen Shell Indonesia, Jumat, 23 Mei 2025.

Pengalihan kepemilikan ini merupakan bagian dari strategi Shell dalam transformasi portofolionya, serta selaras dengan komitmen yang disampaikan dalam ajang Capital Markets Day Shell.

Sebagai informasi, bisnis Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell di Indonesia mencakup jaringan SPBU Shell beserta aktivitas suplai dan distribusi bahan bakar minyak (BBM).

Shell memiliki sekitar 200 SPBU di Indonesia, lebih dari 160 di antaranya dimiliki perusahaan dan terminal di kota Gresik.

Profil Citadel Pacific

Dilansir dari laman resminya, Citadel Pacific Ltd. (CPL) adalah perusahaan induk swasta yang memiliki portofolio beragam dan beroperasi di Filipina, Hong Kong, Makau, Republik Palau, Persemakmuran Kepulauan Mariana Utara, serta Wilayah AS di Guam.

Didirikan pada tahun 1983, Citadel tumbuh melalui akuisisi dan ekspansi organik. Salah satu pencapaian penting di awal perjalanannya adalah pendirian Manila Integrated Airport Services Corporation (MIASCOR), yang terbentuk dari penggabungan lima perusahaan penyedia layanan bandara skala kecil oleh pemerintah Filipina.

CPL dimiliki oleh keluarga Delgado dari Filipina. Kepemilikannya mencakup saham mayoritas di berbagai perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi, ritel, distribusi minyak dan gas, properti komersial dan industri, katering penerbangan, serta layanan tenaga kerja.

Selama bertahun-tahun, perusahaan tumbuh melalui strategi akuisisi, ekspansi alami, serta perpaduan keduanya.

Citadel saat ini memegang lisensi merek Shell di wilayah Guam, Saipan, Republik Palau, Makau, dan Hong Kong. Pada tahun 2012, perusahaan juga mengambil alih seluruh bisnis Liquefied Petroleum Gas (LPG) milik Shell Petroleum Corporation di Filipina, bersama mitra minoritasnya, ITOCHU.

Pada tahun 2010, CPL mengambil alih aset milik Shell Petroleum di wilayah Mikronesia. Dua tahun setelahnya, CPL bersama ITOCHU sebagai mitra minoritas, mengakuisisi seluruh lini bisnis Liquefied Petroleum Gas (LPG) yang dimiliki oleh Pilipinas Shell Petroleum Corporation.

Pada tahun 2021, perusahaan turut mengakuisisi bisnis LPG milik ExxonMobil di Hong Kong dan Makau, yang kini telah berganti nama menjadi IP&E GBA.

Dalam beberapa tahun terakhir, CPL juga mulai merambah sektor energi terbarukan dan infrastruktur digital melalui akuisisi di bidang tenaga surya dan pusat data. Langkah ini mengukuhkan posisi Citadel sebagai pelaku yang siap bersaing di masa depan dalam industri energi dan teknologi.

Profil Sefas Group

Sementara, Sefas Group merupakan perusahaan yang didirikan pada tahun 1997 oleh dua pengusaha asal Indonesia, Herman Soegeng dan Ricky Roesly. Perjalanan bisnisnya dimulai dengan pendirian PT Sefas Pelindotama, yang menjadi distributor resmi pelumas Shell di Indonesia.

Nama Sefas diambil dari kata Yunani cephas yang berarti batu, mempresentasikan nilai-nilai inti dan prinsip etika yang kokoh serta dijadikan landasan utama oleh perusahaan.

Sebagai awal perjalanan Sefas Group, Sefas Pelindotama mencatat pertumbuan yang pesat, bermula dari Kota Balikpapan dan kemudian meluas ke berbagai wilayah strategis yang menjadi pusat industri pertambangan dan sektor lainnya di Kalimantan. 

Sefas Pelindotama memiliki jaringan gudang dan kantor cabang yang tersebar di sejumlah wilayah Kalimantan seperti Balikpapan, Banjarmasin, Samarinda, Berau, dan Tarakan. Selain itu, mereka juga memiliki gudang pendukung di Surabaya dan kantor pusat di Jakarta.

Hingga kini, Sefas memiliki lebih dari 20 kantor dan gudang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.

Salah satu tonggak penting dalam perjalanannya adalah pendirian PT Cahaya Samoedera Bersaudara (Samoedera) pada tahun 2013, yang kini dikenal sebagai distributor pelumas Shell Marine terbesar di dunia, dengan jangkauan layanan ke lebih dari 600 pelabuhan di 40 negara dan dukungan distribusi yang beroperasi 24 jam setiap hari.

Selain itu, Sefas turut berperan dalam distribusi produk kimia otomotif melalui PT Blue Coolant Indonesia, serta memperluas usahanya ke sektor energi ramah lingkungan melalui PT Energi Hijau Samoedra Bersaudara.

Dengan portofolio klien yang mencakup berbagai sektor industri, mulai dari pertambangan hingga konstruksi alat berat, Sefas Pelindotama tidak hanya menawarkan produk berkualitas, tetapi juga menyediakan layanan unggulan yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pelanggan.

Di luar Sefas Pelindotama, Sefas Group juga membawahi beberapa perusahaan lain seperti Sefias Keliantama, Trinina Panutan, dan Blue Coolant Indonesia.