
Naikkan Harga IPO, Airbnb Targetkan Valuasi US$42 Miliar
JAKARTA – Airbnb menaikkan kisaran harga untuk penawaran umum perdana pada pekan ini menjadi US$56 hingga US$60 per saham. Sebelumnya, perusahaan sewa rumah itu berencana menjual seharga US$44 sampai US$ 50. Ini berarti, kenaikan rentang harga bawah sebesar 27% dan harta atas 20%. Dilansir dari Business Insider, Airbnb berniat menjual 50 juta saham melalui penawaran […]
JAKARTA – Airbnb menaikkan kisaran harga untuk penawaran umum perdana pada pekan ini menjadi US$56 hingga US$60 per saham.
Sebelumnya, perusahaan sewa rumah itu berencana menjual seharga US$44 sampai US$ 50. Ini berarti, kenaikan rentang harga bawah sebesar 27% dan harta atas 20%.
Dilansir dari Business Insider, Airbnb berniat menjual 50 juta saham melalui penawaran umum yang dijadwalkan pada Kamis, 10 Desember 2020 di Nasdaq dengan ticker ABNB. Maka, dana yang akan dikumpulkannya bisa mencapai US$3 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Dengan angka itu, perusahaan akan memiliki valuasi terdilusi penuh sebesar US$42 miliar, mencakup sekuritas seperti opsi dan unit saham terbatas. Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group bertindak sebagai penjamin emisi utama.
Sebelumnya, perusahaan pengiriman makanan DoorDash juga menaikkan kisaran harga IPO pada minggu lalu. Perusahaan yang berbasis di San Francisco itu berencana melepas 33 juta saham dengan harga US$90 hingga US$95 per saham, naik dari target US$75 sampai US$85 per saham.
Hanya dari dua perusahaan rintisan saja, yakni Airbnb dan DoorDash, total dana yang berpotensi dikumpulkan sekira US$6,2 miliar pada batas atas harga IPO. Nilai ini akan mendorong volume IPO pada Desember 2020 melampaui rekor US$8,3 miliar yang dicetak pada 2001 dan 2003.