
Mengenal Willix Halim, Nakhoda yang Membuat Bukalapak Profit
- Keputusan beraninya di awal tahun, yang sempat dipandang sebagai pertaruhan berisiko tinggi, kini divalidasi pasar sebagai sebuah langkah jenius dan visi kepemimpinan yang tajam.
Tren Pasar
JAKARTA, TRENASIA.ID– Direktur Utama PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Willix Halim, sukses membalikkan kinerja perusahaan secara dramatis. Berkat strategi radikalnya, Bukalapak yang tahun lalu merugi kini berhasil mencatatkan laba bersih Rp464,45 miliar pada semester I-2025.
Pencapaian ini diumumkan melalui laporan keuangan perusahaan yang dirilis pada Selasa, 29 Juli 2025. Namun, sentimen positif di pasar modal seolah telah terbaca sejak awal bulan. Harga saham BUKA yang dibuka pada level Rp120 di awal Juli, terpantau naik secara gradual.
Pada penutupan sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis, 31 Juli 2025, saham emiten teknologi ini telah diparkir di level Rp 152 per lembar. Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor terhadap arah baru perusahaan.
Kinerja luar biasa ini tak pelak menempatkan sorotan utama pada sosok Willix Halim. Keputusan beraninya di awal tahun, yang sempat dipandang sebagai pertaruhan berisiko tinggi, kini divalidasi pasar sebagai sebuah langkah jenius dan visi kepemimpinan yang tajam.
Keputusan Radikal yang Membuahkan Hasil
Validasi ini berakar dari keputusannya pada Januari 2025 untuk merombak total model bisnis perusahaan. Langkah tersebut adalah menutup penuh layanan marketplace produk fisik untuk memfokuskan semua sumber daya ke segmen bisnis dengan margin keuntungan yang lebih tinggi.
Fokus utama dari transformasi ini adalah penutupan total layanan marketplace untuk produk fisik. Sebuah langkah besar yang mengakhiri era lama Bukalapak sebagai platform 'toko serba ada' dan mengurangi kompleksitas operasional perusahaan secara signifikan dan juga terukur.
Sebagai gantinya, perusahaan mengalihkan fokus pada penjualan produk virtual, dengan segmen gaming menjadi motor utama. Pendapatan dari segmen ini tercatat meroket hingga 199%, membuktikan validitas dari keputusan yang sebelumnya dianggap sangat berisiko tinggi oleh para analis.
Kinerja positif juga ditopang oleh laba nilai investasi bersih sebesar Rp243,22 miliar. Sementara itu, pilar bisnis Online-to-Offline (O2O) melalui program Mitra Bukalapak tetap solid dengan kontribusi pendapatan yang berhasil mencapai Rp439,9 miliar.
Profil Sang Nakhoda
Langkah strategis sebesar ini tentu dieksekusi oleh pemimpin dengan rekam jejak mumpuni. Willix Halim, pria kelahiran Medan tahun 1987, merupakan lulusan terbaik dari University of Melbourne di bidang Ilmu Komputer dan juga bidang Mekatronika.
Pengalamannya di kancah internasional terasah tajam saat menjabat sebagai Senior Vice President of Growth di Freelancer.com. Di sana, ia terbukti ahli dalam strategi pertumbuhan agresif dan skalabilitas bisnis teknologi dalam skala pasar yang sangat global.
Ia bergabung dengan Bukalapak pada 2016 sebagai Chief Operating Officer (COO). Dari perannya ini, ia menjadi arsitek utama di balik kesuksesan program Mitra Bukalapak, yang kini menjadi salah satu fondasi utama bagi bisnis perseroan saat ini.
Setelah diangkat menjadi Direktur Utama pada Februari 2022, komitmennya kian nyata. Per 31 Juli 2025, ia memegang 1,43 miliar lembar saham BUKA, sebuah aset pribadi yang nilainya kini berhasil mencapai angka Rp218,61 miliar.
Transformasi yang kini terjadi di Bukalapak menandai babak baru perusahaan di bawah kepemimpinan Willix Halim. Fokus pada pertumbuhan yang sehat dan profitabel menjadi arah baru bagi salah satu raksasa teknologi di tanah air ini.