
Profil Ben & Jerry’s yang Pendirinya Ditangkap karena Protes Serangan Gaza
- Salah satu pendiri Ben & Jerry’s, Ben Cohen, ditangkap pada Rabu, 14 Mei 2025, usai melakukan aksi protes terhadap Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Robert F. Kennedy Jr., terkait minimnya bantuan kemanusiaan yang diberikan ke Jalur Gaza.
Dunia
JAKARTA – Salah satu pendiri Ben & Jerry’s, Ben Cohen, ditangkap pada Rabu, 14 Mei 2025, usai melakukan aksi protes terhadap Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Robert F. Kennedy Jr., terkait minimnya bantuan kemanusiaan yang diberikan ke Jalur Gaza.
Cohen, yang dikenal sebagai aktivis dan filantropis senior, melakukan interupsi dalam sidang di Capitol Hill ketika Kennedy Jr. menanggapi pertanyaan dari para anggota legislatif.
“Kongres AS mengirim bom yang membunuh anak-anak di Gaza dan membayarnya dengan pemotongan dana Medicaid,” ujar Cohen dalam sidang tersebut sebelum ditangkap Polisi Capitol.
- Tabungan Fleksibel, Keamanan Maksimal: Cara Krom Bank Merevolusi Keuangan Generasi Digital
- Alfamart Caplok Lawson, Simak Prospek Saham AMRT
- Syarat dan Cara Daftar Pinjaman KUR BRI 2025
Cohen yang berusia 74 tahun keturunan Yahudi tersebut menyatakan ia menyuarakan aspirasi jutaan warga Amerika yang geram atas tragedi kemanusiaan di Gaza, setelah dirinya dipaksa keluar dari sidang Senat AS.
Ia merupakan bagian dari sekelompok demonstran yang mengejutkan Kennedy Jr. dengan menginterupsi sesi kesaksiannya terkait usulan anggaran departemen yang dipimpinnya.
Sambil meneriakkan bahwa, ‘”Kongres membiayai bom yang membunuh anak-anak di Gaza” sementara para legislator memangkas program Medicaid—asuransi kesehatan bagi keluarga berpenghasilan rendah—pengusaha sekaligus dermawan tersebut akhirnya diborgol oleh Polisi Capitol.
Saat digiring keluar, ia menyerukan kepada para senator AS untuk mendesak Israel membuka akses bantuan makanan bagi “anak-anak yang kelaparan.”
Ben & Jerry’s telah memproduksi es krim lezat sejak didirikan oleh dua sahabat masa sekolah, Ben Cohen dan Jerry Greenfield, pada tahun 1978. Sejak awal, tujuan mereka adalah tetap konsisten hingga kini untuk membuat es krim terbaik dengan cara yang sebaik mungkin.
Ben & Jerry’s adalah sebuah “Certified B Corporation” yang sama-sama berkomitmen pada kesejahteraan sosial dan pertumbuhan bisnis, dan mungkin termasuk perusahaan dengan reputasi terbaik di dunia. Mereka merupakan salah satu dari sedikit perusahaan yang meraih skor sempurna dari Human Rights Campaign.
Dilansir dari Vault, sejak awal, Ben & Jerry’s menerapkan apa yang mereka sebut sebagai “double dipping,” yaitu memberikan perhatian yang sama besar pada komunitas dan keuntungan perusahaan.
Selain menyediakan es krim gratis, mereka juga selalu memberikan manfaat terbaik seperti asuransi kesehatan dan cuti melahirkan, serta menjadi pelopor dalam pengakuan dan perlindungan pasangan tanpa memandang gender.
Meski pada tahun 2000 perusahaan ini diakuisisi oleh Unilever, penyedia produk makanan dan perawatan kesehatan asal Inggris, komitmen Ben & Jerry’s terhadap tanggung jawab sosial justru semakin didorong oleh perusahaan induk tersebut, yang memastikan para eksekutif yang ditugaskan ke Ben & Jerry’s memiliki filosofi yang selaras dengan perusahaan es krim ini.
Dengan kurang dari 900 karyawan di seluruh dunia dan hanya satu kantor pusat utama, Ben & Jerry’s sangat selektif dalam proses perekrutannya—dan mereka jujur menyatakan hal ini di halaman “Tips untuk Pelamar” mereka, yang wajib dibaca bagi siapa saja yang ingin bekerja di perusahaan ini.
Namun, meskipun Anda menjadi calon vendor produk beku yang paling ideal sekalipun, Anda mungkin harus bersabar, karena menurut majalah Cosmopolitan pada 2015, tingkat pergantian karyawan di perusahaan ini sangat rendah—sebuah hal yang bisa dimengerti.
