Aktifitas Bursa Saham - Panji 4.jpg
Tren Pasar

Pesta Cuan dan Tangis Investor: Inilah Kinerja Emiten IPO 2025

  • Pasar IPO 2025 menghadirkan pesta cuan sekaligus tangis bagi investor. Siapa saja saham yang sukses besar dan mana yang gagal total?

Tren Pasar

Alvin Bagaskara

JAKARTA – Tahun 2025 menjadi panggung yang sangat ramai bagi para pendatang baru di Bursa Efek Indonesia. Tercatat per Agustus ini, telah ada 22 perusahaan yang sukses menggelar Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) untuk mencari dana segar dari publik dan melantai di bursa.

Namun, berinvestasi di saham IPO terbukti seperti pedang bermata dua. Ada yang berhasil memberikan keuntungan fantastis hingga ribuan persen, namun tidak sedikit pula yang justru membuat investornya merugi besar sejak hari pertama.

Lantas, siapa saja yang menjadi juara cuan dan siapa yang paling boncos dari deretan saham IPO sepanjang Januari hingga awal Agustus 2025? Dan siapa saja calon emiten baru yang sedang mengantre? Mari kita bedah rapor lengkapnya.

1. Para Bintang IPO: Dominasi Konglomerat dan Nama Besar

Panggung utama para juara IPO 2025 jelas dikuasai oleh PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) yang meroket +1.410% dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) yang terbang +794%. Uniknya kedua emiten tersebut baru melantai sebulan lalu dan didukung konglomerat ternama.

Saham COIN yang bergerak sebagai holding bursa kripto Indonesia diketahui terafiliasi dengan Andrew Hidayat, sementara CDIA merupakan bagian dari gurita bisnis Prajogo Pangestu. Keduanya menunjukkan betapa kuatnya sentimen pasar terhadap emiten-emiten yang didukung oleh nama besar di belakangnya.

Di posisi ketiga, ada PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), yang naik +517% sejak IPO pada awal tahun ini. Nah, emiten yang bergerak di bidang minyak dan gas juga terafiliasi oleh konglomerat Happy Hapsoro (suami Puan Maharani). 

Kisah sukses lainnya datang dari PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) yang melesat +134%, didukung oleh tokoh publik Merry Riana dan Hermanto Tanoko, crazy rich Surabaya. Selain itu, ada nama Djoko Susanto, pemilik Alfamart yang meng-IPO-kan PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) dan Sugianto Kusuma (Aguan) yang membawa PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), dengan kinerja naik lumayan kencang sejak listing. 

2. Sisi Lain Medali: Saham yang Membuat Investor Merugi

Namun, tidak semua kisah IPO berakhir bahagia. Di sisi lain, ada deretan saham yang justru 'zonk' dan membuat investornya merugi. PT Raja Roti Cemerlang Tbk (BRRC) menjadi yang paling 'boncos' dengan anjlok sedalam -64,29% dari harga perdananya.

Nasib serupa dialami oleh PT Jantra Grupo Indonesia Tbk (KAQI) yang turun -57,63% dan PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX) yang juga amblas -55,75%. Keduanya membuat investor kehilangan lebih dari separuh modal awal mereka.

Melengkapi daftar lima besar, ada PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) yang terkoreksi -43,94% dan PT Prima Multi Usaha Indonesia (PMUI) yang turun -34,44%. Ini menjadi pengingat akan risiko besar di balik euforia saham IPO. Yang menarik, dari emiten yang boncos sejak listing, pengendalinya tidak dikenal oleh publik luas.

3. Menanti Gelombang Berikutnya: Siapa Calon Emiten Baru?

Setelah euforia di bulan Juli, pasar kini menanti siapa calon emiten baru yang akan meramaikan bursa di sisa tahun 2025. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia per awal Agustus, saat ini terdapat empat perusahaan yang sedang berada dalam antrean (pipeline).

Keempat calon emiten ini berasal dari sektor yang beragam. Dua perusahaan berasal dari sektor Material Dasar, satu dari sektor Kesehatan, dan satu lagi dari sektor Transportasi & Logistik. Dari keempatnya, tiga di antaranya merupakan perusahaan dengan skala aset besar.

Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, memastikan bahwa salah satu perusahaan dari grup konglomerasi akan menggelar penawaran umum perdana saham (IPO) pada semester II-2025. Meskipun begitu, ia belum mengungkapkan identitas perusahaan tersebut. 

Sementara itu, rumor di pasar menyebutkan beberapa nama besar yang berpotensi melantai, di antaranya adalah PT Pertamina International Shipping, PT Pertamina Hulu Energi, Grup Orang Tua, Blu by BCA, Superbank, dan Griya Idola anak usaha BRPT. 

.4. Pelajaran Bagi Investor IPO

Rapor IPO 2025 ini memberikan pelajaran yang sangat jelas: investasi di saham IPO adalah aktivitas berisiko sangat tinggi (high-risk, high-reward). Keterkaitan dengan nama besar bisa menjadi sentimen positif, namun tidak menjadi jaminan mutlak atas kenaikan harga.

Kunci utamanya adalah riset mendalam (due diligence). Jangan hanya ikut-ikutan tren atau FOMO. Pelajari model bisnis perusahaan, valuasi yang ditawarkan, dan untuk apa dana IPO tersebut akan digunakan sebelum Anda memutuskan untuk berinvestasi.

Selain itu, diversifikasi adalah strategi yang bijak. Daripada menempatkan semua modal di satu saham IPO yang belum teruji, lebih baik menyebarkannya ke beberapa saham atau instrumen lain untuk mengurangi risiko kerugian total.

5. Rapor 22 Emiten IPO Tahun Ini 

Nah, berikut ini adalah rapor lengkap yang dihimpun oleh TrenAsia.id dari 22 emiten yang telah melantai di bursa sejak awal tahun. Adapun data pergerakan harga saham di bawah ini mengacu pada penutupan perdagangan Rabu, 6 Agustus 2025.

Sumber Data: Bursa Efek Indonesia