![[Gambar 2] Sukses Berkarya Sebelum 30_Anak Muda Asal Sidoarjo Kembangkan Bisnis UMKM Camilan Lokal, Makaroni SOS bersama Shopee (1).jpg](https://ik.trn.asia/uploads/2025/07/1753085015483.jpeg)
Makaroni SOS: Anak Muda Sidoarjo Sukses Olah Camilan Rumahan Jadi Brand Nasional
- Didirikan saat usia Ahmad baru 23 tahun, Makaroni SOS berhasil menembus ketatnya persaingan industri camilan dengan mengandalkan kualitas rasa, pengemasan higienis, serta pelayanan cepat. Kisah perjalanannya pun tak lepas dari peran platform e-commerce Shopee yang membuka akses pasar lebih luas.
Tren Inspirasi
JAKARTA - Di tengah ramainya tren makanan ringan di media sosial, semakin banyak anak muda yang melihat peluang besar dari camilan khas yang selama ini akrab di lingkungan sekitar. Mulai dari jajanan kaki lima hingga camilan rumahan, semua punya potensi untuk diolah menjadi bisnis menjanjikan. Salah satu contoh suksesnya adalah Makaroni SOS, brand snack lokal asal Krian, Sidoarjo, yang kini populer di berbagai kota berkat kejelian pendirinya, Ahmad Adi Sudrajat.
Didirikan saat usia Ahmad baru 23 tahun, Makaroni SOS berhasil menembus ketatnya persaingan industri camilan dengan mengandalkan kualitas rasa, pengemasan higienis, serta pelayanan cepat. Kisah perjalanannya pun tak lepas dari peran platform e-commerce Shopee yang membuka akses pasar lebih luas.
Minat Ahmad terhadap dunia bisnis sudah muncul sejak duduk di bangku SMA. Saat itu, ia mulai mencoba berjualan gantungan kunci hingga jajanan kampus. Namun, titik balik terbesarnya datang saat pandemi COVID-19 pada tahun 2020.
- Kisah Pemilik Balenciaga, dari Anak Nelayan hingga Ikon Mode Dunia
- Saran Warren Buffett: 5 Kebiasaan Finansial yang Harus Dihindari Agar Tidak Miskin
- 10 Kota Terkaya di Dunia yang Jadi Favorit Para Miliarder, Ada Tetangga RI
“Waktu itu saya dan adik terinspirasi dari toko kecil milik ibu. Akhirnya kami putuskan mulai usaha snack rumahan dengan modal seadanya. Malam pertama buka di Shopee, langsung ada pesanan masuk. Dari situ semangatnya terus tumbuh,” tutur Ahmad melalui kisah perjuangannya yang dibagikan oleh Shopee kepada TrenAsia, Senin, 21 Juli 2025.
Dengan mengusung slogan “Snack berkualitas yang sedang kamu inginkan dengan harga terjangkau,” Makaroni SOS perlahan menarik minat banyak konsumen. Pesanan yang awalnya hanya puluhan per hari, kini bisa mencapai ribuan setiap harinya. Semua diproduksi dari dapur kecil di Krian yang terus berkembang dan menjadi sumber lapangan kerja bagi warga sekitar.
Makaroni Pedas Lokal Rasa Nasional
Pasar camilan makaroni memang bukan hal baru, namun Makaroni SOS punya keunggulan yang membuatnya stand out. Ahmad dan tim menghadirkan berbagai varian rasa mulai dari makaroni kering, makaroni mekar, hingga makaroni bumbu basah yang sedang hits di kalangan anak muda. Semua varian diproduksi dari bahan baku berkualitas dan dikemas secara food grade agar aman sampai ke tangan pelanggan.
Namun bukan cuma soal rasa dan kemasan, Makaroni SOS juga punya misi menjaga kepercayaan konsumen. Mulai dari kontrol kualitas, pelayanan yang cepat, hingga kemitraan dengan UMKM lokal untuk memperkuat proses produksi—semuanya dikelola secara serius.
“Dari awal kami memang ingin beda. Nggak cuma jualan camilan, tapi juga bangun kepercayaan jangka panjang. Itu sebabnya kami konsisten banget soal kualitas dan pengiriman,” ujar Ahmad.
Shopee Jadi Partner Bertumbuh Sejak Awal
Sejak bergabung di Shopee pada 2021, pertumbuhan Makaroni SOS meningkat signifikan. Ahmad mengakui bahwa platform ini sangat membantu, terutama untuk pelaku usaha kecil yang baru merintis dari nol.