Misi yang Progresif
Ben & Jerry’s merupakan produsen es krim superpremium yang visioner, dengan misi tiga pilar yang mencakup nilai-nilai sosial, produk, dan ekonomi yang tertanam dalam setiap aspek bisnis mereka.
Perusahaan yang berbasis di Vermont ini berupaya mewujudkan kesejahteraan yang saling terhubung melalui nilai-nilai sosial, produk, dan ekonomi yang dianutnya. Upaya ini telah menghasilkan berbagai pencapaian penting, termasuk komitmen besar yang dibuat pada tahun 2010 untuk menggunakan bahan baku dari serta mendukung gerakan Fairtrade global.
Langkah ini membuat Ben & Jerry’s mulai menggunakan pisang, kopi, kakao, gula, dan vanila bersertifikat Fairtrade di seluruh operasionalnya di dunia.
Fairtrade berarti para petani menerima harga yang adil atas produk yang mereka hasilkan dan membantu mengatasi akar ketidakadilan sosial—khususnya kemiskinan—dalam rantai pasokan.
Pada tahun 2022, Ben & Jerry’s menjadi perusahaan es krim pertama yang bergabung dengan Tony’s Open Chain. Ini berarti biji kakao yang digunakan dalam produk es krim cokelat mereka dapat dilacak sepenuhnya, demi memberikan keadilan lebih bagi para petani kakao.
Perjalanan Cohen dan Greenfield
Dilansir dari Time, awalnya, Cohen dan Greenfield tidak berencana menjadi pemain utama dalam pasar es krim superpremium. Namun, Cohen kurang berhasil menjual kerajinan tembikannya, dan Greenfield gagal diterima di sekolah kedokteran, sehingga mereka sepakat untuk membuka toko bersama.
Mereka mendirikan perusahaan pada tahun 1977, awalnya berencana membuka toko bagel. Namun, karena biaya mesin untuk membuat bagel terlalu mahal, mereka memilih untuk mengikuti kursus pembuatan es krim seharga US$5 di Penn State (yang juga diikuti oleh para pembuat es krim dari berbagai skala).
Dengan modal US$4.000 dari masing-masing—termasuk bantuan dari ayah Cohen yang membayar setengah dari bagian anaknya—serta pinjaman bank sebesar US$4.000, mereka mulai mengubah sebuah pompa bensin di Burlington agar sesuai dengan kebutuhan mereka.
Keduanya berusia 27 tahun saat membuka toko pada Mei 1978, tepat di awal musim panas. Namun, karena cuaca Vermont yang tidak selalu mendukung toko es krim beku, Ben juga menjual crêpes, sup, dan makanan lainnya, sementara Jerry bertanggung jawab atas es krim.
Pada tahun 1979, mereka memutuskan untuk menghentikan penjualan makanan lain karena es krimnya sukses besar, sedangkan crêpes kurang diminati. Sejak awal, mereka fokus pada es krim dengan rasa yang kuat, bertekstur chunky, dan kreatif.
Seperti yang dikatakan Cohen kepada New York Times pada tahun 1994, “Saya tidak pernah memiliki indera penciuman yang baik, dan jika indera penciumanmu kurang, maka indera perasa juga tidak maksimal.”
“Ketika kami mulai, tantangannya adalah Jerry harus membuat rasa yang bisa saya kenali dengan mata tertutup. Untuk itu, dia harus membuat es krim dengan rasa yang sangat kuat.”
Tidak semua es krim awal mereka sukses, seperti yang diungkap Cohen kepada LIFE pada tahun 1987. “Kami mencoba dan gagal dengan batch pertama Rum Raisin pada 1977. Teksturnya seperti karet. Saat kamu memasukkan sendok, sendoknya tersangkut.” Namun, mereka berhasil memperbaiki masalah tersebut.
Resep untuk Kebahagiaan dan Keadilan
Ben dan Jerry merasa menjadi pemilik bisnis tidaklah menyenangkan jika harus mengikuti model umum yang mengutamakan keuntungan dengan mengorbankan orang lain.
Sebaliknya, mereka ingin menjalankan perusahaan dengan cara yang unik—menggabungkan kebahagiaan dan keadilan dengan membuat es krim terenak sambil memanfaatkan bisnis untuk memberi dampak positif bagi dunia. Pada tahun 1978, pendekatan ini dianggap revolusioner dan penuh visi.
