
Mengenal Sosok di Balik CHAGEE, Minuman Teh yang Populer
- Zhang Junjie, namanya mungkin terdengar terdengar asing bagi Sebagian orang. Pengusaha berusia 31 tahun ini berasal dari Provinsi Yunnan, China Barat Daya. Ia adalah pendiri sekaligus CEO CHAGEE, salah satu merek teh susu paling terkenal di China.
Tren Inspirasi
JAKARTA – Zhang Junjie, namanya mungkin terdengar terdengar asing bagi Sebagian orang. Pengusaha berusia 31 tahun ini berasal dari Provinsi Yunnan, China Barat Daya. Ia adalah pendiri sekaligus CEO CHAGEE, salah satu merek teh susu paling terkenal di China.
Zhang kehilangan orang tuanya sejak usia 10 tahun dan menjalani kehidupan tunawisma selama tujuh tahun, baru mulai belajar membaca dan menulis saat berusia 18 tahun, masa di mana sebagian besar orang seusianya telah menempuh pendidikan tinggi atau memulai karier. Meski begitu, semangatnya untuk belajar dan mengubah nasib tak pernah surut.
Dilansir dari The Star, pada 2010, ia mulai bekerja di sebuah gerai teh susu asal Taiwan. Dalam kurun waktu tiga tahun, ia berhasil naik jabatan dari staf biasa menjadi manajer, lalu supervisor regional, hingga akhirnya menjadi direktur pelaksana regional.
- Butuh Suntikan Semangat? Ini Rekomendasi Lagu-Lagu yang Bikin Kerja Makin Fokus dan Produktif
- Deretan Mukbanger Korea Paling Hits: Followers Jutaan dan Konten Makan Menggoda
- Seperti Tupperware, Perusahaan Raksasa Ini Juga Gulung Tikar
Bagi Zhang Junjie, pekerjaan itu bukan sekadar sumber pekerjaan, melainkan peluang untuk belajar.
Pada Juni 2017, Zhang kembali ke kampung halamannya di Kunming untuk mendirikan CHAGEE, yang kemudian meraih kesuksesan besar di pasar China daratan. Ia memadukan gaya penyajian modern dengan nuansa klasik dari budaya China.
Konsep tersebut terinspirasi dari opera tradisional berjudul Farewell My Concubine atau Bà Wáng Bié Jī. Dari inspirasi inilah lahir identitas khas CHAGEE, termasuk nama dalam bahasa China Bà Wáng Chájī dan logo bertema opera tradisional.
Strategi ini membuahkan hasil luar biasa dalam waktu singkat. Pada tahun 2019, CHAGEE mulai merambah pasar Malaysia dan Singapura, serta memindahkan kantor pusatnya ke Chengdu dan Shanghai.
Merek ini melejit popularitasnya setelah juara tenis Olimpiade, Zheng Qinwen, menjadi duta mereka, dengan penjualan yang melampaui 10,8 miliar yuan (setara US$1,51 miliar) pada tahun 2023.
Meski kini telah meraih kesuksesan finansial, Zhang dikenal menjalani gaya hidup sederhana—dilaporkan tidak memiliki properti maupun mobil, serta memiliki kebutuhan materi yang minim.
Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, Zhang Junjie justru mengambil langkah berani. Ia menolak pencatatan saham di bursa Hong Kong dan memilih pasar saham Amerika Serikat, yakni Nasdaq, sebagai tempat bagi CHAGEE untuk go public.
Di tengah ketegangan perdagangan antara China dan AS, Zhang sukses membawa CHAGEE tercatat resmi di Nasdaq pada 17 April 2025. Dalam satu hari, sahamnya melonjak 16% dan bahkan meningkat hingga 50% dari harga awal, menurut laporan Forbes.
Nilai valuasi perusahaan pun menembus angka US$6 miliar. Di usianya yang ke-31, a resmi menyandang predikat miliarder dengan total kekayaan mencapai US$1,1 miliar menurut Bloomberg.
Zhang Junjie terus fokus membesarkan CHAGEE di pasar global. Dengan visi yang ambisius, ia menargetkan kehadiran CHAGEE di 100 negara, menciptakan 300.000 lapangan kerja, dan menyajikan hingga 15 miliar cangkir teh segar setiap tahun.
Zhang adalah salah satu dari gelombang pengusaha China yang meraih kekayaan seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri jaringan teh segar.
