
Mundur, Ukraina Gagal Rebut Desa Penting di Tepi Dnipro
- Sebagian besar posisi utama pasukan Ukraina di desa Krinky hancur sia-sia akibat tembakan musuh yang intens dan berkepanjangan.
Dunia
JAKARTA- Pertempuran untuk Krynky, desa nelayan di Oblast Kherson yang diduduki Rusia mungkin akan segera berakhir. Ukraina dilaporkan mundur dari desa strategis tersebut.
Perebutan di desa nelayan kecil Krynky telah berkecamuk sejak Oktober 2023 dengan kerugian besar di kedua belah pihak. Desa ini terletak 30 km di sebelah barat Kota Kherson dan 2 km di sebelah selatan Sungai Dnipro di Oblast Kherson yang diduduki Rusia.
Ini adalah bagian dari upaya yang lebih besar di seberang Sungai Dnipro dan pulau-pulaunya untuk mengikat pasukan dan sumber daya Rusia. Dan secara teori berpotensi merebut kembali sisa wilayah Kherson. Dari sana pasukan Ukraina dapat bergerak ke selatan menuju Krimea yang diduduki.
Akan tetapi cukup sulit untuk bergerak secara massal melintasi dataran terbuka dengan banyak ruang untuk bermanuver dan medan yang lebih cocok untuk kendaraan berat. Menyeberangi bentangan Sungai Dnipro sepanjang sepertiga mil dan kemudian menerobos daerah rawa yang dipenuhi vegetasi di sekitar desa dengan kekuatan besar akan terbukti hampir mustahil. Ini mengingat kehadiran artileri dan drone Rusia yang akan menghancurkan setiap upaya penyeberangan berskala besar.
- Jadwal Rilis Laporan Keuangan Big Banks Semester I-2024, Catat Tanggalnya
- Ponakan Prabowo Resmi Wamenkeu, Pernah Jadi Wartawan
- Di Tengah Tekanan untuk Mundur, Biden Positif COVID-19
Sebagai gantinya pertempuran untuk Krynky berubah menjadi pertempuran yang mematikan. Ukuran keberhasilan terbesar bagi Ukraina adalah sejumlah besar pasukan dan peralatan Rusia yang dihancurkan untuk mempertahankan garis pertahanan. Ukraina mengandalkan pasukan Marinir dalam pertempuran ini.

Ada laporan yang meski masih saling bertentangan tentang status pertempuran ini. Tetapi konsensusnya adalah bahwa pertempuran ini kemungkinan tidak akan berlangsung lama lagi.
Pasukan Pertahanan Ukraina Selatan dalam sebuah posting di Facebook mengatakan pasukan mereka terus melaksanakan misi tempur di tepi kiri Dnipro, khususnya di wilayah pemukiman Krynky.
“Namun sebagian besar posisi utama pasukan Ukraina di desa Krinky hancur sia-sia akibat tembakan musuh yang intens dan berkepanjangan,” tulis Pasukan Pertahanan Ukraina Selatan. Perlu ditambahkan bahwa desa tersebut juga praktis hancur total.
Laporan lain menyebutkan bahwa Ukraina menarik diri dari desa berpenduduk 1.000 jiwa sebelum perang itu beberapa minggu lalu. Sebelumnya, media Liga.net, mengutip sumber di Staf Umum Ukraina melaporkan keberangkatan dari Krynky di wilayah Kherson dan Harvest di wilayah Donetsk. “Di kedua pemukiman tersebut, mempertahankan posisi dinilai tidak lagi masuk akal karena kerusakan skala besar. Pasukan Ukraina mundur untuk menyelamatkan nyawa para prajurit,” tulis Liga.net
Ukraina telah membayar harga mahal atas pertempuran Kyrnky. Kantor berita Ukraina Slidstvo melaporkan 788 personel Ukraina resmi hilang di sana antara Oktober 2023 hingga akhir Juni 2024. Pada saat yang sama, jumlah tentara yang meninggal dan jasadnya berhasil dievakuasi mencapai 262 orang.
Saluran Telegram Rybar yang terhubung dengan Kremlin melaporkan Komando Ukraina menggunakan cadangan operasionalnya sendiri dalam bentuk brigade marinir. Namun upaya mereka terbukti gagal.