
PLN Rombak Direksi, Gimana Peluang Karier Hijau untuk Gen Z?
- RUPSLB yang digelar di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu,18 Juni 2025 itu dimulai sejak pukul 16.30 WIB. Berdasarkan hasil RUPSLB, Direktur Utama PLN masih dijabat Darmawan Prasodjo.
Tren Ekbis
JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT PLN (Persero) merombak jajaran direksi dan komisaris Perseroan.
RUPSLB yang digelar di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Rabu,18 Juni 2025 itu dimulai sejak pukul 16.30 WIB. Berdasarkan hasil RUPSLB, Direktur Utama PLN masih dijabat Darmawan Prasodjo.
Sementara itu, terdapat penunjukan tiga direksi baru. Pertama, Edwin Nugraha Putra sebagai direktur transmisi dan perencanaan sistem. Edwin menggantikan Evy Haryadi yang kini menjabat sebagai direktur teknologi, engineering dan keberlanjutan.
- Info Saham Hari Ini: IHSG Tertahan di Level Kritis, Cermati Peluang ADMR hingga GOTO
- Dirjen Bea Cukai Djaka Diharapkan Terapkan Moratorium Kenaikan Cukai Rokok 3 Tahun Demi Optimalkan Penerimaan Negara
- LQ45 Hari Ini Dibuka Melemah Tipis, MEDC dan AMMN Malah Melejit
Kedua, Rizal Calvary Marimbo ditunjuk sebagai direktur manajemen pembangkitan menggantikan Adi Lumakso. Kini, Adi Lumakso menjabat sebagai direktur manajemen risiko.
Ketiga, Arsyadany Ghana Akmalaputri yang ditunjuk sebagai direktur distribusi menggantikan Adi Priyanto yang saat ini menjabat sebagai direktur retail dan niaga.
Susunan Komisaris Baru PLN
1. Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
2. Suahasil Nazara sebagai Wakil Komisaris Utama
3. Aminuddin Ma’ruf sebagai Komisaris
4. Dadan Kusdiana sebagai Komisaris
5. Jisman Parada Hutajulu sebagai Komisaris
6. Bambang Eko Suhariyanto sebagai Komisaris
7. Yazid Fanani sebagai Komisaris Independen
8. Mutanto Juwono sebagai Komisaris Independen
9. Andi Arief sebagai Komisaris Independen
10. Ali Masykur Musa sebagai Komisaris Independen
Susunan Direksi Baru PLN
1. Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama
2. Edwin Nugraha Putra sebagai Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem
3. Evy Haryadi sebagai Direktur Teknologi, Engineering dan Keberlanjutan
4. Adi Priyanto sebagai Direktur Retail dan Niaga
5. Sinthya Roesly sebagai Direktur Keuangan
6. Rizal Calvary Marimbo sebagai Direktur Manajemen Pembangkitan
7. Suroso Isnandar sebagai Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan
8. Arsyadany Ghana Akmalaputri sebagai Direktur Distribusi
9. Adi Lumakso sebagai Direktur Manajemen Risiko
10. Hartanto Wibowo sebagai Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis
11. Yusuf Didi Setiarto sebagai Direktur Legal dan Manajemen Human Capital
Transisi Energi PLN
Menurut data PLN dan laporan industri terbaru, perusahaan listrik negara kini menuntaskan berbagai transisi mendalam pertama membatalkan rencana PLTU baru sebesar 13 GW dan menggantinya dengan peningkatan porsi EBT hingga 51,6% dalam RUPTL 2021–2030.
Dari sisi Indonesia Power, anak usaha PLN, sudah mengoperasikan proyek “Hijaunesia” berupa 12 PLTS dan 1 PLTB dengan kapasitas total 1.055 MW sejak 2023.
Selain itu, PLN turut mengembangkan program co-firing biomassa dan uji coba cofiring hidrogen/amonia di berbagai unit pembangkit guna menekan emisi karbon.
Direktur Utama Darmawan Prasodjo menegaskan transisi energi menuntut inovasi baru—seperti integrasi baterai untuk energi intermiten yang bukan hanya dilakukan generasi berusia 50–60 tahun, tapi oleh milenial. Ini kata dia membuka peluang kuat bagi generasi muda dalam R&D, teknologi smart grid, dan solusi penyimpanan energi.
Meski optimisme tinggi, proyek EBT di Tanah Air masih menghadapi kendala seperti kebutuhan investasi upfront besar, ketidaksesuaian lokasi pembangkit, dan keterbatasan regulasi infrastruktur banding ke kawasan maju. Namun, arah kebijakan PLN sekarang mulai menjawab tantangan tersebut lewat digitalisasi dan kolaborasi internasional.
Peluang Karier Hijau untuk Generasi Muda
Terbaru, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 2025-2034 pada tanggal 26 Mei 2025.
Implementasi dari rencana penyediaan usaha tenaga listrik ini diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi perekonomian, salah satunya dengan menciptakan lebih dari 1,7 juta lapangan kerja baru.
Peluang ini tersebar di berbagai tahap proyek, mulai dari perencanaan, konstruksi, hingga operasional, termasuk sektor manufaktur pendukung. EBT menjadi kontributor utama serapan tenaga kerja, sejalan dengan arah transisi menuju sistem energi yang lebih ramah lingkungan.
Menurut data yang ada, terdapat 3.764 jenis pekerjaan di sektor ESDM. Dari jumlah tersebut, 79% berada di sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE), 14% di sektor minyak dan gas bumi (migas), serta 7% di sektor geologi, mineral, dan batubara (geominerba). Namun, masih ada sekitar 487 jenis pekerjaan yang belum banyak dikenal.
Lalu di sektor KEBTKE menyumbang mayoritas pekerjaan hijau yang tercipta. Sebanyak 58% okupasi diisi dari sektor KEBTKE menunjukkan arah strategis pengembangan EBT sebagai focal point transisi energi di Indonesia.
Sub-sektor Migas dan Geominerba, ada 24% okupasi diisi dari sektor “Fosil” dengan fokus utama terkait teknologi rendah emisi dan pertambangan berkelanjutan.