<p>Ilustrasi over kredit rumah. / Suratsurat.xyz</p>
Industri

Meski Pandemi, Penyaluran KPR dan KPA Dapat Tumbuh 4,34 Persen Secara Tahunan

  • Bank Indonesia dalam survei harga properti residensial (SHPR) menunjukkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) dapat tumbuh 4,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2021.

Industri

Reza Pahlevi

JAKARTA – Bank Indonesia dalam survei harga properti residensial (SHPR) menunjukkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit pemilikan apartemen (KPA) dapat tumbuh 4,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2021.

Sementara itu, penyaluran KPR dan KPA hanya dapat tumbuh 1,4% secara kuartalan (quarter-to-quarter/qtq). Pertumbuhan ini lebih rendah dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 2,37% (qtq).

“Dari sisi konsumen, fasilitas KPR menjadi preferensi utama sumber pembiayaan dalam pembelian properti residensial dengan pangsa mencapai 73,67% dari total pembiayaan,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Edwin Haryono dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, 28 Mei 2021.

Sementara itu, 18,26% membeli properti residensial menggunakan skema tunai bertahap. Hanya 8,07% yang membeli rumah dengan tunai.

Menurut survei BI tersebut juga, suku bunga KPR dan proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR menjadi salah dua alasan yang membuat penjualan tumbuh properti belum tumbuh maksimal.

Sebanyak 14,17% menjawab suku bunga KPR sebagai salah satu faktor berisiko pembelian properti. Lalu, 11,76% menjawab proporsi uang muka yang tinggi dalam pengajuan KPR.

Penyaluran FLPP anjlok 18,89 persen

Meski penyaluran KPR secara umum meningkat, fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) terkontraksi 18,89% (yoy) pada kuartal I-2021. Pada triwulan sebelumnya, FLPP justru berhasil tumbuh 33,1% (yoy).

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tercatat telah menyalurkan KPR FLPP untuk 21.019 unit rumah dengan nilai Rp2,29 triliun pada kuartal I-2021.

Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan unit rumah terbanyak, yaitu 7.582 unit. Ada pun, dana KPR FLPP yang disalurkan sebesar Rp845,15 miliar.

Selanjutnya, Banten menjadi provinsi kedua dengan unit terbanyak, yaitu 1.546 unit. Penyaluran KPR FLPP untuk Banten sudah mencapai Rp170,95 miliar.

Provinsi ketiga dengan unit terbanyak adalah Jawa Timur dengan 1.356 unit dan penyaluran KPR FLPP senilai Rp139,96 miliar. Selanjutnya, provinsi keempat adalah Sulawesi Selatan dengan 1.199 unit dengan penyaluran Rp131,4 miliar.

Tahun ini, pemerintah menargetkan dapat menyalurkan FLPP untuk 157.500 unit rumah dengan nilai Rp16,6 triliun. Hingga 3 Mei 2021, FLPP sudah tersalurkan untuk 46.947 unit senilai Rp5,1 triliun atau sudah mencapai 29,8% dari target ini. (RCS)