
Mengintip Produksi Skincare Wardah
- Di bawah naungan PT Paragon Technology and Innovation (PTI), Wardah berkembang menjadi salah satu merek kosmetik terbesar di Indonesia, bahkan telah merambah pasar internasional.
Nasional
JAKARTA - Wardah didirikan pada tahun 1995 oleh Nurhayati Subakat, seorang apoteker yang memulai bisnis dari skala rumahan. Tiga tahun kemudian, tepatnya tahun 1998, Wardah telah mengantongi sertifikasi halal dari MUI, jauh sebelum tren hijabers atau kosmetik halal menjadi arus utama.
"Saya lahir dari orang tua yang mengajarkan untuk menyeimbangkan antara Iptek (Ilmu Pengetahun) dan Imtaq (Iman dan Taqwa). Dari dasar ini, saya mulai memproduksi produk kecantikan Putri yang ditawarkan dari salon ke salon, sampai tahun 1995, saya mulai tertarik untuk membuat produk yang bisa memenuhi kebutuhan wanita muslimah," ujar Nurhayati, dalam sebuah kesempatan, dikutip 3 Juni 2025.
Kini, di bawah naungan PT Paragon Technology and Innovation (PTI), Wardah berkembang menjadi salah satu merek kosmetik terbesar di Indonesia, bahkan telah merambah pasar internasional.
PTI kini memiliki tujuh pabrik dengan total luas mencapai 20 hektar, menjadi rumah produksi tidak hanya bagi Wardah, tetapi juga merek lain seperti Emina, Make Over, dan Kahf.
Inovasi Berbasis Riset
Sebagai salah satu merek kosmetik terbesar di Indonesia, Wardah memiliki Research and Innovation Center sendiri. Lembaga tersebut menjadi pusat riset dan pengembangan produk kosmetik wardah.
Di area ini, terdapat Museum Wardah yang menampilkan sejarah perjalanan brand, evolusi kemasan, dan inovasi produk sejak awal berdiri. Salah satu koleksi menarik adalah bank color, kumpulan warna bibir yang telah dikembangkan Wardah selama bertahun-tahun serta lini produk khusus untuk kebutuhan ibadah Haji dan Umrah yang dirancang sesuai standar kebersihan dan kenyamanan bagi jamaah.
Untuk mendukung proses inovasi dan formulasi produk, PT Paragon Technology and Innovation (PTI) mengoperasikan empat jenis laboratorium utama. Laboratorium Powder difokuskan untuk pengembangan produk berbasis serbuk seperti bedak padat, bedak tabur, dan eyeshadow. Laboratorium Semisolida digunakan untuk membuat produk dalam bentuk stik seperti lipstik dan concealer.
- 4 Fitur Baru WhatsApp Status dan Cara Penggunaannya
- Rakyat Rugi Rp200 Miliar per Bulan Akibat 70.000 Orang Kena PHK
- Melihat Peta Bomber Rusia Pasca-Serangan Besar Ukraina
Laboratorium Emulsi menangani formulasi produk bertekstur krim seperti krim siang, krim malam, BB Cream, dan lip cream, sementara Laboratorium Cair-Surfaktan mencakup produk cair seperti sampo, facial wash, dan face mist.
Selain laboratorium formulasi, PTI juga memiliki laboratorium pendukung untuk menjamin keamanan dan stabilitas produk sebelum dilepas ke pasar.
Pengujian meliputi stability testing untuk melihat ketahanan produk dalam berbagai kondisi penyimpanan, uji efikasi dan performa, serta analisis kandungan kimia menggunakan alat-alat canggih seperti High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dan spektrofotometer.
Kombinasi laboratorium ini memastikan setiap produk Wardah aman, efektif, dan sesuai standar kualitas tinggi.
Produksi Higienis, Ramah Lingkungan, dan Berstandar CPKB
Dalam aspek produksi, pabrik PTI mampu menghasilkan hingga 135 juta unit produk kosmetik per tahun. Proses produksi dilakukan dengan tingkat efisiensi tinggi, meski belum sepenuhnya otomatis. Kebersihan dan keamanan kerja menjadi standar utama dalam setiap proses manufaktur.
Kualitas produksi Wardah telah terbukti dengan lolosnya pabrik dari audit Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), standar mutu nasional untuk industri kosmetik.
Tak hanya fokus pada produk, PTI juga menaruh perhatian besar terhadap aspek lingkungan. Limbah produksi dikelola dengan sistem disposable treatment, serta menerapkan praktik ramah lingkungan dan keselamatan kerja sebagai bagian dari operasional harian.