“Rasanya seperti ditemani dari awal banget. Mulai dari belajar kelola pesanan, jaga rating, sampai ngerti apa yang konsumen cari. Shopee bantu kami fokus di hal penting, kayak kualitas produk dan pelayanan,” jelasnya.
Berbagai fitur Shopee seperti Shopee Live, Shopee Video, hingga Affiliate Marketing pun dimanfaatkan maksimal oleh Makaroni SOS. Kini, Shopee Live bahkan menyumbang sekitar 30% dari total penjualan harian, menjadi kanal efektif untuk berinteraksi langsung dengan pembeli dan membangun kepercayaan.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif Impor, Gen Z Makin Sulit Checkout Shopee?
Dari 5 Pesanan Jadi 10 Ribu per Hari
Perjalanan Makaroni SOS bukan tanpa tantangan. Di awal-awal, mereka hanya menerima 1 sampai 5 pesanan per hari. Tapi berkat kerja keras, keuletan, dan belajar terus menerus, kini jumlah pesanan harian bisa mencapai lebih dari 10.000.
Pertumbuhan ini juga mendorong peningkatan tenaga kerja. Dari yang semula hanya 5 orang, kini Makaroni SOS memiliki sekitar 30 karyawan tetap, sebagian besar berasal dari lingkungan sekitar. Sebuah bukti nyata bahwa bisnis lokal bisa punya dampak sosial yang luas.
Momentum Ramadan dan Strategi Jitu Ahmad
Salah satu tonggak besar dalam perjalanan Makaroni SOS terjadi saat kampanye Ramadan 2025. Pada momen itu, lonjakan pesanan mencapai empat kali lipat dibandingkan hari biasa. Ahmad meresponsnya dengan langkah strategis: menambah kru produksi dua kali lipat, mengatur ulang manajemen produksi, serta fokus pada varian produk yang cocok untuk momen kebersamaan keluarga.
“Waktu itu semua tim kerja ekstra, tapi hasilnya sangat memuaskan. Ini menunjukkan bahwa momentum besar bisa kita maksimalkan asal dikelola dengan baik,” jelas Ahmad.
Anak Muda, Inovasi Sederhana, dan Mimpi Global
Bagi Ahmad, membangun Makaroni SOS bukan sekadar tentang bisnis, tapi juga bentuk kontribusi untuk memperkenalkan kekayaan kuliner lokal ke pasar yang lebih luas.
“Saya percaya inovasi itu enggak harus rumit. Kadang kita cuma perlu lihat lebih dekat—apa yang sudah dikenal banyak orang, lalu dikemas dengan cara baru. Makaroni pedas misalnya, udah lama jadi camilan favorit. Tapi dengan sedikit sentuhan di kualitas, pengemasan, dan pelayanan, dia bisa naik kelas,” katanya.
Ahmad juga ingin menunjukkan bahwa lokasi bukan batasan untuk bisa bersaing. Meski berasal dari kota kecil seperti Krian, ia optimis brand lokal bisa tampil di panggung nasional, bahkan global, jika punya semangat belajar dan konsisten menjaga kualitas.
- Kontroversi Wilmar Group: dari Korupsi Sawit hingga Beras Oplosan
- Era Baru Energi Terbarukan: Kenapa Saham Komoditas Ramai-Ramai Bikin PLTS?
- Kerja Hybrid: Tren Fleksibel yang Bikin Anak Muda Betah
Langkah Selanjutnya: Tembus Pasar Global
Melihat tren positif dan tingginya permintaan pasar, Ahmad tak berhenti di pasar lokal. Ke depannya, ia berencana memperluas varian produk, memperkuat brand awareness, dan membawa cita rasa gurih pedas khas Indonesia menembus pasar internasional.
“Shopee sudah bantu kami bertumbuh sejauh ini. Dengan ekosistem yang terintegrasi, kami optimis bisa terus berkembang, menjangkau lebih banyak konsumen, dan menginspirasi anak muda lain untuk berani mulai usaha,” tutup Ahmad.
Dukung Brand Lokal, Pilih Produk UMKM
Makaroni SOS adalah contoh nyata bagaimana semangat, kreativitas, dan dukungan teknologi bisa mengubah camilan sederhana jadi peluang bisnis besar. Kamu bisa mendukung produk lokal berkualitas ini dengan mengunjungi Toko Resmi Makaroni SOS di Shopee.
Shopee sendiri terus mendorong pertumbuhan UMKM lokal lewat kanal Shopee Pilih Lokal, wadah khusus untuk produk lokal pilihan dengan beragam penawaran menarik. Yuk, jadi bagian dari gerakan mendukung ekonomi lokal!