
MSCI Small Cap Sambut AADI, KPIG, PTRO, RATU, dan TAPG: Ini Sinyal Teknikalnya
- Sejumlah saham seperti AADI, KPIG, PTRO, RATU, dan TAPG resmi masuk MSCI Small Cap Index. Simak analisis sinyal teknikal dan peluang investasinya di tengah euforia pasar.
Tren Pasar
JAKARTA – Sejumlah saham resmi masuk daftar MSCI Small Cap Index, membuatnya masuk radar manajer investasi global. Status baru ini berpotensi menarik aliran dana asing ke Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi pasar akan menguji apakah reli berlanjut atau hanya sebatas efek pengumuman.
Perubahan tersebut akan berlaku setelah penutupan perdagangan 26 Agustus 2025 dan efektif sejak pembukaan pasar 27 Agustus 2025. Situasi ini mengakibatkan euforia awal kerap diikuti fase konsolidasi sebelum tren harga terbentuk jelas, sehingga investor disarankan berhati-hati dalam mengambil keputusan beli maupun jual.
Investment Specialist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nubi Ar, mengingatkan bahwa masuk ke MSCI Small Cap bukan “tiket instan” untuk reli harga. Ia menilai investor harus memperhatikan level teknikal penting agar tidak terjebak volatilitas pasca-pengumuman, apalagi ketika minat beli tinggi tetapi momentum belum terbentuk kuat.
AADI Masih Sideways, Menunggu Breakout
PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) tercatat bergerak sideways sejak April 2025. Level support berada di Rp6.780, sementara resistance di Rp8.000. Pola ini menunjukkan pasar masih menunggu pemicu yang cukup kuat untuk memulai tren baru dan menguji batas harga.
Nubi menilai momentum signifikan akan muncul jika harga mampu menembus Rp7.300 dengan kenaikan volume transaksi. Breakout tersebut membuka peluang penguatan menuju resistance di Rp8.000, yang menjadi target psikologis penting bagi pelaku pasar yang telah lama mengamati pergerakannya.
Ia menambahkan, pola sideways yang panjang sering berakhir dengan pergerakan tajam. Investor yang mengincar AADI perlu bersabar sambil memantau tanda breakout. “Breakout dengan volume besar biasanya menjadi sinyal awal perubahan tren,” kata Nubi dalam penjelasannya dalam tayangan Youtube Mirae Asset Sekuritas pada Jumat, 8 Agustus 2025.
KPIG Overbought, Waspadai Koreksi
PT MNC Land Tbk (KPIG) sempat menguat 26% hingga mencapai Rp224 dua hari sebelum analisis dilakukan. Namun, harga terkoreksi selama dua hari berikutnya dan kini berada di support Rp206, yang diperkuat indikator MA5 serta garis Fibonacci sebagai area pertahanan awal.
Support lanjutan berada di rentang Rp200 hingga Rp184. Jika saham menguat, target resistance selanjutnya di Rp218 dan Rp250. Nubi mencatat indikator RSI baru saja memasuki area overbought, menandakan tren naik kuat namun rawan koreksi sehat demi menjaga kelanjutan momentum.
Indikator MACD KPIG menunjukkan pergerakan ke atas dan berada di area positif. “Bagus sekali untuk pergerakan uptrend, tetapi investor perlu mengantisipasi jeda atau koreksi teknikal sebelum tren naik berlanjut,” ujar Nubi, mengingatkan potensi pergerakan volatil dalam waktu dekat.
PTRO di Area Oversold
PT Petrosea Tbk (PTRO) menembus ke bawah support Rp3.320, yang merupakan level Fibonacci 50%, tiga hari sebelum analisis. Kondisi ini membuat indikator RSI berada di area oversold, yang menurut Nubi menjadi peluang akumulasi menarik bagi investor jangka pendek maupun menengah.
Meski RSI memberi sinyal positif, MACD masih menunjukkan tren turun dan berada di area negatif. Jika pelemahan berlanjut, harga berpotensi menutup gap di Rp3.240 atau bahkan menuju area Rp3.200 yang selaras dengan MA60 sebagai acuan teknikal penting.
Sebaliknya, jika rebound dan menembus Rp3.620, target berikutnya di Rp4.000. “Breakout di Rp3.620 akan mengubah sentimen pasar menjadi positif. Strateginya adalah buy on weakness dengan disiplin cut-loss,” kata Nubi, menegaskan pentingnya pengendalian risiko.
RATU Bertahan di Support Kunci
PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) membentuk pola double bottom meskipun tidak sempurna. Saat ini harga bertahan di support kuat Rp6.900, yang diperkuat oleh garis Fibonacci dan MA60. Level ini menjadi penentu arah tren jangka pendek di tengah tekanan pasar.
Jika gagal bertahan, harga berpotensi turun ke Rp5.000. Namun, jika rebound dari level support, peluang untuk kembali menguji resistance di Rp8.000 terbuka lebar. Volume besar dinilai menjadi konfirmasi penting bagi arah pergerakan berikutnya yang lebih jelas.
Indikator RSI RATU mulai bergerak naik meninggalkan area oversold. Namun, MACD masih berada di area negatif, menunjukkan tren turun belum sepenuhnya berbalik. “Level support ini harus dijaga,” tegas Nubi, memperingatkan potensi koreksi tajam.
TAPG Dukung Fundamental Sektor Sawit
Berbeda dengan saham lainnya, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) dianalisis dari sisi fundamental. Analis Mirae Asset, Adit, menilai kinerja semester I 2025 sangat baik, ditopang prospek positif sektor kelapa sawit yang sejalan dengan stabilnya harga CPO global di level tinggi.
Harga CPO yang bertahan kuat menjadi katalis utama bagi kinerja TAPG. Menurut Adit, kondisi ini membuat saham TAPG tetap menarik bagi investor meskipun tidak didukung sinyal teknikal yang agresif. “Fundamentalnya layak jadi alasan investasi,” katanya.
Ia menyebut TAPG sebagai bintang di sektor kelapa sawit. Prospek bisnis berbasis komoditas sawit dinilai mampu menjaga kinerja positif pada semester berikutnya, seiring tingginya permintaan global yang menopang harga dan pendapatan perusahaan secara konsisten.