Kawasan PT Chandra Asri - Panji 2.jpg
Tren Pasar

Pesta Saham CDIA Usai? Harga Anjlok di Tengah Sinyal Pasar Nego

  • Harga saham CDIA akhirnya terkoreksi. Apa arti sinyal dari transaksi jumbo di pasar nego & bagaimana investor ritel harus menyikapinya?

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA, TRENASIA.ID – Reli gila-gilaan saham PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang seolah tak terbendung akhirnya menunjukkan tanda-tanda berhenti. Untuk pertama kalinya sejak IPO, saham emiten milik Prajogo Pangestu ini mengalami tekanan jual yang sangat signifikan.

Hingga perdagangan sesi kedua FCA pukul 11.00 WIB hari ini, Rabu, 30 Juli 2025, saham CDIA terpantau anjlok -6,56% ke level Rp1.710. Pelemahan ini terjadi setelah sehari sebelumnya saham ini bergerak stagnan, seolah kehilangan tenaga.

Koreksi tajam di Papan Pemantauan Khusus ini terjadi bersamaan dengan munculnya kabar transaksi jumbo di pasar negosiasi. Lantas, apakah ini akhir dari pesta saham CDIA? Mari kita bedah lima poin pentingnya.

1. Mengingat Kembali Reli Fantastisnya

Sebelum terkoreksi hari ini, saham CDIA mencatatkan reli yang luar biasa dan hampir tidak masuk akal. Sejak IPO di harga Rp190, saham ini terbang lebih dari 700% dan terus-menerus ditutup ARA, menciptakan euforia besar di kalangan para trader.

Ledakan harga ini membuat kapitalisasi pasarnya meroket dari Rp24 triliun menjadi lebih dari Rp200 triliun. Laju kencang inilah yang menjadi konteks penting di balik aksi ambil untung yang akhirnya terjadi pada hari ini.

2. Reli Berakhir: Tekanan Jual di Sesi Lelang FCA

Euforia saham CDIA resmi terhenti pada perdagangan hari ini. Hingga sesi lelang kedua yang berakhir pukul 11.00 WIB, saham ini anjlok -6,56% ke Rp1.710. Ini adalah tekanan jual signifikan pertama sejak reli pasca-IPO-nya.

Meskipun harganya turun, aktivitas transaksi di dalam sistem FCA ini tetap sangat tinggi. Hingga menjelang siang, nilai transaksinya sudah menembus Rp93,14 miliar, menunjukkan banyak investor yang aktif melakukan jual dan beli di tengah pelemahan.

3. Sinyal dari Pasar Nego: Transaksi Jumbo di Harga Bawah

Di saat harga di pasar reguler terkoreksi, sebuah aktivitas menarik justru terjadi di pasar negosiasi pada Selasa, 29 Juli 2025. Tercatat ada transaksi jumbo sebanyak 2,5 juta lot saham CDIA senilai total Rp231,2 miliar di pasar 'belakang layar' ini.

Harga rata-rata dari transaksi tersebut hanya Rp932 per saham, jauh di bawah harga pasar reguler. Meskipun tidak berdampak langsung, ini bisa menjadi sinyal informasi bahwa ada investor besar yang bersedia melepas sahamnya di harga tersebut.

4. Konteks Aksi Borong Para Petinggi

Pelemahan ini memberikan konteks baru terhadap aksi borong yang dilakukan para petingginya pekan lalu. Sebagai pengingat, komisaris dan dua direktur CDIA tercatat membeli saham di harga rata-rata Rp800 per lembar pada 17-18 Juli.

Artinya, meskipun harga saat ini turun ke Rp1.710, posisi para 'orang dalam' ini masih untung lebih dari 100%. Bahkan, harga transaksi di pasar nego (Rp932) pun masih tercatat berada di atas harga beli rata-rata mereka.

5. Apa Artinya Ini Bagi Investor Ritel?

Bagi investor ritel, pelemahan signifikan setelah reli panjang adalah sinyal peringatan yang sangat jelas. Ini menandakan bahwa tekanan jual telah mengambil alih kendali dari euforia beli, dan tren kenaikan harga yang kuat sebelumnya telah patah.

Munculnya transaksi jumbo di pasar negosiasi dengan harga lebih rendah, meskipun tidak berdampak langsung, menjadi informasi tambahan yang perlu diwaspadai. Ini bisa mengindikasikan adanya realisasi keuntungan dari investor skala besar yang memicu sentimen jual di pasar reguler.