
Mesin Uang AKRA Bekerja? Laba Melejit, Dividen Mengalir, Harga Diramal Naik
- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membagikan dividen interim Rp50 per saham dari laba semester I-2025 sebesar Rp1,18 triliun, dengan dividend yield 3,78% dan potensi capital gain 46%. Investor diminta cermati jadwal cum date 5 Agustus 2025.
Tren Pasar
JAKARTA – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) mengumumkan dividen interim Rp50 per saham dari laba bersih semester I-2025 sebesar Rp1,18 triliun. Kebijakan dengan rasio pembayaran (payout ratio) sebesar 84% ini direspons positif oleh pasar dan mendorong penguatan harga saham perseroan.
Mengacu harga penutupan AKRA kemarin di level Rp1.320 per saham, dividen ini menawarkan estimasi dividend yield sekitar 3,78%. Angka ini menjadi tolok ukur imbal hasil tunai yang cukup menarik bagi investor, di luar potensi kenaikan harga sahamnya di masa mendatang.
Pelaku pasar yang mengincar dividen tersebut perlu memperhatikan jadwal cum date. Tanggal terakhir untuk mendapatkan hak dividen di pasar reguler ini ditetapkan pada 5 Agustus 2025, menjadi tanggal krusial dalam agenda investasi jangka pendek para investor.
Daya tarik saham AKRA tidak hanya datang dari dividen. Potensi capital gain juga menjadi faktor pendorong utama, dengan kenaikan impresif sekitar 46% jika dihitung dari titik terendah pada bulan April 2025 lalu saat harganya masih Rp900.
Untuk simulasi, modal setara 20% UMP DKI Jakarta atau sekitar Rp1.079.000 dapat digunakan. Dengan dana tersebut, seorang investor dapat mengakuisisi 8 lot atau 800 lembar saham AKRA, yang menjadi dasar perhitungan potensi keuntungan dividen.
Dari kepemilikan 800 lembar saham tersebut, investor dalam skenario ini berhak atas dividen tunai sebesar Rp40.000. Keuntungan ini merupakan imbal hasil langsung yang akan diterima sebagai pembagian laba atas kinerja solid perusahaan di paruh pertama tahun ini.
Sementara itu, skenario investor yang masuk sejak April menunjukkan keuntungan berbeda. Kenaikan harga dari Rp900 ke Rp1.320 menghasilkan pertumbuhan nilai investasi sebesar Rp336.000 untuk kepemilikan 800 lembar saham yang sama tersebut.
Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, menekankan komitmen jangka panjang perusahaan dalam siaran persnya. "Dengan mengelola portofolio terdiversifikasi dan investasi strategis, kami akan memperkuat basis pendapatan berulang, mendorong pertumbuhan berkelanjutan, serta menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham," ujarnya.
- Baca Juga: AKRA Optimistis Capai Target Laba 2025 dengan Ekspansi Bisnis dan Peningkatan Penjualan Lahan
Optimisme ini didukung oleh proyeksi laba tahun 2025 yang ditegaskan kembali oleh perusahaan, yakni sebesar Rp2,4 triliun hingga Rp2,6 triliun. Angka tersebut ditopang oleh target pertumbuhan volume perdagangan dari sektor pertambangan dan penjualan lahan industri di JIIPE.
Yang menarik, Mandiri Sekuritas dalam risetnya mencatat realisasi laba kuartal II-2025 berhasil mencapai Rp615 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 50,9% secara tahunan (YoY) dan 8,8% secara kuartalan (QoQ), didorong oleh segmen distribusi serta perdagangan.
Dari segmen kawasan industri, JIIPE turut menyumbang kinerja positif. Penjualan lahan seluas 22 hektare pada kuartal kedua berhasil mendorong pertumbuhan pendapatan, terutama dari lini bisnis penyediaan utilitas bagi para tenant di kawasan industri terpadu tersebut.
Analis Mandiri Sekuritas, Henry Tedja dan Dan Nouval Esfandiari, mempertahankan rekomendasi "Buy" untuk saham AKRA. Mereka menetapkan target harga (TP) yang optimistis di level Rp2.000, merefleksikan fundamental perusahaan yang dinilai tetap kuat dan prospektif.
Sentimen positif ini tercermin pada pergerakan saham hari ini. Pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025, saham AKRA terpantau melanjutkan penguatan tipis sebesar 0,38% ke level harga Rp1.325 per saham, melanjutkan tren positif yang terjadi sebelumnya.