Gerai pertama CHAGEE dibuka pada 17 November 2017 di Yunnan, China. Terinspirasi oleh Jalan Teh dan Karavan Kuda Kuno. Brand ini berfokus pada minuman berbahan dasar susu yang diracik menggunakan teh tradisional China, seperti teh hijau, teh hitam, dan teh oolong.
CHAGEE secara bertahap memperluas jangkauannya di dalam maupun luar negeri, hingga kini menjelma menjadi salah satu perusahaan minuman teh internasional terkemuka dengan lebih dari 6.000 gerai di seluruh dunia.
Perusahaan ini telah membuka gerai di luar negeri seperti di Malaysia, Singapura, Indonesia, dan Thailand. Pada tahun 2024, perusahaan melaporkan pendapatan mencapai 29,5 miliar yuan atau setara dengan US$4,03 miliar.
Dengan menggunakan daun teh utuh dan berkomitmen pada gaya hidup sehat, perusahaab menciptakan pengalaman minum teh yang menggabungkan warisan budaya dengan cita rasa yang sesuai bagi selera masa kini.
Langkah awal CHAGEE di Indonesia dimulai dengan pembukaan Pop-Up Store di PIK Avenue, Jakarta Utara, pada awal 2024. Meskipun hanya berupa gerai sementara, antusiasme pasar langsung membludak.
Setiap hari, terlihat antrean panjang, banyak pengunjung rela menunggu berjam-jam demi mencicipi teh premium khas China ini. Pemilihan PIK sebagai lokasi peluncuran perdana tentu bukan tanpa pertimbangan.
Kawasan tersebut dikenal sebagai pusat kuliner dan gaya hidup masyarakat urban, menjadikannya tempat strategis untuk menguji daya tarik sebuah produk baru.
Di Indonesia, CHAGEE dikelola oleh PT Era Boga Nusantara, anak perusahaan dari Erajaya Food & Nourishment (EFN), yang sebelumnya telah berhasil menghadirkan berbagai merek minuman global ke pasar lokal.
Dilansir dari myc.my, pada Mei 2024 lalu, dalam sebuah acara tanda tangan penggemar di Malaysia, Chenle NCT Dream secara tak sengaja menjadi kekuatan pemasaran utama bagi merek teh premium yang tengah naik daun di kawasan Asia Tenggara ini.
Saat seorang penggemar bertanya secara santai tentang minuman favoritnya, Chenle dengan antusias menjawab, “Jasmine green milk tea!”
Ucapan sederhana itu langsung memicu efek berantai di kalangan penggemar, yang berbondong-bondong mendatangi gerai CHAGEE untuk mencoba minuman tersebut.
Dalam beberapa hari hingga minggu berikutnya, CHAGEE mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah pengunjung dan penjualan, semuanya berkat dukungan tak disengaja namun sangat berpengaruh dari idola K-pop tersebut.
Melihat dampak luar biasa dari momen viral itu, CHAGEE mengambil langkah resmi dengan mengangkat Chenle sebagai “Friend of CHAGEE.” Gelar kehormatan ini bukan sekadar simbolik, melainkan juga disertai peluncuran menu khusus bertanda tangan Chenle serta kampanye promosi berskala nasional.
Sebagai bentuk perayaan kolaborasi ini, CHAGEE merilis minuman terbaru yang terinspirasi dari Chenle: Hojicha Genmai Milk Tea.
- Pesta IPO 8 Emiten di Tengah Pasar Lesu, Likuiditas IHSG Tersedot?
- 12 Negara Diultimatum Trump karena Lambat Nego Tarif Ekspor
- Yang Miskin yang Berjudi
Minuman ini merupakan perpaduan teh hojicha Jepang yang kaya rasa dan genmai (beras merah panggang), menghasilkan cita rasa hangat dengan sentuhan gurih yang menenangkan, sempurna bagi penggemar yang ingin mencoba sesuatu yang baru sekaligus mencerminkan selera khas Chenle.
Peluncuran minuman edisi spesial ini menjadi tonggak penting, tidak hanya bagi CHAGEE, tetapi juga bagi tren kolaborasi K-pop di Malaysia. Ini menunjukkan bagaimana pengaruh seorang selebritas bisa melampaui dunia musik dan menyatu secara alami dengan merek gaya hidup.