Resep mereka pun menjadi perpaduan menyenangkan dari bahan-bahan yang diperoleh secara bertanggung jawab—seperti susu dan krim segar dari Vermont, serta berbagai isian tebal dan berputar yang mereka pilih sesuai selera hari itu. Semua itu dipadukan dengan semangat keadilan sosial untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap isu-isu yang mereka perjuangkan.
Ben dan Jerry berhasil melewati tahun pertama mereka, termasuk salah satu musim dingin paling ekstrem dalam sejarah Vermont. Sebagai bentuk terima kasih kepada pelanggan, mereka mencetuskan acara tahunan Free Cone Day pada tahun 1979. Seiring waktu, saat es krim dalam kemasan mulai banyak dijual di toko-toko, semakin banyak orang mengenal dan menikmati cita rasa khas dari Ben & Jerry’s.
Melangkah ke Kancah Global
Pada tahun 1986, Ben dan Jerry membuka pabrik pertama mereka di Waterbury, Vermont. Hingga akhir dekade 1980-an, mereka telah memiliki lebih dari 80 toko Scoop Shop yang tersebar di 18 negara bagian di Amerika Serikat.
Pada tahun 1988, kedua sahabat ini memutuskan untuk merumuskan keyakinan mereka secara tertulis dengan membuat pernyataan misi tiga bagian yang hingga kini masih menjadi pedoman perusahaan.
Pada dekade berikutnya, Ben & Jerry’s mulai merambah pasar internasional, hadir di Inggris pada tahun 1994, kemudian di Irlandia pada tahun 2000, dan segera menyusul ke berbagai negara di Eropa, Australia, Selandia Baru, serta Asia.
Pada tahun 2000, perusahaan ini diakuisisi oleh Unilever, sehingga penggemar Ben & Jerry’s dapat menikmati es krim mereka yang lezat di 42 negara di seluruh dunia.
Dilansie dari BBC, kesepakatan merger tersebut menciptakan dewan independen yang bertugas menjaga nilai-nilai dan misi Ben & Jerry’s.
Namun, hubungan antara Unilever dan Ben & Jerry’s telah tegang selama beberapa waktu. Ketegangan memuncak pada tahun 2021 saat Ben & Jerry’s mengumumkan penghentian penjualan produknya di wilayah Tepi Barat.
Saat ini, kedua perusahaan tengah terlibat dalam sengketa hukum.
Menanggapi permintaan komentar, juru bicara Unilever mengatakan kepada BBC News. “Ben Cohen menyuarakan pendapatnya sebagai warga negara yang aktif dalam isu-isu yang ia anggap penting secara pribadi. Tindakannya dilakukan atas nama pribadi, bukan mewakili Ben & Jerry’s maupun Unilever.”
Pada bulan Maret, Ben & Jerry’s menggugat Unilever karena diduga memberhentikan CEO David Stever akibat perbedaan pandangan terkait kampanye politik merek tersebut.
Kala itu, juru bicara Unilever menyatakan pihaknya kecewa karena percakapan internal mengenai karier seorang karyawan dipublikasikan.
Perselisihan ini semakin memanas selama setahun terakhir, terutama setelah Ben & Jerry’s secara terbuka mendukung seruan gencatan senjata di Gaza.
Kreasi yang Inovatif
Selama bertahun-tahun, Ben & Jerry’s telah dikenal sebagai perusahaan yang penuh semangat dan memiliki pendekatan bisnis yang unik serta kreatif.
Hal ini tercermin dalam rasa ikonik mereka seperti Chocolate Chip Cookie Dough dan Chocolate Fudge Brownie; varian es krim yang mengusung nilai-nilai khusus dengan misi tertentu, seperti Colin Kaepernick’s Change the Whirled dan Justice ReMix’d; serta nama-nama rasa yang khas seperti Phish Food dan Karamel Sutra yang sudah akrab dan disukai oleh para penggemarnya.
Mendorong Inovasi dalam Kenikmatan
- Bertambah Mahal Rp25.000, Cek Daftar Lengkap Harga Emas di Sini
- Harga Sembako di DKI Jakarta Jumat, 16 Mei 2025, Bawang Merah Naik, Beras IR. III (IR 64) Turun
- Saham PGEO hingga GOTO Menguat Paling Kencang di LQ45
Sebagai pelopor sejati dalam dunia es krim, Ben & Jerry’s terus mengembangkan variasi rasa mereka.
Ini termasuk lini Cores yang menampilkan bahan favorit penggemar di tengah es krim, seperti Chocolate Cookie Core; Topped, es krim sundae yang siap disantap dengan topping cokelat yang menggoda dalam kemasan pint; dan yang terbaru, versi Non-Dairy Ben & Jerry’s yang paling creamy dengan basis oat yang kaya dan lezat.