
Lupakan Haka-Haki: Panduan Lengkap Trading Saham COIN dalam Sistem FCA
- Saham COIN masuk Papan Pemantauan Khusus dengan sistem Full Call Auction (FCA). Pelajari cara kerja, jadwal lelang, dan strategi transaksi yang tepat tanpa 'Haka-Haki' melalui panduan 5 poin ini agar tak salah langkah.
Tren Pasar
JAKARTA – Banyak investor terkejut saat saham PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) masuk ke Papan Pemantauan Khusus hari ini. Tampilan bid dan offer yang familiar tiba-tiba menghilang, digantikan oleh mekanisme asing yang membingungkan.
Kondisi ini terjadi karena COIN kini diperdagangkan dengan sistem Full Call Auction (FCA). Sistem ini memang berbeda total dari pasar reguler dan memerlukan strategi yang berbeda. Lantas, bagaimana sebenarnya cara membeli dan menjual saham di sistem lelang ini?
Menggunakan saham COIN sebagai studi kasus nyata, panduan ini akan membedah cara kerjanya secara lengkap. Mari kita ulas tuntas dalam lima poin utama agar Anda tidak salah langkah dan bisa bertransaksi dengan lebih percaya diri di sistem ini.
- Bukan Lagi Soal Ombak, Ini 7 Penyakit Lama Transportasi Laut
- Foto-foto Pembukaan Pameran Otomotif Bergengsi GIIAS 2025
- Harga Sembako di Jakarta Hari Ini: Cabe Rawit Ijo Besar Naik Sampai 6 Persen
1. Pahami Jadwal dan Mekanisme Lelang
Setiap sesi lelang FCA terdiri dari dua fase penting: fase Pengumpulan Order yang panjang (sekitar 55 menit) untuk Anda memasukkan order, dan fase Pencocokan Order yang singkat (sekitar 5 menit) untuk menentukan harga final transaksi.
Jadwalnya, pada hari Senin hingga Kamis, terdapat lima sesi lelang yang dimulai pukul 09.00, 10.00, 11.00, 14.00, dan 15.00. Sementara pada hari Jumat, hanya terdapat empat sesi karena jam istirahat yang lebih panjang dari biasanya.
2. Lupakan 'Haka-Haki', Wajib Pakai Harga Limit
Karena tidak ada antrean bid-offer yang terlihat, strategi populer seperti "Hajar Kanan" (Haka) atau "Hajar Kiri" (Haki) sama sekali tidak relevan. Anda tidak bisa langsung 'memakan' penawaran yang ada di pasar seperti biasanya.
Sebagai gantinya, Anda wajib menggunakan order limit. Jika ingin membeli, Anda harus memasukkan harga tertinggi yang Anda bersedia bayar. Sebaliknya, jika ingin menjual, Anda harus memasukkan harga terendah yang Anda bersedia terima dari pembeli.
3. Memahami Proses 'Matching' dan Memantau IEP/IEV
Pada akhir sesi, sistem Bursa akan mencari satu harga di mana volume transaksi bisa menjadi yang terbesar. Order beli Anda berhasil jika limitnya di atas harga terbentuk, dan order jual berhasil jika limitnya di bawah harga terbentuk.
Meskipun prosesnya tertutup, Anda tidak buta total. Aplikasi sekuritas akan menampilkan data IEP (potensi harga terbentuk) dan IEV (potensi volume transaksi). Angka inilah satu-satunya 'bocoran' atau petunjuk yang Anda miliki saat memasukkan order.
Perlu diingat, angka IEP dan IEV ini bersifat dinamis dan bisa terus berubah selama sesi pengumpulan order berlangsung. Memantaunya secara berkala dapat membantu Anda menyesuaikan harga limit order agar memiliki probabilitas eksekusi yang lebih tinggi.
4. Apa yang Terjadi Pada Saham COIN?
Saham COIN menjadi studi kasus relevan. Setelah disuspensi akibat kenaikan harga yang liar, BEI memindahkannya ke Papan Pemantauan Khusus. Ini adalah langkah pengawasan untuk mendinginkan saham yang pergerakannya dianggap tidak wajar oleh otoritas bursa.
Hasilnya? Saat suspensi dibuka hari ini, Kamis, 24 Juli 2025, dan perdagangan beralih ke sistem FCA, harga saham COIN justru turun -1,36% ke Rp725. Ini membuktikan bahwa pembukaan suspensi dan masuk ke FCA bukanlah jaminan harga akan naik.
Kasus COIN mengajarkan bahwa FCA bisa meredam euforia spekulatif. Investor yang sebelumnya agresif kini harus lebih sabar dan strategis, yang seringkali menyebabkan tekanan jual atau normalisasi harga setelah saham kembali dibuka untuk diperdagangkan.
5. Strategi dan Kesabaran adalah Kunci
Trading di sistem FCA lebih mengutamakan strategi dan kesabaran, bukan kecepatan. Karena harga hanya terbentuk beberapa kali dalam sehari, Anda punya banyak waktu untuk menganalisis dan memasukkan order tanpa perlu terburu-buru merespon pergerakan pasar.
Pasanglah harga limit sesuai analisis Anda sendiri. Jika order tidak berhasil dieksekusi di satu sesi, order akan terbawa ke sesi berikutnya di hari yang sama. Selalu ingat bahwa likuiditas di papan ini bisa jauh lebih rendah.