Changpeng_Zhao_in_2022.jpg
Tren Inspirasi

Pendiri Binance: Jangan Jadikan Kripto Jalan Pintas untuk Cepat Kaya

  • Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kripto menjelma menjadi magnet yang kuat bagi mereka yang ingin menggandakan kekayaan dalam waktu singkat. Lompatan harga Bitcoin dari ratusan dolar menjadi puluhan ribu dolar menjadi inspirasi sekaligus ilusi.

Tren Inspirasi

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - “If you want to get rich quick, don't touch (and blame) crypto.” Kalimat tajam itu keluar dari akun pribadi Changpeng Zhao, pria yang lebih dikenal dengan inisial CZ, pendiri Binance sekaligus salah satu figur paling disegani dalam industri aset digital global. 

Cuitan tersebut dengan cepat menyebar di kalangan investor dan komunitas kripto, menjadi semacam tamparan keras bagi mereka yang selama ini menganggap kripto sebagai jalan pintas menuju kebebasan finansial.

Tapi, apa sebenarnya yang ingin disampaikan CZ dengan pernyataan tersebut? Dan mengapa ia merasa perlu memperingatkan dunia akan bahaya di balik pola pikir "cepat kaya dari kripto"? Mari kita telusuri lebih dalam.

Siapa Changpeng Zhao?

Untuk memahami bobot dari pernyataan tersebut, kita perlu mengenal siapa sebenarnya CZ. Ia bukanlah sosok yang baru kemarin sore masuk ke dunia kripto. CZ adalah pendiri Binance, platform perdagangan kripto terbesar di dunia berdasarkan volume transaksi. 

Di masa puncaknya, Binance memproses transaksi senilai miliaran dolar setiap harinya dan menjadi gerbang utama bagi jutaan orang di seluruh dunia untuk membeli dan menjual aset digital.

Meski kini ia tak lagi menjabat sebagai CEO setelah menghadapi tekanan regulasi di Amerika Serikat, CZ tetap menjadi figur sentral dalam diskursus seputar masa depan teknologi blockchain dan aset digital. Ia dihormati bukan hanya karena kekayaannya, tapi juga karena pandangan-pandangannya yang kerap realistis dan membumi.

Budaya “Cepat Kaya” yang Menyesatkan

Dalam beberapa tahun terakhir, dunia kripto menjelma menjadi magnet yang kuat bagi mereka yang ingin menggandakan kekayaan dalam waktu singkat. Lompatan harga Bitcoin dari ratusan dolar menjadi puluhan ribu dolar menjadi inspirasi sekaligus ilusi.

Media sosial pun memainkan peran besar. Di TikTok, Instagram, hingga YouTube, kita disuguhkan konten-konten yang menampilkan gaya hidup mewah dari hasil "cuan kripto"—mobil sport, vila pribadi, dan liburan mewah yang tampak mudah diraih hanya dengan satu klik beli. Padahal, kenyataan di balik layar jauh dari semanis itu.

Fakta di Balik Euforia: Riset-Riset yang Mengungkap Realita

Berikut ini adalah beberapa temuan riset yang menunjukkan bahwa kenyataan dunia kripto tidak seindah apa yang dijanjikan para influencer.

1. Mayoritas Trader Justru Rugi

Sebuah studi dari Bank for International Settlements (BIS) tahun 2022 menemukan bahwa mayoritas investor ritel kripto mengalami kerugian. Analisis dilakukan terhadap data lebih dari 95 aplikasi bursa kripto di seluruh dunia, dan hasilnya cukup mencengangkan: lebih dari 80% pengguna mengalami kerugian bersih, bahkan ketika pasar dalam tren naik.

Hanya sekitar 10% yang berhasil mendapatkan keuntungan signifikan—dan itu pun sering kali didorong oleh waktu pembelian yang sangat awal atau strategi investasi jangka panjang yang tidak dimiliki oleh investor pemula.

2. Impulsivitas dan Keinginan Cepat Kaya

Riset lain dari University of Western Australia dalam jurnal Addictive Behaviors (2021) menunjukkan bahwa individu yang impulsif, memiliki kecenderungan berjudi, atau takut ketinggalan tren (FOMO), lebih rentan tertarik pada trading kripto.

Mereka cenderung membeli saat harga sedang tinggi karena tekanan emosional, dan menjual saat panik saat harga turun—strategi yang hampir pasti menyebabkan kerugian.

Baca Juga: Kisah di Balik Lahirnya Binance: Dari Meja Poker Menjadi Raksasa Kripto

3. Media Sosial dan Ilusi Finansial

Survei dari Financial Conduct Authority (FCA) Inggris tahun 2021 menegaskan bahwa sekitar 58% investor muda membeli kripto karena pengaruh media sosial, bukan karena pemahaman terhadap teknologi blockchain atau nilai intrinsik dari aset yang dibeli.

Artinya, banyak orang masuk ke dunia kripto bukan karena tahu, tetapi karena "ikut-ikutan".

Mereka yang Berhasil: Bukan Karena Instan

Benar, kita memang bisa menemukan beberapa kisah sukses di dunia kripto. Tapi mari kita lihat lebih dekat:

  • Erik Finman, misalnya, menjadi jutawan sebelum usia 20 tahun setelah membeli Bitcoin seharga US$1.000 saat berusia 12 tahun.
  • Vitalik Buterin, pendiri Ethereum, adalah sosok visioner yang menciptakan ekosistem blockchain baru, bukan sekadar membeli dan menjual koin.

Kesamaan dari mereka? Masuk lebih awal, punya pemahaman mendalam, dan berani mengambil risiko yang diperhitungkan. Bukan ikut-ikutan setelah viral di TikTok.

Literasi Keuangan: Benteng Terbaik Hadapi Risiko Kripto

Data dari Chainalysis (2023) menunjukkan bahwa negara dengan tingkat literasi keuangan tinggi cenderung memiliki lebih sedikit kasus penipuan atau kerugian ekstrem dalam dunia kripto. Ini menjadi sinyal kuat bahwa edukasi dan pemahaman adalah kunci.

Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bappebti pun telah berulang kali mengingatkan masyarakat untuk tidak berinvestasi di kripto tanpa memahami risikonya. Bappebti bahkan mewajibkan setiap platform perdagangan kripto untuk menyediakan edukasi dasar bagi para calon investor.

Kripto Bukan Jalan Pintas

Apa yang disampaikan Changpeng Zhao seharusnya jadi refleksi mendalam bagi siapa pun yang tertarik masuk ke dunia kripto. Ini bukan kasino digital tempat kita bisa menaruh uang dan berharap keluar sebagai jutawan. Kripto adalah teknologi baru yang kompleks, penuh potensi namun juga penuh jebakan bagi mereka yang tidak siap.

Jika Anda ingin membangun kekayaan dari kripto, pendekatannya bukan spekulasi semalam. Melainkan:

  • Memahami apa itu blockchain
  • Mempelajari proyek yang ingin Anda beli
  • Membangun strategi jangka panjang
  • Menerima risiko sebagai bagian dari proses

Seperti yang diingatkan CZ: “If you want to get rich quick, don't touch (and blame) crypto.” Lebih baik lambat tapi selamat, daripada cepat tapi tamat.