20944141.jpg
Perbankan

Performa Pembiayaan Bank, Multifinance, dan Fintech Maret 2025: Siapa Paling Unggul?

  • Per Maret 2025, total penyaluran kredit sektor perbankan tumbuh 9,16% secara tahunan (yoy), mencapai Rp7.908,42 triliun. Kredit investasi menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,36% yoy, disusul oleh kredit konsumsi (9,32% yoy) dan kredit modal kerja (6,51% yoy).

Perbankan

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Industri jasa keuangan Indonesia menunjukkan performa yang relatif stabil dalam penyaluran kredit dan pembiayaan pada Maret 2025. Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejumlah sektor seperti perbankan, perusahaan pembiayaan (multifinance), fintech peer to peer (P2P) lending, hingga layanan Buy Now Pay Later (BNPL) mencatat pertumbuhan pembiayaan positif di tengah upaya menjaga kualitas kredit. 

Artikel ini akan mengulas dan membandingkan performa empat sektor utama tersebut dari dua aspek penting: pertumbuhan penyaluran kredit/pembiayaan dan tingkat pembiayaan macet.

1. Pertumbuhan Penyaluran Kredit dan Pembiayaan

Perbankan

Per Maret 2025, total penyaluran kredit sektor perbankan tumbuh 9,16% secara tahunan (yoy), mencapai Rp7.908,42 triliun. Kredit investasi menjadi pendorong utama dengan pertumbuhan tertinggi sebesar 13,36% yoy, disusul oleh kredit konsumsi (9,32% yoy) dan kredit modal kerja (6,51% yoy).

Perusahaan Pembiayaan (Multifinance)

Piutang pembiayaan perusahaan pembiayaan tumbuh 4,6% yoy, menjadi Rp510,97 triliun. Pembiayaan modal kerja tercatat menjadi penopang utama dengan pertumbuhan 11,07% yoy.

Fintech Peer to Peer (P2P) Lending

Fintech lending mencatat lonjakan pembiayaan tertinggi, yakni tumbuh 28,72% yoy, dengan total outstanding sebesar Rp80,02 triliun pada Maret 2025.

Buy Now Pay Later (BNPL)

Pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan tumbuh signifikan sebesar 39,3% yoy, mencapai Rp8,22 triliun, meskipun mengalami penurunan dari bulan sebelumnya (Februari: 59,1% yoy).

2. Tingkat Kredit/Pembiayaan Macet (NPL/NPF/TWP90)

Perbankan

Kualitas kredit di perbankan tetap terjaga:

  • NPL gross: 2,17% (menurun dari Februari 2,22%)
  • NPL net: 0,80% (turun tipis dari Februari 0,81%)

Perusahaan Pembiayaan

Multifinance juga mencatat perbaikan:

  • NPF gross: 2,71% (turun dari Februari 2,87%)
  • NPF net: 0,80% (turun dari Februari 0,92%)

Fintech P2P Lending

Meskipun tumbuh pesat, sektor ini menunjukkan risiko macet yang relatif stabil:

  • TWP90 (kredit macet di atas 90 hari): 2,77% (turun tipis dari Februari 2,78%)

BNPL

Sektor BNPL masih mencatat tingkat pembiayaan macet yang relatif tinggi:

  • NPF gross: 3,48% (menurun dari Februari 3,68%)

3. Peringkat Kinerja Berdasarkan Pertumbuhan Kredit dan Kualitas Pembiayaan

A. Peringkat Berdasarkan Pertumbuhan Kredit/Pembiayaan

  1. BNPL – 39,3% yoy
  2. Fintech P2P Lending – 28,72% yoy
  3. Perbankan – 9,16% yoy
  4. Perusahaan Pembiayaan – 4,6% yoy

B. Peringkat Berdasarkan Kualitas Kredit/Pembiayaan (NPL/NPF/TWP90 Terendah)

  1. Perbankan – NPL net 0,80%
  2. Perusahaan Pembiayaan – NPF net 0,80%
  3. Fintech P2P Lending – TWP90 2,77%
  4. BNPL – NPF gross 3,48%

4. Kesimpulan

Secara umum, perbankan tetap menjadi sektor dengan performa paling stabil dan sehat jika dilihat dari keseimbangan antara pertumbuhan dan kualitas kredit. Fintech P2P lending dan BNPL menonjol dari sisi pertumbuhan tertinggi, namun memiliki risiko pembiayaan macet yang lebih tinggi dibandingkan perbankan dan multifinance.

Sementara itu, sektor perusahaan pembiayaan mencatat perbaikan dari sisi risiko kredit, meskipun pertumbuhan pembiayaannya relatif lebih rendah. Adanya penurunan rasio NPF baik gross maupun net menunjukkan adanya upaya serius dalam menjaga kualitas aset.

Berikut rangkuman performa tiap sektor berdasarkan dua indikator utama:

SektorPertumbuhan Kredit/Pembiayaan (yoy)Rasio Macet (NPL/NPF/TWP90)
BNPL39,3%3,48% (NPF gross)
Fintech P2P Lending28,72%2,77% (TWP90)
Perbankan9,16%2,17% (NPL gross) / 0,80% net
Perusahaan Pembiayaan4,6%2,71% (NPF gross) / 0,80% net